BLORA — Bagi pecinta kuliner, ini menu nasi pecel (Sego Pecel) Pawon Mbah Minah di Kelurahan Wulung, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora, Jawa Tengah yang belakangan ini lagi nge-hits.
Dapur tradisional bernuansa pedesaan, dan khas bungkus daun jati, ditemani pemandangan tungku api (Pawon) untuk penggorengan tempe, menjadi daya tarik tersendiri, di Pecel Pawon Mbah Minah.
Meskipun lokasinya agak masuk sekira 200 Meter dari jalan raya Randublatung, masuk gang Kutilang di Kelurahan Wulung, tidak membuat pecinta nasi pecel kesulitan mencarinya, apalagi saat ini sudah ada google maps dan media sosial.
Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., dibuatnya penasaran. Rela berangkat pagi dari rumah dinas untuk sarapan sego pecel langsung di Pawon Mbah Minah Rabu pagi, 10 Mei 2023. Kebetulan akan menghadiri kegiatan di Kecamatan Jati, Bupati Blora menyempatkan sarapan di Pawon Mbah Minah.
Setibanya di lokasi, Bupati Blora langsung menyapa seorang pesepeda yang juga sedang sarapan sego pecel. Tak ada rasa canggung, dia duduk bersebelahan di kursi kayu, di hadapan Mbah Su, penjual sego pecel Pawon Mbah Minah. Mbah Su sebenarnya sudah generasi kedua (anaknya Mbah Minah).
Bahkan, sebelum menikmati sego pecel yang sedang hits di Kecamatan Randublatung itu, Bupati Blora tak segan ikut menggoreng tempe di atas tungku penggorengan yang menggunakan kayu bakar.
"Saya tahu lokasi ini dari instagram @pawon_mbah_minah yang followers nya sudah 38 ribu. Sehingga saya penasaran. Mumpung hari ini ada kegiatan ke Kecamatan Jati, melintasi Randublatung, jadi mampir sarapan," ungkap Bupati Blora.
Pincuk Daun Jati
Di Pawon Mbah Minah, Bupati pun sarapan dengan pecel lengkap. Nasi diatas pincuk daun jati, ditambah sayuran daun ketela (dongtelo), toge, kacang panjang, mlanding lamtoro, hingga ale, dan disiram sambel pecel khas buatan Pawon Mbah Minah.
"Enak ini ada alenya (kecambah mlanding), tempe gorengnya juga langsung panas - panas dari penggorengan. Tempe khas daun jati, bukan tempe bungkus plastik. Jadinya lebih sedap, maknyus. Bagi warga Blora yang sedang berada di Randublatung jangan lupa mampir kesini," kata Bupati Blora.
Sembari sarapan, Bupati Blora sempat berdialog dengan Mbah Su, dan para anak cucunya yang merintis jualan di dapur / Pawon Mbah Minah.
"Tadi saya tanya, Mbah Su ini generasi kedua Mbah Minah. Sudah legend ternyata. Usia Mbah Su sudah 73 tahun tetapi masih sehat, cantik, dan semangat berjualan dibantu anak cucunya. Sehat sehat selalu ya Mbah," imbuh Bupati Blora.
Mbah Su, generasi kedua Mbah Minah yang kini melanjutkannya jualan sego pecel dengan mempertahankan lokasinya didalam dapur mengaku senang bisa dikunjungi Bupati Blora.
"Alhamdulillah Pak Bupati mampir sarapan kesini. Maturnuwun Pak Bupati. Tadi beberapa yang beli juga ikut dibayari Pak Bupati. Saya setiap hari biasanya habis beras 5 kg, tempe goreng sampai 15 gendhel (1 gendhel 10 bungkus tempe daun jati). Alhamdulillah jualan di rumah, di pawon begini banyak yang suka," ujar Mbah Su.
Sementara itu, Antomi, anak menantu yang pegang akun instagram @pawon_mbah_minah menyampaikan saat liburan lebaran kemarin banyak pembeli dari luar kota. Bahkan ada yang pesan sambel pecel kering untuk oleh - oleh.
"Ini tadi ada pembeli dari Temulus, ada orang Bojonegoro juga yang pesan minta dibungkus kan dulu. Nanti tinggal ngambil. Alhamdulillah berkat promosi di medsos, pecel nya simbah jadi terkenal. Belum lama ini ada tim liputan kuliner dari salah satu TV nasional juga datang untuk mendokumentasikan simbah jualan," kata Antomi.
"Kami ucapkan terimakasih Pak Bupati yang telah berkenan mampir dan sarapan sego pecel bersama di Pawon Mbah Minah. Semoga kedepan UKM kuliner Blora semakin maju dengan dukungan Pak Bupati," ucap Antomi.
Untuk diketahui, Pawon Mbah Minah hanya buka pada pagi hari mulai 06:00 WIB dan biasanya sudah habis pukul 08:00 WIB. (Prokompim/Redaksi)