Thursday, October 12, 2023

Panen Perdana Tebu Perhutani Belum Maksimal Dalam Memburu Cuan


REMBANG — Geliat produksi perdana tebu Perhutani Mantingan dalam panen perdana memang belum memenuhi target yang ditentukan. Hal ini mengingat baru pertama kali Perhutani yang selama ini terbiasa dengan menanam kayu jati tapi tahun 2023 ini menanam  tebu sesuai dengan anjuran dari pemerintah untuk stok gula dalam negeri. Senin,  (9/10/2023). 

Sejak Perhutani membuka lahan bisnis baru Agroforestri Tebu Mandiri (ATM) panen perdana belum bisa maksimal. Hal ini memang baru perdana memanen belum bisa menutup biaya pengolahan dan penggarapan lahan.

"Setelah panen kedua dan ketiga baru bisa mengambil keuntungan. Karena untuk biaya pengolahan sangat berkurang dan hanya tinggal biaya pemupukan,” ujar H. Ali pengusaha tebu rakyat.

Administrator KPH Mantingan lewat KSS Agroforestry, Kusnadi mengatakan bahwa panen perdana memang belum bisa menutup biaya pengolahan tanah sesuai dengan perencanaan yang sudah direncanakan.

"Namun kita yakin bahwa untuk panen yang berikutnya bisa menutup biaya yang telah dikeluarkan oleh pekerjaan permulaan penanaman ATM," kata KSS Agroforestry, Kusnadi.

Dari hasil pengalaman, lanjut KSS Agroforestry, Kusnadi, para pertani tebu rata-rata untuk panen tebu perdana belum bisa maksimal. Nanti baru penen berikutnya baru bisa mengambil keuntungan. 

"Karena variabel biaya yang timbul pada penggarapan lahan sudah mulai berkurang. Sudah tidak perlu lagi biaya pembersihan lahan dan pengolahan tanah. Tinggal membakar serasah yang ada saja,” ujar Wito, salah satu penggarap lahan tebu ATM.

Kusnadi juga menyampaikan bahwa untuk rencana ATM KPH Mantingan 1.348.043.242  realisasi bersihnya 635.747.400 dengan prosentasenya mencapai 42,2%. Dengan rencana keluasan 37,21 hektar. Sedangkan untuk realisasinya kotor mencapai 894.755.600. atau dengan prosentase 66,4%.

Kegiatan ATM untuk tenaga muat angkot dilakukan oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) yang kerjasama dengan para kepala desa yang di wilayah lokasi ATM.l 

"Jadi masalah tenaga angkutan kita serahkan kepada LMDH selaku pemangku wilayah hutan sekitar ATM," tandas Kusnadi.

Pada kesempatan itu, Ketua paguyuban LMDH,   yang juga merupakan pengusaha tebu, Parlan  mengapresiasi kepada Perhutani Mantingan yang membuka lahan tebu masih melibatkan LMDH. 

"Kami berharap nantinya untuk tebu perhutani bisa menjadi penghasilan ataupun bisnis baru yang bisa menjadi primadona seperti bisnis Kayu jati,”  ucap Parlan.

Yang lebih penting, lanjut Parlan, pemupukan tidak telat dan keterlibatan masyarakat sekitar akan sangat membantu masyarakat kawasan hutan dalam kerjasama dengan Perhutani. 

"Kami hanya memberikan rambu-rambu untuk kerjasama dengan LMDH selaku mitranya bisa memberikan nilai tambah bagi masyarakat kawasan tepi hutan," imbuh Parlan.(Sigit/Humas/Redaksi)
Share:

Monday, October 9, 2023

Dari Ngopi Bareng Hingga Terbentuknya Tim Pasukan Ranger


BLORA — Kegiatan ngopi bareng antara Waka Adm Dwi Anggoro Kasih, Kasi PPB Kriswantoro,  Komper, Sp Kam, juga ada perwakilan Kaur dan beberapa staf kantor KPH maupun BKPH sudah menjadi kegiatan rutin. 

Tempat ngopi bareng ada di desa Ketanggi Kecamatan Rembang. Kegiatan Ngopi Bareng dimulai setelah Sholat Isya hingga tengah malam kadang sampai pukul 02.00 WIB.

Adapun hal –hal yang dibicarakan dalam ngopi bareng adalah masalah keberlanjutan dalam pengelolaan kawasan hutan di Mantingan. Semua bebas berbicara dari pekerjaan tanaman, tebangan, keamanan dan juga produksi serta persemaian. Namun dimasa memasuki tahun politik obrolan yang paling banyak masuk pada ranah keamanan kawasan hutan.

Berkaca dari tim Suwunk  yang terbentuk saat Patroli di hari Raya idul fitri 1444 H yang bekerjasama dengan KRPH Logede Suroto yang berhasil menghalau bahkan membawa pulang 2 batang kayu hasil ilegal logging ukuran 2 meter dengan diameter tiga puluhan. 

Karena tim suwunk hanya bekerja disaat hari raya maka eksistensinya tidak berlanjut karena terbatas dengan jadwal yang berlaku 2 minggu saja. Dari obrolan ngopi bareng yang sudah berlangsung puluhan kali tepatnya 3 Mei 2023 Asper kalinanas Endang Priyanto melontarkan gagasan untuk patroli bareng yang anggotanya Waka adm, Kasi dan jajaran Asper serta komper untuk peliputan.

Dari gagasan itu Waka adm Dwi Anggoro Kasih memberikan tanggapan dan sangat setuju. Jadi tim ini bergerak sewaktu - waktu bila ada informasi dari masyarakat. Tentang pelaku ilegal logging.

