Sunday, October 31, 2021

Hujan Deras, Atlet "Sniper" Blora Tetap Semangat, Meski Belum Punya Lapangan indoor

 


 

BLORA - Situasi dan kondisi yang jauh dari nyaman harus dialami oleh atlet menembak Kabupaten Blora, yang turun bertanding dalam kejuaraan menembak virtual Jateng Open 2021, dalam kelas Air Pistol Man. Minggu, (31/10/2021).

 

Pramudya Aji harus berbasah kuyup, sambil menyeka matanya yang basah tersiram air hujan, sambil membidik sasaran kertas kecil dari jarak 10 meter, sementara di bawahnya genangan air yang meluncur dari genting bangunan rumah Koko, yang juga Pengurus Cabang Perbakin Kabupaten Blora.

 

Pramudya Aji mengatakan harus berbasah - basah saat ikut kejuaraan menembak virtual Jateng Open 2021, karena wilayah Blora sedang diguyur hujan deras.

 

"Karena tidak punya fasilitas lapangan tembak indoor, saat hujan deras atlet Blora harus basah kuyup dan lokasinya pun kebanjiran, butuh perhatian yang cepat dari KONI dan Pemkab Blora," ucap Pramudya usai membidik.

 

Hujan Saat Menembak

 

Pelatih menembak di Blora,  Eko Budi Sulistiyono menjelaskan bahwa atlet Pramudya Aji semangatnya luar biasa. Keinginan menjadi juara sangat tinggi, maka perlu dukungan semua pihak.

 

"Mau bagaimana lagi, atlit kita harus tetap bertanding, meskipun hujan deras dan banjir, lha memang kita nggak punya fasilitas indoor, yang nyaman, bebas dari hujan dan banjir, sekali lagi mungkin ini hanya terjadi di Blora," ungkap Eko Budi Sulistiyono, Pelatih Perbakin Blora.

 

Sementara itu, Juri Dody tetap menjalankan tugasnya meskipun hujan deras saat pertandingan berlangsung di Kejuaraan Jateng Open 2021 ini.

 

Atlet Tetap Semangat

 

Di saat yang sama, Juri tingkat Nasional yang ikut mengawasi jalannya kejuaraan menembak virtual, Jateng Open 2021, Dody menjelaskan, bahwa meskipun di wilayah Blora hujan deras  pertandingan tetap berjalan, atlet tidak bisa berhenti bertanding.

 

"Sesuai jadwal, atlet tetap bertanding, hujan atau basah tidak menjadi alasan, mereka tetap jalan, karena di tempat lain tidak ada kendala, apalagi ini yang ikut juga, para penembak internasional, ada dari India, Bhutan, Filipina dan negara - negara dari Benua Eropa, ini hari terakhir kejuaraan Jateng Open," ungkap Dody yang juga harus rela berbasah - basah terguyur hujan. (Made/Red)

Share:

Saturday, October 30, 2021

Blora Kembangkan Budidaya Porang Komoditas Ekspor



 

BLORA - Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP., M.Si. pada Jumat (29/10/2021) melaksanakan  tanam perdana bibit tanaman porang untuk komoditas ekspor di wilayah Desa Sukorejo, Kecamatan Tunjungan.

 

Kegiatan tanam perdana ini dilaksanakan kerjasama Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah dengan Dapil III Komisi IV DPR RI, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora, serta Kelompok Tani Sidomulyo.

 

Hadir melakukan penanaman porang bersama Bupati, anggota Komisi IV DPR RI dari Dapil III Jateng, Firman Soebagyo, SE., MH., Kepala BPTP Jawa Tengah, Dr. Ir. Joko Pramono, MP; perwakilan Dinas Pertanian, Camat Tunjungan, dan Kades Sukorejo.

 

Penanaman dilakukan Bupati dengan menaruh bibit tanaman porang pada lahan demplot percontohan yang sudah disiapkan seluas 1 haktare dan menyiramnya dengan air.

