Thursday, August 23, 2018

4 PROVOKATOR AKSI PEMBAKARAN MOBIL DINAS PERHUTANI DITANGKAP SAT RESKRIM POLRES BLORA

Konferensi Pers Bersama Kapolres Blora Terkait Penangkapan
 Empat Tersangka Provokator Pembakaran Mobil Perhutani

Blora,- Jajaran Sat Reskrim Polres Blora kembali menorehkan prestasinya, hasil Kerja kerasnya untuk menyingkap pelaku tindak anarkis yang melukai empat anggota Polisi Hutan, dan membakar mobil dinas negara milik Perhutani, membuahkan hasil dengan telah menangkap empat pelakunya.

“Sementara empat pelaku provokator tindakan anarkis yang diperkirakan puluhan orang itu, terjadi hari Rabu (15/08/2018) lalu, sudah ditangkap, dan ditahandi Mapolres Blora. Sementara masih di proses penyidik untuk keterangaan mengetahui lebih rinci, siapa para pelaku itu dan motifnya.” Ujar AKBP Saptono, S.I.K, M.H saat gelar Konfrensi Pers, Selasa (21/08/2018).

Sebelumnya buntut dari kasus ini karena sebelumnya ada warga yang ketahuan mengangkut kayu jati oleh petugas Perhutani, namun berhasil melarikan diri dengan meninggalkan sepeda motor dan batang kayu jati hasil curian. Merasa tidak terima karena motor dan kayu jati disita petugas. Pada pukul 18.30 WIB, para pelaku menjebak petugas perhutani dengan melakukan aksi pencrian kembali di hutan petak 90 Bagian Kesatuan Pemanagkuan Hutan (BKPH) Kalisari, KPH Blora.

Saat berusaha mengejar pelaku petugas perhutani dihadang puluhan warga di wilayah Dukuh Kenongo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo, Blora. Karena terprovokasi kemudian puluhan warga tersebut langsung melempari mobil dinas Perhutani dengan batu dan kayu kemudian membakarnya.

“Dari kejadian tersebut, mobil Perhutani rusak parah, beruntung empat petugas Polisi Hutan selamat dan hanya luka ringan akibat terkena lemparan batu yang dilakukan warga,” terang Kapolres.

AKBP Saptono menjelaskan dalam penanganan kasusus ini Kepolisian berhati-hati karena pada saat itu langsung berhadapan dengan warga yang masih emosi. “Kami terapkan metode pendekatan, kita kumpulkan barang bukti, olah TKP di lokasi tersebut serta keterangan dari korban dan saksi, baru kita bertindak.” tambahnya.

Inisial nama pelaku provokator yang berhasil diamankan yakni SP, SR, SA, SS dari empat tersebut salah satu pelaku menjabat sebagai seorang perangkat desa yang berperan menyuruh membeli bensin untuk membakar mobil Perhutani.

Kapolres Blora kembali menerangkan bahwa aksi tersebut terjadi spontanitas tanpa adanya rencana sebelumnya. Ini merupakan bentuk pelajaran untuk masyarakat bahwa segala mancam bentuk anarkis bahkan sampai merusak barang milik pribadi atau fasilitas negara dapat dikenakan sanksi pidana. Apalagi para petugas Perhutani tersebut sedang melaksanakan tugas.

“Aksi ini murni sepontanitas, diharapkan masyarakat untuk tidak mudah terpancing provokasi sehingga akibatnya berhujung anarkis, karena dapat dikenakan sanksi pidana,” tegasnya.

Administratus (ADM) Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Blora, Rukman Supriatna, mengucapkan terimakasih kepada jajaran Polres Blora yang telah berhasil menangkap pelaku pengrusakan mobil dinas dan menyelamatkan petugas Perhutani dari dampak emosi warga Desa Sendangmulyo.