"Dengan terbentuknya tim Ranger ini akan menyikat habis pera pelaku baik yang datang dari luar maupun dari karyawan yang ikut bermain,” tegas Dwi Anggoro Kasih.

Perlu diketahui bahwa dengan adanya pemerintah telah meluncurkan Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus (KHDPK) seluas 1,1 juta hektar dari 2,4 juta hektar yang dikelola Perhutani akan berkurang. 

"Untuk itu kita perlu untuk mengamankan sisa dari 1,3 juta hekta ini agar tetap lestari dan juga menghidupi seluruh karyawan Perhutani," jelas Dwi Anggoro Kasih.

Lanjut Dwi Anggoro Kasih,  jadi tim ini nanti bersih dari canguk-canguk para pelaku ilegal logging karena akan masuk dengan lewat jalur yang tidak biasa dan pastinya informasi A1 dari masyarakat akan menjadi target utama.

Sementara itu, untuk Polter dan petugas dilapangan tidak akan tahu dimana nantinya target dalam patroli tim ranger. 

"Tim ini akan selalu membayangi dan memback-up bila ada petugas kita dilapangan yang mengalami kesulitan saat akan mengamankan barang bukti dilapangan," kata Dwi Anggoro Kasih. 

Fenomena tahun politik harus kita sikapi dengan baik agar Institusi Perhutani tetap kompak dan bisa mengendalikan keamanan mulai dari ilegal logging serta dari lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang nakal yang akan memanfaatkan kondisi dalam pemanfaatan KHDPK untuk menggiring masyarakat dengan menguasai lahan secara ilegal," imbuh Dwi Anggoro Kasih.

Akhirnya, mulai dari candaan dalam membicarakan kelanjutan pekerjaan, serta perkapan situasai keamanan hutan dimotori oleh Asper Kalinanas Endang Priyanto.
Obrolan ngopi berakhir pukul 12.30 WIB dengan menghasilkan Tim Ranger. (Sigit/Humas/Redaksi)
Share:

Friday, October 6, 2023

Polres Blora Musnahkan Ribuan Barang Bukti Knalpot Brong Yang Meresahkan Warga


BLORA — Polres Blora  melakukan konferensi pers pemusnahan barang bukti knalpot brong, Jumat, (6/10/2023) di halaman belakang Mapolres Blora. 

Kegiatan dipimpin oleh Kapolres Blora Polda Jawa Tengah AKBP  Agus Puryadi, SH, SIK, M. Si. Turut hadir Forkopimda Kabupaten Blora serta Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blora. Hadir pula Kabiddokes Polda Jateng Kombes Summy Hastri yang kebetulan melaksanakan kegiatan survey akreditasi di Polres Blora. 

Kapolres Blora AKBP Agus Puryadi mengungkapkan, bahwa saat ini pihaknya akan melaksanakan pemusnahan knalpot brong hasil operasi Satlantas Polres Blora.

"Pagi ini kita akan melaksanakan pemusnahan atas kegiatan operasional penegakan hukum terhadap pelanggaran knalpot tidak standart (brong)," ungkap AKBP Agus Puryadi bersama Forkopimda. 

AKBP Agus Puryadi menuturkan, sejak bulan Agustus pihaknya sudah mulai menyebar imbauan terkait knalpot brong ini. 

"Dari hasil yang kita dapat ada BB (barang bukti) ranmor (pencurian motor) ada 62. Ini kita operasi knalpot brong kendaraannya tidak ada suratnya. Tapi itu bodong karena leasing," tutur AKBP Agus Puryadi.

AKBP Agus Puryadi juga membeberkan total knalpot yang diamankan selama operasi dilakukan.

Total BB knalpot 2.651, yang kita bawa saat ini cuma 651. Tilang secara keseluruhan ada 2713 tilang. Imbauan yang kita buat 52 hanya untuk Polres, Polsek bikin 3 kali 16 Polsek," beber AKBP Agus Puryadi.

Surat-surat itu sudah kita buat sebelumnya, jadi kita tidak tiba-tiba melakukan operasi tapi proses sosialisasi sudah kita lakukan," tandas AKBP Agus Puryadi.

Dikatakannya, sisa ribuan knalpot brong itu sudah dikirim ke Polda Jateng. "Dan dilakukan pemusnahan di sana, itu sekitar bulan Mei," ujar AKBP Agus Puryadi.

Menurut AKBP Agus Puryadi, jika dikonversi dari hasil operasi knalpot brong ini, jika beli baru dan diuangkan itu mencapai Rp195 juta.

"Peredaran knalpot brong ini di wilayah Kabupaten Blora turun 60 persen. 40 persen tinggal orang yang lalu lalang. Orang luar Blora yang lewat dan bandel-bandel," terang AKBP Agus Puryadi.

Dan kami mohon, ini perlu banyak pihak, termasuk Forkopimda Blora ini untuk ikut menjaga Blora ini damai dan nyaman.

"Tidak war wer di jalan kecil," pungkas AKBP Agus Puryadi.

Saat ini, Polres Blora masih melaksanakan penindakan knalpot brong/pelanggaran kasat mata. Untuk diketahui, dalam pemusnahan knalpot brong hasil operasi Satlantas Polres Blora ini dilakukan dengan cara dipotong kemudian dilindas pakai mesin pelindas. (Polres/Redaksi)
Share:

Terbaru

1.000 Anak Yatim Piatu di Blora Terima Santunan Sukun Kudus

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 - Sebanyak 1.000 anak yatim piatu di Blora terima santuan dari Perusahaan Rokok (PR) Sukun. Penyerahan santunan secar...

Total Pageviews

Contact Form

Name

Email *

Message *

Labels

Education

SELANJUTNYA »