 

“Alhamdulillah terimakasih Pak Firman Subagyo senior kami di DPR RI dan Kepala BPTP Jawa Tengah yang telah memilih Blora sebagai lokasi pembangunan demplot atau denfarm teknologi budidaya porang dengan benih unggul untuk komoditas ekspor. Ini membanggakan dan semoga bisa berdampak untuk kemajuan sektor hortikultura di Kabupaten Blora,” ucap Bupati Arief.

 

Bupati berharap adanya denfarm porang di Tunjungan ini bisa menjadi lokasi pembelajaran budidaya porang yang dibimbing langsung dari BPTP Jawa Tengah. Sehingga seluruh petani porang yang ada di Kabupaten Blora bisa semakin sukses dalam melakukan budi daya.

 

“Porang dulu dianggap tanaman liar, namun kini nilai ekonominya sangat tinggi dan menembus pasar ekspor. Oleh karena itu, kita ingin nantinya seluruh petani porang yang ada di Blora bisa dibentuk kelompok atau komunitas untuk belajar bersama disini. Apalagi denfarm ini menjadi pusat pengembangan teknologi budidaya porang BPTP Jateng di Kabupaten Blora,” tambah Bupati.

 

Tidak hanya porang saja, Bupati kedepan juga ingin meningkatkan kerjasama pengembangan potensi pertanian dan peternakan lainnya dengan BPTP Jawa Tengah.

 

“Beberapa bulan lalu BPTP juga membantu kita tentang teknologi budidaya padi di sawah tadah hujan dengan demplot Desa Prantaan, Kecamatan Bogorejo, dan sekarang porang di Tunjungan. Semoga kedepan juga bisa mengawal pengembangan teknologi peternakan sapi, kopi, cabai dan potensi lainnya,” pungkasnya.

 

Sementara itu, Firman Soebagyo, selaku anggota DPR RI dari Dapil III Jateng, mengatakan bahwa sangat mendukung program pembangunan sektor pertanian dan peternakan yang digagas Bupati Arief Rohman. Pihaknya menyatakan kesiapannya untuk mengawal perencanaan kebijakan anggaran dari Pusat.

 

“Program Pak Bupati untuk pengembangan pertanian dan peternakan di Blora ini banyak dan bagus. Salah satunya porang ini, maka tugas kami akan mendukung anggaran dan pelaksanaannya di Kabupaten Blora,” ucap Firman Subagyo.

 

Dirinya berharap kelompok tani Sidomulyo yang terlibat dalam penanaman porang di denfarm Desa Sukorejo ini bisa bersungguh-sungguh mengikuti arahan BPTP Jawa Tengah.

 

“Memang panennya dua tahun lagi, namun di sela-sela tanaman bisa ditumpangsari dengan komoditas tanaman lain yang masa panennya lebih pendek. Kami berharap BPTP bisa meneliti tanaman sela apa yang cocok untuk lahan porang ini sehingga keuntungan jangka pendeknya juga bisa diperoleh,” tambah Firman.

 

Pada kesempatan itu, Kepala BPTP Jawa Tengah, Dr. Ir. Joko Pramono, MP; membenarkan jika masa tanam porang hingga panen membutuhkan waktu 2 hingga 3 tahun.

 

“Masa tanam porang ini lama namun hasilnya sangat menjanjikan. Memang cocoknya ditanam di bawah tegakan, biasanya disela tanaman jati, atau lahan hutan rakyat. Maka ini akan menjadi riset kami untuk menentukan tanaman sela nya agar bisa dipanen lebih cepat sambil menunggu porangnya jadi,” kata Joko Pramono.

 

“Kami akan mendampingi dari aspek teknologi untuk pengembangan porang di Blora ini. Sebagai wujud dukungan terhadap program Bapak Bupati dan Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian. Semoga denfarm porang ini berhasil dan bisa kita kembangkan lebih luas di Blora,” lanjut Joko.