“Saya atas nama Perhutani mengucapkan terimakasih Kepada Kapolres Blora beserta jajarannya karena dengan cepat dan tanggap berhasil menangkap empat pelaku provokator dan menyelamatkan anggota kami dari kepungan warga,” pungkasnya. (Agung/Hms-ResBla)
Share:

Monday, August 20, 2018

TIDAK MUDAH MEMILIH WAKIL RAKYAT BERKUALITAS

Pemilihan Umum Tahun 2019

Bakal calon legislatif telah diumumkan. Masyarakat diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan. Namun, di mana-mana tanggapan itu minim. Bahkan, di sebagian daerah tidak ada sama sekali. Padahal, 21 Agustus 2018 batas akhir tanggapan itu.

Tanggapan terhadap calon sementara adalah saringan umum pertama. Masyarakat diminta untuk jeli melihat bakal calon wakilnya di Dewan Perwakilah Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten, baik daerah maupun pusat. Tidak gampang. Daftar calon sementara (DCS) itu berisi banyak nama. Dalam satu daerah pemilihan di kabupaten kecil saja bisa seratus lebih. Blora, misalnya, di dapil 1 saja terdapat 50 lebih calon sementara. Daerah pemilihannya ada lima.

Pengumumannya sendiri dilakukan dalam waktu yang cukup. Tanggal 12 -21 Agustus. Di samping lewat website KPU, juga media massa. Rupanya masyarakat belum terbiasa memberi tanggapan. Ada yang tak biasa membuka website. Ada yang tidak membaca media massa. Yang terbanyak, kayaknya, mereka cuek-bebek. Toh, mereka tidak kenal satu per satu calon yang sekian banyaknya.

Kalau tidak ada tanggapan serius yang sampai menggugurkan syarat menjadi calon, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menetapkan dan memasukkannya dalam daftar calon tetap (DCT). Selanjutnya merekalah yang berhak memperebutkan kursi legislatif melalui pemilihan umum tahun 2019.

Bagi KPU tentu menyenangkan. Tidak perlu ribet membahas tanggapan masyarakat. Tapi, masyarakat sendiri yang rugi. Mereka dihadapkan pada “kucing dalam karung.” Mudah-mudahan calon yang terdaftar dalam DCS atau DCT sudah betul-betul disaring oleh partai masing-masing. Sehingga kalau masyarakat harus memilih tidak kebliduk (keliru dan tertipu).

Masih ada tahap saringan umum lainnya yaitu kampanye. Para calon diberi kesempatan aktif mempromosikan dirinya kepada masyarakat. Mereka bebas mengunggul-unggulkan dirinya. Mau sampai setinggi langit tidak ada batasan. Asal jangan merendahkan calon lain.

Repotnya, merujuk kampanye pemilu legislatif lalu, masyarakat juga cuek. Apalagi pemilu sekarang ini sudah tidak seperti dulu. Tidak banyak hingar-bingar yang membuat masyarakat tertarik. Kampanye sekarang cenderung sepi. Alasannya macam-macam. Bisa khawatir terjadi gesekan antarpendukung. Bisa dengan alasan kampanye santun dan intelek. Bisa juga karena efektivitas dan efisien.

Bila kampanye tidak efektif, masyarakat yang dirugikan. Lagi-lagi mereka dihadapkan pada “kucing dalam karung.” Mereka akan memilih sekenanya. Atau, meminjam istilah sewaktu saya masih sekolah madrasah, menentukan pilihan dengan menghitung kancing. Kalau benar alhamdulillah. Kalau salah risiko. Toh tidak ada yang memberi sanksi.

Itulah yang kemudian dimanfaatkan oleh para calon lebgislatif dan juga calon kepala daerah. Mereka menyodorkan pilihan pragmatis. Diiming-iming uang. Dalam pemilihan legislatif tahun lalu serta pemilihan kepala daerah yang telah berlangsung terlihat indikasi. Daerah yang tebaran uangnya banyak, partisipasi masyarakat  cenderung tinggi. Calon yang menebar uang merah cenderung menang dibanding yang hanya membagikan uang hijau atau ungu.

