Friday, April 10, 2020

Operasi CPP Gundih Distabilisasi Pasca Fasilitas Area TOX Alami Gangguan

Kobaran Api Di CPP Gundih Blora
Sempat Berhamburan
BLORA - Warga Blora selatan, Kamis (09/04/2020), sempat dibuat panik oleh kobaran api dan asap tebal dari Central Processing Plant (CPP) proyek pengembangan gas Jawa (PPGJ) Gundih di Sumber, Kradenan, Blora.

“Ada kobaran api besar, asap membumbung tinggi, warga sempat panik,” ungkap Sutarji (44th), warga Kradenan, Blora.

Akibat kobaran api itu, sejumlah petugas di kompleks PPGJ kalang kabut, bahkan sejumlah kendaraan bermotor harus diungsikan, dibawa keluar lokasi CPP. Warga merasa lega, setelah kobaran api padam, tutur Sutarji lagi.

Asset 4 General Manager PT Pertamina EP, Agus Amperianto, membenarkan ada gangguan area Thermal Oxidizer (TOX) CPP Gundih, di Desa Sumber, Kecamatan Kradenan, Blora, mengakibatkan keluarnya percikan api (terbakar).

Kejadiannya sekitar pukul 09.40 WIB. Gangguan tersebut mengakibatkan adanya api yang muncul di fasilitas tersebut, kini sedang dilakukan stabilisasi pasca adanya gangguan di area TOX, jelas Agus Amperianto.

Tim Penanganan Keadaan Darurat (PKD) PT Pertamina EP Cepu Field, lanjutnya, langsung melakukan upaya stabilisasi seluruh fasilitas di CPP Gundih dan api di Fasilitas TOX sudah berhasil dikendalikan.

“Api di Fasilitas TOX sudah berhasil dikendalikan, dan tidak ada korban jiwa atas kejadian ini,” jelas Asset 4 General Manager PT Pertamina EP, Agus Amperianto.

Kondisi Stabil

Saat ini, lanjutnya, operasi di CPP Gundih dan sumur gas sudah dilakukan shutdown untuk proses stabilisasi. Seluruh pekerja didalam area CPP Gundih sudah dievakuasi

“Fire Truck 2 unit serta ambulance, dan paramedic kami standby di lokasi,” jelasnya lagi.

Agus Amperianto menambahkan, saat ini tim PKD masih terus menjaga fasilitas CPP Gundih untuk mengamankan hingga kondisi stabil, dan suasana sudah kondusif.

“Kami harapkan masyarakat di sekitar lokasi untuk tidak panik, karena tim kami masih terus menangani kondisi ini sampai tuntas,” tandasnya.

Agus berharap fasilitas CPP Gundih bisa segera beroperasi normal, dan produksi gas sebesar 50 million standard cubic feet (MMSCFD) perhari bisa kembali disalurkan.

Menurut Agus Amperianto, CCP Gundih di Blora menyalurkan gas ke konsumen yang antara lain PT SPP, Pusat Listrik Tegana Gas (PLTGU) Tambak Lorok Semarang dan Perusahan Gas negara (PGN) Jargas Blora dan semarang. Untuk diketahui CPP untuk proyek pengembangan gas Jawa (PPGJ) milik PT Pertamina (Persero) di Desa Sumber, Kecamatan Kradenan, Blora, diresmikan, Jumat (13/12/2003) lalu.

PPGJ merupakan proyek pengembangan lapangan gas Blok Gundih yang berasal dari struktur Kedungtuban, Randublatung, dan Kedunglusi di wilayah Blora, Jawa Tengah.

Blok Gundih saat ini memproduksi 50 MMSCFD yang disalurkan sebagai bahan bakar pembangkit listrik di Tambak Lorok Semarang, dan konsumen lainnya.

Masih ‘Shutdown’

Usai terbakarnya Thermal Oxidizer (TOX) CPP Gundih, di Desa Sumber, Kecamatan Kradenan, Blora, kini seluruh operasi shutdown atau dimatikan, untuk stabilisasi dan pendinginan seluruh fasilitas.

Mendapat kabar adanya kebakaran, Asset 4 General Manager PT Pertamina EP Agus Amperianto, langsung turun ke Blora, meninjau Central Processing Plant (CPP) Gundih, di area Tox yang terbakar itu.

”Saya segera menuju Cepu untuk memastikan kondisi di lapangan. Alhamdulillah, segera tertangani dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” beber Agus Amperianto, Kamis (09/04/2020) sore.

Agus yang juga mantan Manager Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, tiba lokasi CPP Gundih sekitar pukul 15.00 WIB. Dia langsung memastikan seluruh operasi di CPP Gundih, dan sumur-sumur sudah di-shutdown, untuk stabilisasi serta aman.

Area Tox ini jelasnya, salah satu fasilitas dari rangkaian proses pengolahan gas dari dalam bumi yang ada di sumur-sumur gas wilayah Blora, hingga bisa dikirimkan ke konsumen.

”Tox sendiri adalah semacam insenerator, berupa proses pembakaran campuran bahan bakar (gas CH4), udara dan media yang dibakar (gas inert dan H2S+CO2),” tambah Agus.

”Fungsi Tox ini untuk memastikan gas H2S dan gas berbahaya lainnya yang masih belum ter-absorbsi dalam proses sebelumnya, tidak terlepas ke lingkungan,” jelasnya.

Ditambahkan Agus, untuk saat ini tim Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) PT Pertamina EP Cepu Field, masih melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti dari kejadian itu.

”Harapan kami, proses stabilisasi CPP Gundih ini tidak berlangsung lama, sehingga pasokan gas untuk konsumen bisa kembali mengalir,” katanya.

Agus juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah membantu proses penanganan ini, sehingga berlangsung cepat, aman dan tidak ada korban jiwa.

Kebenaran Informasi

”Terima kasih kepada Kapolres Blora dan jajarannya, yang dengan sigap telah membantu kami,” tambahnya, seraya menyebutkan media juga turut menyebarkan informasi CPP Gundih ini secara benar, sehingga masyarakat tidak terpapar informasi hoaks.

CPP Gundih di Blora ini, menyalurkan gas ke konsumen antara lain PT SPP, Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) Tambaklorok Semarang dan Perusahan Gas Negara (PGN) Jargas Blora dan Jargas Kota Semarang.

Perlu diketahui lagi, CPP Gundih merupakan Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) milik PT Pertamina (Persero), berlokasi di Desa Sumber, Kecamatan Kradenan, Blora, diresmikan pada 2003 lalu.

PPGJ merupakan proyek pengembangan lapangan gas Blok Gundih yang berasal dari struktur Kedungtuban, Randublatung, dan Kedunglusi di wilayah Blora.

Blok Gundih saat ini memproduksi 50 million standard cubic feet (MMSCFD) per hari, yang disalurkan sebagai bahan bakar pembangkit listrik di Tambaklorok Semarang, dan konsumen lainnya. (SYN/ADY/Red)
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Terbaru

Danramil 01/Blora Lepas Anggota yang Purna Tugas

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 (SUARABARU.ID) — Danramil 01/Blora Kapten Inf Subeno melepas satu orang anggotanya yang telah purna tugas, dalam acar...

Total Pageviews

Contact Form

Name

Email *

Message *

Labels

Education

SELANJUTNYA »