 

Untuk diketahui, budidaya porang memang belum begitu terkenal di Kabupaten Blora. Meski demikian, beberapa waktu lalu menurut Bupati sudah ada satu petani porang dari Jepon yang telah menembus pasar ekspor. Sehingga komoditas ini akan terus dikembangkan dengan dukungan BPTP Jawa Tengah. (DNR/Red) 

Share:

Thursday, October 28, 2021

Perhutani Rayon IV Siapkan Kontingen dalam Kejuaraan Piala Kepala Divisi Regional Jateng



 

REMBANG - Perhutani Rayon IV siapkan kontingen perebutan Olah Raga dalam Kejuaraan Kepala Divisi Regoinal Jateng, dalam rangka peringatan hari Pahlawan 10 Nopember tahun ini.

 

Kontingen rayon IV terdiri dari KPH Mantingan, Kebonharjo, Cepu, Blora dan Pati usai mengikuti seleksi di Wana Wisata Kartini KPH Mantingan Jumat (23/10/2021) langsung menyiapkan diri untuk menyambut pertandingan tingkat divisi Regional Jawa Tengah yang akan berlangsung sekira 05 hingga 06 Nopember 2021 di Semarang.

 

Administratur KPH Mantingan Marsaid  disela-sela audit dari Satuan Pengawas Intern (SPI) berpesan untuk kontingen Rayon IV segera menyiapkan diri agar para atlit untuk dapat membawa kontingen kita bisa bersaing rayon lainnya.

 

"Untuk rayon IV kita mengirimkan atlit Cabang Bulu tangkis, Bola Volly putra putri, Tenisa Lapangan," tutur Marsaid.

 

Untuk kontingen Rayon IV, lanjut Marsaid  jumlah atlitnya sekitar 50 orang termasuk oficial. yang penting kita kompak, jaga kebugaran dan juga jangan lupa tetap kita gunakan protokol kesehatan 5 M, karena covid masih belum hilang dan berada di sekitar kita.

 

"Kita jaga kebugaran dan juga jangan lupa tetap kita gunakan protokol kesehatan 5M, karena covid masih belum hilang," tandas Marsaid

 

Dari hasil seleksi untuk kontingen Tenis Lapangan  Joko Santoso, Agus Widodo, Fitra, Imam, Titus, Dwi Anggoro Kasih, Suparno, Agus, Raswi, Hendro, Prasetyo, Zaeni, Cadangan Purna Sigiyanto, Sudarto, Imam Priyadi. Oficial Sigit Kaolan.

 

Adapun untuk atlet bulutangkis yang lolos seleksi antara lain Suprapto, Nugroho, Karyoso, Bambang Suprayitno, Sugiyono, Kastur, Anton Wiwoho, Sholeh, Joko, Deni, Diah, Bu Lilik , bu. bambang .  Sedangkan untuk atlit bola volli yang lolos seleksi Putra Andri, Santo, Sujatmiko, Sudiyono, Mujianto, Pri, Gatot, Edy, Mas Kasihan. untuk Putri Hariyati, Muslikah, Vita, Untiyani, Fuati, Yunita, Lina, Eko, Supriyati, Sulismiyanti. (Sigit/Red).

Share:

Wednesday, October 27, 2021

Petugas Gabungan Randublatung Potong Pohon sudah Lapuk dan Keropos, Hadapi Musim Hujan

 


 

BLORA - Babinsa beserta aparat terkait Di Kecamatan Randublatung melakukan penebangan pohon, yang diduga dapat membahayakan pengguna jalan. Karena musim penghujan datang, di wilayah Randublatung Kabupaten Blora, Rabu (27/10/2021).

 

Pohon Mangga setinggi kurang lebih 10M yang sudah kelihatan lapuk dan keropos, di tebang oleh anggota BPBD, anggota Koramil, anggota Polsek, anggota satpol PP dan instansi terkait, Tidak hanya itu saja, penebangan seluruhnya dilakukan di jalur Jalan raya Randublatung- Doplang Kabupaten Blora untuk mengantisipasi adanya bencana alam pohon tumbang saat musim hujan saat ini.

 

Danramil Randublatung Kapten Chb Sudiyono, mengharapkan penebangan pohon secara serentak di lokasi wilayah Randublatung, untuk mengantisipasi adanya pohon tumbang dan  roboh ketika musih hujan akhir - akhir ini yang disertai angin kencang.