Beberapa waktu lalu saya bertemu seorang anggota legislatif di suatu daerah. Dia bertekad akan maju lagi untuk duduk sebagai wakil rakyat di satu kabupaten. Saat itu sudah disediakan uang 1 miliar rupiah. Uang sebanyak itu belum dianggap cukup. Dia masih akan menjual sebagian tanahnya untuk menambahi menjadi 1,5 miliar rupiah. Itu pun belum dianggap aman. “Kalau mau aman harus dua Miliar,” ujarnya. Berarti harus menyediakan dana 2 miliar rupiah.

Dana kampanye dari periode ke periode cenderung naik. Pemilu semakin mahal. Yang menyedihkan kalau uang yang berbicara, kualitas pasti terabaikan. Inilah yang seharusnya menjadi keprihatinan kita.

Memang sulit. Masyarakat sudah telanjur berada dalam satu situasi dan kondisi yang terjebak dalam politik praktis. Seorang calon yang tidak menyediakan dana kampanye yang cukup harus bersiap-siap kalah. Padahal, bisa jadi, mereka sangat berkualitas, mumpuni, berintegritas, memiliki idealisme, dan layak menjadi wakil rakyat.

Nah, apakah kita harus larut dalam pusaran politik yang tidak bertanggung jawab tersebut. Tentu tidak. Kita berbuat bersama. Harus ada yang rela menjadi korban. Harus ada yang mau menjadi tokoh meskipun tidak populer. Kita pasti bisa.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar masyarakat tidak mudah saling curiga atau berburuk sangka kepada orang lain. Menurut dia, hal itu bukanlah budaya dan etika bangsa Indonesia dan juga tidak diajarkan oleh Rasulullah.

"Yang benar itu husnu tafahum, selalu berprasangka baik kepada orang lain. Selalu melihat orang lain dengan penuh kecintaan. Tidak gampang curiga. Selalu berpikir positif. Tidak selalu menyampaikan hal-hal yang negatif terus. Merasa benar sendiri. Merasa pintar sendiri. Merasa betul sendiri," pesannya.

Ia mengajak seluruh bangsa Indonesia, agar menjaga persatuan dan persaudaraan penting dilakukan menjelang Pemilihan Presiden 2019 yang akan digelar. Presiden pun berpesan agar masyarakat tetap rukun walaupun berbeda pilihan politik.

"Jadi saya titip jangan sampai karena berbeda pilihan kita menjadi tidak saling sapa antartetangga. Ya sudah beda dengan tetangga ya enggak apa-apa. Tapi tetap rukun. Itu pesta demokrasi kok. Inilah kematangan kita dalam berpolitik, kedewasaan kita dalam berpolitik," kata dia, dikutip dari siaran resmi Istana.

Selain itu, Jokowi juga mengingatkan masyarakat agar cerdas dalam menggunakan hak pilihnya, termasuk dalam memilih pemimpin. Presiden mengimbau masyarakat agar melihat rekam jejak, prestasi, dan kinerjanya terlebih dahulu sebelum menentukan pilihan.

"Pandai-pandailah memilih pemimpin karena itu penting. Lihat rekam jejaknya. Prestasinya apa. Kinerjanya seperti apa," kata dia.

Menurut Jokowi, pelaksanaan dan proses demokrasi di Indonesia saat ini pun semakin matang. Hal ini dilihat dari hasil pelaksanaan pilkada serentak yang baru saja dilaksanakan.

"171 pemilihan bupati, walikota dan gubernur, saya melihat masyarakat semakin matang masyarakat semakin dewasa dalam memilih pemimpinnya," ucapnya.

Selain itu, Presiden juga mengingatkan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia yang semakin sulit. Di antaranya yakni terjadinya perang dagang antarnegara, radikalisme, hingga revolusi industri. Untuk itu diperlukan persatuan dan persaudaraan untuk menghadapinya.