 

"Setelah berkoordinasi, kita memutuskan hari ini diadakan pemotongan pohon di jalur Randublatung - Doplang yang dianggap rawan tumbang. Sebagai antisipasi dan cegah dini," ungkap Danramil Randublatung.

 

Lebih lanjut Danramil mengatakan bahwa dalam pelaksanaan penebangan pohon berjalan aman dan tanpa kendala.

 

"Anggota / petugas melakukan penebangan, baik personil maupun peralatan baik, lancar. Semoga bermanfaat untuk masyarakat Randublatung," pungkas Kapten Chb Sudiyono. (DNR/Red)

Share:

Program Satu Perangkat Daerah Satu Desa Dampingan di Blora Dievaluasi

 


 

BLORA - Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati,ST, MM, memimpin Rapat Evaluasi Tenaga Pendamping Program Satu Perangkat Daerah Satu Desa Dampingan di ruang rapat Wakil Bupati, Selasa (27/10/2021), di ruang rapat kantornya.

 

Rapat dihadiri oleh Kepala Dinas Sosial P3A, Kepala Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya Bappeda, Kepala bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Blora dan para perwakilan Perguruan Tinggi

 

Wakil Bupati mengucapkan terimakasih kepada yang sudah hadir di rapat itu dan berharap semua bisa membatu dalam Pendamping Program Satu Perangkat Daerah Satu Desa Dampingan.

 

"Terimakasih sudah pada datang, dari program ini sudah ada beberapa OPD yang aktif di lapangan, di rapat ini saya harap kendala yang ada di lapangan nantinya bisa disampaikan sehingga nanti bisa dilakukan evaluasi saat sudah terjun lapangan," ujar Wabup.

 

Wabup menjelaskan terkait kemiskinan yang ada di kota dan desa bisa di inventarisasi dan pendamping memiliki pedoman yang sama untuk dipedomani bersama terkait kriteria DTKS.

 

"Kalau ini nanti sudah bisa untuk pegangan untuk turun ke lapangan, sehingga nanti bisa menyamakan persepsi dalam menangani kemiskinan yang ada saat ini," ucapnya.

 

Wabup menambahkan permasalahan yang ada di desa nantinya juga bisa diinventarisasi semua dan sebanyak mungkin, untuk pecahkan masalah secara bersamaan.

 

"Tahap awal harus diinventarisasi dulu, sehingga kalau sudah terangkum nanti bisa dirapatkan dan bisa dikelompokkan permasalahan yang ditemukan atau kelebihan yang ditemukan," kata Wabup.

 

Tak hanya itu, lanjut Wabup, OPD pendamping nantinya diharapkan bisa menghasilkan inovasi unggulan yang ada di desa dampingan.

 

"Program ini nanti diharapkan bisa berkesinambungan untuk terus lakukan, sebagai komitmen kita, Bapak Bupati juga ingin pendampingan dari Perguruan Tinggi dari sejumlah wilayah untuk membantu pendampingan desa di Blora," ujar Wabup.

 

Ia mengatakan, sebenarnya dari Provinsi juga ada pendampingan Desa miskin hanya saja untuk Blora tidak ada mengingat desa yang didampingi khusus di daerah miskin ekstrim.

 

"Alhamdulillah Blora tidak ada, namun begitu, kita tetap harus mengentaskan kemiskinan yang ada saat ini," tutur Wabup.

 

Sementara itu, Drs. Mamik Slamett MM, M.Pd selaku Ketua Tim Pendamping dari Perguruan Tinggi untuk Program 1 Perangkat Daerah 1 Desa Dampingan mengaku pihaknya bersama tim melakukan sistem jemput bola dalam pendampingan.

 

"Ada beberapa yang sudah aktif ada beberapa yang memang masih melengkapi organisasi tim pelaksanaan, dan ada tim yang sudah hadir, ini tentu menjadi semangat kita bersama untuk ikut dalam pendampingan desa," jelasnya.

 

Mamik mengungkapkan, di beberapa Desa sebenarnya sudah ada yang punya UMKM hanya saja mereka terkendala di pemasaran, selain itu UMKM yang sudah ada juga harus ditingkatkan kualitasnya.

 

“Kalau bisa ada pengepul, kami juga memiliki gagasan, ada satu produk unggulan, di setiap desa meski banyak ragam yang ada namun paling tidak ada satu unggulan yang menjadi icon desa tersebut," ucapnya.

 

Dirinya juga berharap kerjasama dengan kepala desa bisa berjalan dengan baik untuk mendukung program ini. (DNR/Red).

Share:

Monday, October 25, 2021

Warga Korban Angin Puting Beliung Di Kradenan Blora Mendapat Bantuan

 



BLORA - Angin puting beliung yang belakangan ini tiba tiba datang di wilayah kabupaten Blora, menyebabkan beberapa kejadian bencana alam. Salah satunya adalah bencana rumah roboh yang terjadi di wilayah desa Sumber Kecamatan Kradenan.

 

Minggu, (24/10/2021) kemarin petugas gabungan gang terdiri dari anggota Polsek Kradenan Polres Blora, Koramil Kradenan, Satpol PP serta pemerintah kecamatan dan BPBD, PMI bersama instansi terkait lainnya menggelar bakti sosial dengan menyerahkan bantuan sosial berupa paket sembako kepada 6 warga yang rumahnya roboh tertiup angin puting beliung.

 

Selain menyerahkan bantuan, petugas gabungan bersama perangkat desa dan warga sekitar juga membantu warga mendirikan rumahnya kembali.

 

Keenam warga korban angin puting beliung tersebut adalah Sukimen, Eli, Karim, Sarno, Suhari, dan Rifai warga dukuh Jompong Desa Sumber kecamatan Kradenan.

 

Kapolsek Kradenan AKP Lilik Eko Sukaryono,SH,MH menyampaikan bahwa kegiatan bakti sosial ini adalah salah satu wujud sinergitas lintas sektoral terhadap warga yang menjadi korban angin puting beliung. Ia berharap, keluarga korban tetap semangat dan bersabar menghadapi cobaan.

 

"Tidak banyak yang kami berikan, semoga bermanfaat bagi mereka. Dan tentunya kami berpesan agar mereka selalu sabar, " kata Kapolsek Kradenan.

 

Kemudian untuk antisipasi bencana alam yang bisa saja terjadi sewaktu waktu, Kapolsek berpesan agar warga selalu hati hati dan waspada.

 

"Musim pancaroba, tidak tentu panas dan hujan. Untuk itu kita harus selalu waspada," tandasnya. (DNR/Red)

Share:

Perhutani Mantingan masih gunakan Aturan jaman Belanda untuk penggarap Kawasan Hutan





REMBANG - Aturan dalam penggarapan tanah-dalam kawasan hutan masih banyak digunakan oleh Perhutani, baik dalam batas garapan dikawasan hutan maupun pengangkutan kayu dari tempat –tempat yang sulit dilewati kendaraan truk angkutan kayu tebangan atau biasa disebut truk apur. Semua komponen pekerjaan yang dilakukan Perhutani sekarang ini banyak peninggalan pada Jaman Belanda.

 

Administratur KPH Mantingan Marsaid melalui Asper Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Kebon (BKPH) Hari Juli P ketika di temui media di area Persemaian menjelaskan bahwa untuk penggarapan tanah-tanah kawasan hutan dan batas garapan yang di gunakan terbuat dari kayu jati rencek yang dicat warna merah, agar supaya kelihatan batas garapan dengan penggarap lain.

 

"Batas tanah penggarapan disebut andil.  didalam andil sudah tertulis nama penggarap RT,RW dan asal Penggarap. Untuk mengatur lahan-lahan yang akan digarap oleh pesanggem. Mandor tanam mengarahkan pembagian garapan sesuai dengan pangkuan dan diatur oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) setempat,” jelas Juli Hari P.  (25/10/2021).