"Kita ini bersatu saja menghadapi tantangan besar yang semakin sulit belum tentu bisa memenangkan apalagi tidak bersatu. Oleh sebab itu saya mengajak kita semuanya untuk terus menjaga ukhuwah islamiyah kita, menjaga ukhuwah wathaniyah kita," kata Presiden. Semoga bermanfaat. (redaksi)
Share:

TIDAK PAKAI HELM ANAK SEKOLAH DITILANG

Anak Sekolah Tak Pakai Helm Di Tilang Oleh
Anggota Satlantas Polres Blora

Blora,- Untuk menekan angka kecelakaan lalulintas di jalan raya dengan korban yang fatal, jajaran Satuan Polisi Lalu Lintas (Satlantas) Polres Blora tidak bosan S mengingatkan masyarakat Blora untuk selalu menjaga keselamatan dalam berkendara terutama pengedara sepeda motor harus menggunakan helm SNI.

Seperti hari hari biasanya, hari ini Senin, (21/08/2018) adalah hari pertama dimana banyak anak masuk sekolah dan juga pegawai perkantoran masuk bekerja. Tentunya arus lalu lintas sangat ramai dan padat, sudah menjadi tugas dari Satuan Lalu lintas untuk melakukan pengaturan di penggal penggal jalan juga peneguran bahkan penindakan bagi pengendara yang melanggar peraturan lalu lintas.

Kapolres Blora AKBP Saptono, S.I.K, M.H melalui Kasatlantas AKP Himawan menegaskan, pihaknya tidak segan-segan melakukan penindakan terhadap pengguna kendaraan roda yang tidak memakai helm. Penindakan tegas yang akan diberikan yakni berupa tilang.

Menurutnya, dalam jumlah kasus kecelaksaan sepeda motor, korban yang mengalami luka berat ataupun tewas pada umumnya banyak yang tidak menggunakan helm sebagai pelindung pada saat mengendarai sepeda motor.

“Helm merupakan pengaman bagi pengendara. Kalau ada warga yang memakai pengaman seperti helm saat mengendarai sepeda motor akan kami tindak tegas sesuai aturan yang berlaku,” jelasnya.

Sementara itu, Kasat Lantas mengharapkan, seluruh pengguna kendaraan yang ada di wilayah hukum Polres Blora agar memahami pentingnya menggunakan helm bagi keselamatan berkendara di jalan raya.  Banyak korban kecelakaan lalu lintas yang meninggal sia-sia di jalan raya hanya lantaran tidak menggunakan helm saat berkendara.

Seperti pagi ini di jalan Gatot Subroto ditemukan pengendara yang tidak memakai helm. Anggota Lalu lintas pun memberikan tindakan tegas dengan diberikan surat tilang. "Selain untuk membuat efek jera pada pelanggar sebetulnya tilang ini juga sebagai upaya untuk meminimalisir korban kecelakaan, dikarenakan jika pengendara Sepeda Motor tidak memakai helm maka sangat rawan jika terjadi kecelakaan.”ujar AKP Himawan.

Lebih lanjut Kasat Lantas menjelaskan bahwa penindakan pelanggaran selain sudah menjadi tugas Satuan Lalu Lintas tentunya adalah sebagai bukti kasih sayang Polisi kepada warganya agar taat dan patuh dalam berlalu lintas. Karena dengan tertib berlalulintas maka akan tercipta kelancaran dan keselamatan dalam berkendara. (Sandy/Hms-resBla)

Share:

Wednesday, August 15, 2018

FGD CEGAH RADIKALISME JELANG PEMILU 2019

Kapolres Bersama FKUB Mengadakan FGD Untuk Mencegak
Faham Radikalisme Di Kabupaten Blora 

Blora,- Upaya mensinergikan seluruh elemen baik dari pihak keamanan, Sat Binmas Polres Blora menggelar pertemuan Focus Group Discussion (FGD) Lintas Agama Dan Budaya antar umat beragama. Kegiatan ini digagas dalam rangka mencegah serta menangkal radikalisme serta jelang Pemilu 2019.