 

Lanjut Hari, semua kegiatan yang kita lakukan administrasinya maupun aturan yang dipakai masih  menggunakan aturan tempo dulu atau jaman Belanda. Untuk tanah diluar kawasan hutan juga tercatat secara rapi dalam buku Rencana Pelestarian Kawasan Hutan (RPKH) yang setiap 10 tahun di up date kembali.

 

"Buku aslinya berada di Biro  Perancanaan Hutan Salatiga.  Buku sejarahnya Pengelolaan hutan di pulau Jawa masih menggunakan bahasa Belanda,” ungkap Hari.

 

Untuk areal tebangan kita juga masih menggunakan sapi sarad sebagai alat angkut dari tebangan ke tempat penimbunan sementara. hali ini untuk memudahkan truk apur atau angkut dalam menaikkan kayu tebangan di medan yang tidak bisa dilewati kendaraan. angkutan sapi sarad juga sudah ada sejak jaman Belanda dan sampai sekarangpun masih dipertahankan, imbuhnya.


"Yang sudah tergusur hanya jalan lori dan tempat penimbunan kayu  sementara (tempat angkut) yang di tanah luar maupun dalam kawasan hutan. Karena faktor alam dari bencana alam, ulah manusia dan kemajuan zaman sehingga jalan lori dan jalan relnya sudah banyak yang hilang. Namun tanah bekas jalan Lori  maupun tanah bekas penimbunan kayu sementara masih tercatat secara rapi di buku RPKH,” tandas Juli Hari P.

 

Mbah Waji pensiunan Perhutani beberapa tahun lalu, asal desa Pasucen ketika ditemui  mengatakan dari mbah saya dulu waktu kerja di hutan ya sudah seperti itu. Semua komponen pekerjaan secara detail itu dah tercatat semua.

 

"Mulai dari perencanaan sampai dengan penebangan dan penguasaan lahan itu terdokumentasi semua,” ucap mbah Waji.

 

Lebih lanjut mbah Waji menuturkan bahwa Administrasi sebelum tebangan sampai  kalau dari pencatanan kayu di tebangan hingga diangkut ke tempat Penimbunan Kayu (TPK) semua tercata dengan rapi.

 

"Mulai dari potongan dil pertama hingga ujung kayu. sehingga kayu yang tidak terangkut ke TPK akan kelihatan saat tiba untuk dicatat oleh petugas penerimaan kayu,“ pungkas mbah Waji. (Sigit/Red).

Share:

Sunday, October 24, 2021

Di Rembang BBM Solar Langka Sebulan, Kapal Terancam tak Melaut

 


 

REMBANG - Di Rembang bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar langka, para Nelayan terancam tak bisa melaut, antrean para nelayan yang ingin membeli solar untuk BBM kapalnya di SPBU mengular, kelangkaan bahan bakar minyak jenis solar, berimbas terhadap aktivitas nelayan di Kabupaten Rembang, Jawa tengah. Para nelayan terpaksa berhenti melaut karena ketiadaan bahan bakar kapal tersebut.

 

Berdasarkan pantauan di SPBUN KUD Saroyo Mino yang berada di Pelabuhan Ikan Tasikagung, antrian kendaraan pengangkut puluhan jerigen tampak mengular.

 

Para nelayan memilih mengantrikan jirigen di SPBU untuk menunggu pengiriman solar dari Pertamina. Salah satu nelayan bernama Eko Toro mengatakan, bahwa kelangkaan solar sudah terjadi sebulan lalu.

 

"Bisa dilihat sendiri. Ini ada tiga tossa dan dua colt bak terbuka. Ratusan dirigen juga ditinggal pemiliknya antri disini. Ini biasanya bisa sampai 3 hari. Kayak kemarin baru datang, sore sudah habis. Ini antri lagi," kata Eko, Sabtu (23/10/2021).

 

Tak Bisa Melaut

 

Lebih lanjut, Eko mengatakan bahwa kelangkaan ini membuat para nelayan merugi. Para nelayan tidak bisa melaut, karena ketiadaan bahan bakar kapal.