Kegiatan Focus Group Discussion dilaksanakan di aula rumah makan Mr. Green, hari ini, Senin (14/08/18) dengan dihadiri oleh jajaran pejabat utama Polres Blora tokoh lintas agama, tokoh adat, serta perwakilan dari sejumlah organisasi masyrakat Kabupaten Blora.

Dengan tema "Menangkal Radikalisme Di Wilayah Kabupaten Blora Dalam Rangka Mengamankan Agenda Kamtibmas Menuju Pemilu Amanan Dan Damai Tahun 2018/2019,” Kegiatan dibuka oleh Kapolres Blora AKBP Saptono, S.I.K, M.H.

Dalam sambutannya Kapolres mengucapkan terima kasih atas kehadiran para tamu undangan yang hadir pada acara tersebut. Dalam materi yang di sampaikan oleh AKBP Saptono mengatakan, radikalisme adalah paham yang sangat berbahaya. Dimana terdapat oknum tertentu yang ingin mencapai tujuannya dengan melakukan segala cara yang dapat meresahkan masyarakat dan mengganggu stabilitas kamtibmas.

Menurutnya, pencegahan dini terhadap masuknya paham ini merupakan salah satu upaya mensinergikan seluruh elemen baik dari pihak keamanan, lintas agama dan seluruh eleman masyarakat dalam menangkal berkembangnya paham radikalisme di wilayah Kabupaten Blora untuk menjaga keutuhan NKRI.

Radikalisme dan intoleransi bukan saja terjadi pada ranah agama saja, melainkan bisa terjadi pada aspek kehidupan lainnya, seperti politik, ekonomi, dan sosial. Disamping itu sebentar lagi akan menghadapi Pemilu 2019 yang sebelumnya kita telah sukses menggelar Pilkada Damai 2018 dengan situasi aman dan kondusif. Sehingga segala bentuk kerawanan harus sedini mungkin diminimalisir dan salah satu strategi yakni dengan melakukan pendekatan ke masyarakat.

"Kegiatan ini dapat mensinergikan semua pihak sebagai upaya menangkal berkembangnya paham radikal serta bersama-sama menjaga Kebhineka Tunggal Ika sehingga Kabupaten Blora selalu dalam keadaan aman dan kondusif," jelas AKBP Saptono.

Setelah sambutan dan paparan Kapolres Blora dilanjutkan dengan paparan para nara sumber dari Kepala Kemenag Blora Dwiyanto, K.H Moh Muhdhori Ketua Baznas Blora, dan Gus Ari Ketua Komascipol tentang paham radikal yang berkembang saat ini serta upaya-upaya dalam menangkal masuknya paham radikalisme serta upaya menjaga Kebhineka Tunggal Ikaan di Kota Singkawang.

Forum diskusi tersebut berakhir dengan kesimpulan masyarakat Kabupaten Blora berkomitmen dan sepakat untuk menangkal berkembangnya paham radikalisme, menjaga 4 pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika) serta sepakat menjaga situiasi kamtibmas yang aman kondusif dalam Pemilu 2019 yang akan datang. Acara FGD ditutup dengan kegiatan foto bersama. (Sandy/Hms-Resbla)

Share:

DANDIM BLORA BAGI-BAGI AIR BERSIH KE MASYARAKAT KEKERINGAN DI BLORA

Dandim Blora Salurkan Air Bersih Ke Warga Masyarakat Blora

Blora,- Peduli dengan sejumlah desa/kelurahan di Blora yang saat ini warganya alami kesulitan air bersih, Kodim 0721/Blora secara berkala akan droping air ke sejumlah desa/kelurahan yang kesulitan air bersih tersebut. Dandim 0721/Blora, Letkol Inf. Ryzadly Syahrazzy Themba S.Sos, yang didampingi Ketua persit Karika Chandra Kirana (KCK)Cab XLII Dim 0721, Ny Echy Themba. Beserta Perwira dan Pengurus Persit KCK.

''Saat ini warga di ratusan desa/kelurahan di Blora mengalami kesulitan air, untuk itu dengan memperhatikan skala prioritas kami akan melakukan droping air ke sejumlah desa/kelurahan yang tingkat kesulitan untuk mendapatkan air bersih cukup parah,'' jelas  Dandim 0721/Blora, Letkol Inf. Ryzadly Syahrazzy Themba S.Sos, yang ditemui disela-sela droping air Kodim Blora di Dukuh Suruhan, Desa Jiken, Kecamatan Jiken, Selasa 14 Agustus 2018.

Aksi sosial perdana Kodim Blora berupa droping air bersih bagi warga yang ada di wilayah kerjanya. Kesulitan air bersih dilakukan di  Dukuh Suruhan, Desa Jiken, Kecamatan Jiken, Dandim Ryzad beserta rombongan, terjun langsung dalam kegiatan tersebut, disambut oleh Danramil 06/ Jiken Kapten Inf Supartono.

''Ini awal dari bakti sosial droping air dari jajaran kami, rencananya akan dilanjutkan ke sejumlah desa lainnya yang tingkat kesulitan warganya untuk menapatkan air bersih cukup parah,'' tandas Dandim.  Dikatakan, untuk lokasi desanya kami sesuaikan dengan laporan para Danramil jajaran.

Orang nomor satu di jajaran Kodim Blora itu menambahkan, hasil pendataan yang dilakukan oleh Bintara Pembina Desa (Babinsa) jajaran Kodim 0721/Blora tercatat ada 146  desa/Kelurahan di Blora yang saat ini mengalami kekeringan” dari kondisi itu, dengan memperhatikan skala prioritas kami melakukan droping air ke desa atau kelurahan yang mengalami kekeringan tersebut.

Disinggung tentang jumlah dropng ?  Menurut Dandim Ryzad di masing-masing desa sasaran minimal akan dilakukan droping air sebanyak 10.000 Liter, ''dan ini kami awali di Dukuh Suruhan, Jiken, Blora tandas Dandim Blora.

Dari pantauan, warga Dukuh Suruhan begitu antusias menyambut droping air dari Kodim Blora itu. Tua muda, lak-laki perempuan saling berebut untuk mendapatkan bagian air, dengan sebagian warga membawa tempat air, baik itu dari jrigen maupun ember besar.

Terpisah, Kades Jiken,  Istanti Sri Palupi SH menyatakan, atas nama warga Dukuh Suruhan, pihaknya mengucapkan terimakasih dengan bakti sosial yang dilakukan Kodim Blora itu .

''Terimakasih Pak Dandim, bantuan air dari Kodim Blora sangat berarti bagi warga kami. Dalam musim kemarau ini, warga dibeberapa dukuhan di Desa Jiken sudah beberapa bulan ini memang kesulitan air. Kami berharap, menyusul Kodim, ada beberapa pihak terkait yang sudi untuk membantu air di desa kami,'' harap Kades Sri Palupi. (Agung)
Share:

FINAL TURNAMEN BOLA VOLI KAYEN CUP MERIAH

Turnamen Volley Ball Penonton Meriah

Blora,- Dalam rangka sedekah bumi Dukuh Kayen Desa Sambongrejo Kec Tunjungan adakan lomba Bola Voli antar klub putra. Jumlah peserta yang ikut meramaikan acara tersebut mencapai 20 klub dari berbagai desa. Bahkan ada 3 klub volley putra dari kecamatan lain. Diantaranya dari Desa Kedungwaru Dukuh Kedungpeting, Desa Sendangrejo, Desa Bogorejo Kec Bogorejo, Desa Tambaksari Kec Kota Blora.

Ketua panitia Turnamen Bola Voli Kayen Cup Syukur mengatakan, " kegiatan seperti ini sudah kita laksanakan dua kali, yang pertama tahun 2017 juga sukses digelar. Jadi atas inisiatif warga dukuh Kayen berkehendak tahun ini digelar lagi. Dan masyarakat pun mendukung dengan cara iuran sukarela setiap warga dan dibantu dari Kades maka sekitar dua minggu yang lalu mulailah turnamen ini".
Syukur juga berharap dari   kegiatan yang digelar tiap tahun di dukuh Kayen ini bisa menumbuhkan semangat pemuda Desa Sambongrejo khususnya Dukuh Kayen agar bisa menyalurkan hoby olah raga/hoby yang positip dan tidak disalahgunakan dengan hal hal yang negatip.

Dilain pihak Kades Sambongrejo Saemuri mengatakan, "saya bangga mas dengan guyupnya warga dukuh Kayen ini, warga dan pemuda begitu antusias dan semangat dengan kegiatan ini. Saya sungguh mendukung penuh atas kesuksesan kegiatan yang dipromotori oleh pemuda dan warga Kayen khususnya.

Dan sore tadi Kamis 09/08/18 digelarlah puncak lomba Turnamen Volley Kayen Cup final antara klub dari Desa Kedungwaru Kec Kunduran melawan Klub dari Desa Sendangrejo Kec Bogorejo. Sebelum acara final lomba Bola Voli Piala diarak keliling desa oleh Kades Sambongrejo M Saemuri beserta perangkat naik mobil Patwal dari Polsek Tunjungan dikawal Babinsa dan Bhabinkamtibmas Polsek Tunjungan diiringi arak arakan panitia dan warga dengan naik sepeda motor. Warga pun berjejer dipinggir jalan menyaksikan arak arakan tersebut. Dilain tempat ratusan warga sejak siang hari sudah memadati pinggir lapangan desa setempat.  Final tersebut memperebutkan hadiah piala dan uang tunai dari panitia lomba. Juara 1 uang senilai 2 juta dan piala, juara 2 uang senilai 1,5 juta dan piala, juara 3 uang senilai 1 juta dan piala.

Setelah berlangsung dengan meriah sore tadi final akhirnya perlombaan dimenangkan dari klub Bola Voli dari Desa Sendangrejo juara 2 dar Desa Kedungwaru, juara 3 dari Desa Tambaksari.

Akhirnya lomba berjalan dengan sukses dan tanpa suatu hambatan apapun",  ujar ketua Panitia Syukur kepada wartawan. (Agung)
Share:

DANDIM BLORA GALANG DANA UNTUK KORBAN GEMPA LOMBOK

Dandim Bersama Kapolres Blora Galang Dana Peduli
Musibah Gempa Di Lombok NTB

Blora,– Aksi spontanitas dilakukan Dandim 0721/Blora,  Letkol Inf. Ryzadly Syahrazzy Themba S.Sos bersama unsur Forkopimda Blora disela-sela penutupan  TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung tahap II tahun 2018, yang menyasar  Desa Bangkleyan, Kecamatan Jati, kemarin. Yakni menggalang dana untuk korban benana gempa di NTB.
           
Dengan didampingi Kapolres Blora, AKBP Saptono SIK SH MH dan sejumlah pejabat  Blora lainnya, Dandim  Ryzad mengelilingkan kardus yang bertuliskan Forkompimda Blora Peduli Bencana NTB ke sejumlah tamu undangan yang hadir. Semua peserta upacara termasuk anggota dari jajaran Kodim ikut mendonasikan, sehingga hasilnya ternyata cukup lumayan besar, yakni terkumpul uang sejumlah  Rp 8.795.000.

Dikemukakan orang nomor satu di jajaran Kodim Blora itu, hasil penggalangan dana tersebut rencananya, Kmis (9/8) besuk akan didistribusikan langsung ke lokasi gempa bersama-sama dengan jajaran Polres Blora.  ''Tidak hanya uang, melainkan juga sejumlah dus Indomie dan pakaian layak pakai besuk (Kamis hari ini -Red) akan didistribusikan ke lokasi bencana dengan menggunakan dua buah truk dari Kodim maupun Polres. Kasdim, Mayor Kav.  Hyasintus Waleng P. ST dan petgas Polres akan mengawal langsung,'' tandas Dandim  Ryzad.
           
Over Prestasi

Sementara itu,  Kodim Blora berhasil over prestasi di pelaksanaan TMMD  Sengkuyung tahap II tahun 2018, dengan desa sasaran Desa Bangkleyan, Kecamatan Jati, Blora, yang Rabu (8/8) kemarin secara resmi ditutup oleh Dandim Blora. Atas capaian itu, 

Dandim Ryzad mengucapkan terimakasih atas bantuan dan peran dari semua pihak, baik jajaran samping maupun warga masyarakat, sehingga di TMMD Sengkuyung Tahap II 2018 bisa meraih over prestasi.  ”Terimakasih kepada Bupati dan jajarannya, juga kepada Kapolres, termasuk warga Bangkleyan yang begitu antusias ikut berperan selama pelaksanaan TMMD,’’ ungkapnya. 

Over pretsasi yang berhasil diraih oleh jajaran Kodim Blora di TMMD Sengkuyung Bangkleyan tersebut, diantaranya pembuatan 16 jamban bagi warga desa sasaran, termasuk rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) milik Topik Cahyono, warga Desa Bangkleyan. ‘’Kami tidak akan puas di capaian TMMD Sengkuyung Tahap II ini, saat ini jajaran Kodim Blora langsung tancap gas mempersiapkan pelaksanaan TMMD Sengkuyung tahap III Tahun 2018, yang rencananya akan dilaksanakan di Desa Kadengan, Kecamatan Randublatung,’’ ungkap Dandim Ryzad yang ditemui seusai upacara penutupan TMMD  Rabu (8/8/2018) kemarin.

Sekedar di ketahui, di TMMD Sengkuyung tahap II Kodim 0721/Blora, jajaran Kodim setempat memprogramkan sejumlah kegiatan fisik dan non fisik. Untuk kegiatan fisik utama adalah mengeraskan jalan sepanjang 1.071 Meter yang menghubungkan Dukuh Pucung dengan Dukuh Mundu, Desa Bangkleyan.

Jalan yang dibangun TNI bersama-sama warga desa Bangkleyan tersebut, sebelumnya  dalam kondisi yang cukup memprihatinkan. Yakni, jika musim hujan kondisinya berlumpur sehingga sulit dilalui oleh orang. Untuk itu, jajaran Kodim Blora mngeraskan jalan tersebut dengan tujuan jalan akan menjadi baik dan memperlancar perekonmian warga Desa Bangkleyan dan sekitarnya.

Sementara itu untuk kegiatan non fisiknya cukup bervariasi, diantaranya penyuluhan tentang bela negara, wawasan kebangsaan, bahaya narkoba, bahaya terorisme, penyuluhan tentang tertib berlalulintas. Termasuk beberapa pelatihan yang diberikan oleh ibu-ibu Persit Kodim Blora bersinergi dengan ibu-ibu Bhayangkari Polsek Jati.

Bersamaan dengan penutupan TMMD di Bangkelyan, Kodim Blora dengan mengandeng sejumlah pihak menggelar beberapa kegiatan selain penanaman pohon juga ada bhakti sosial. Diantaranya donor darah, pelayanan KB Kes, pengobatan gratis dan kegiatan sosial lainnya. (Agung)
Share:

Terbaru

1.000 Anak Yatim Piatu di Blora Terima Santunan Sukun Kudus

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 - Sebanyak 1.000 anak yatim piatu di Blora terima santuan dari Perusahaan Rokok (PR) Sukun. Penyerahan santunan secar...

Total Pageviews

Contact Form

Name

Email *

Message *

Labels

Education

SELANJUTNYA »