 

"Kami para nelayan sangat merugi, karena terhalang dengan bahan bakar. Sementara berhenti melaut sambil menunggu solar ada lagi," ucap Eko.

 

Hal senada juga dikeluhkan nelayan lain, Yeyen mengaku kelangkaan pasokan solar sudah berlangsung selama hampir sebulan. Hal ini membuat para nelayan di Rembang tak bisa melaut.

 

"Sudah langka, pembelian solar juga dibatasi. Kami berharap pasokan BBM solar segera kembali normal. Sehingga para nelayan khususnya di Kabupaten Rembang bisa kembali melaut," imbuh Yeyen.

 

Para Nelayan Protes

 

Sementara itu, Pengelola SPBUN KUD Saroyo Mino Tasikagung, Bambang Purnomo menjelaskan, terkait kelangkaan pasokan BBM solar untuk nelayan, pihaknya sudah menghubungi pihak Pertamina untuk segera ada pengiriman pasokan solar.

 

"Untuk hari-hari ini, keterlambatan pengiriman pasokan BBM solar biasanya 2 sampai 3 hari. Biasanya satu hari sudah dikirim. Tapi ini sampai 2 hari baru dikirim," kata Bambang Purnomo.

 

Bambang mangaku banyak mendapat protes dari nelayan akibat kelangkaan solar ini. Namun SPBUN pun tidak bisa berbuat banyak.

 

"Protes banyak. Tapi mau bagaimana. Kita kan hanya nunggu kiriman dari Pertamina. Harapannya bisa kembali normal seperti biasa," tandas Bambang. (DNR/Red)

Share:

Friday, October 22, 2021

Antisipasi Kecelakaan, Perhutani Randublatung sosialisasikan K3 Kepada Tenaga Tebangan

 


 

BLORA - Jelang Musim tebang tahun 2022 Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Randublatung melakukan sosialisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan pelatihan penggunaan mesin gergaji mesin (Chain Saw) bagi tenaga kerja tebangan. Jumat (21/10/2021).

 

Kegiatan yang dilakukan di petak 36 RPH Sugih BKPH Boto KPH Randublatung diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari Mandor tebang, Tenaga angkutan, Operator Chain saw, di latih langsung oleh ahli K3 dan spesialis pesawat tenaga kerja mesin dari Dinas Tenaga Kerja, meliputi penerapan managemen K3 dan cara operasional mesin chain saw yang benar.

 

Hadir dalam acara tersebut Administratur Perhutani KPH Randublatung Dewanto, Pengawas Ketenagakerjaan spesialis Keselamatan dan Kesehatan secara umum Wilayah Pati Mohammad Yasin, Pengawas ketenagakerjaan Spesialis Ahli Pesawat tenaga dan produksi Wilayah Pekalongan Lukman Indra Krisnawan, dan beberapa pejabat lapangan Perhutani Randublatung.

 

Acara tersebut merupakan rangkaian kegiatan perlindungan tenaga kerja yang meliputi pemeriksaan kesehatan , pelatihan – pelatihan dan sosialisasi K3, agar dalam menghadapi pelaksanaan kegiatan pada produksi tebangan kayu di Perhutani yang akan dimulai bulan januari tahun 2021 dapat berjalan dengan aman, lancar dan tidak ada kecelakaan kerja.

 

Administratur Perhutani Randublatung Dewanto menjelaskan bahwa  rangkaian kegiatan perlindunganan tenaga kerja produksi tebangan ini rutin kita lakukan setiap tahun yang meliputi pemeriksaan kesehatan, pelatihan operator chainsaw, sosialisasi K3 disamping asuransi yang telah kita daftarkan.

 

"Semoga dengan adanya kegiatan ini kecelakan kerja dapat diantisipasi dan pekerja merasa tenang karena telah menguasai tehnik pekerjaannya,” tandas Dewanto.

 

Pada kesempatan itu, Sudarmin (39th) salah satu operator Chainsaw yang bekerja di petak tebangan kayu di Perhutani mengatakan  bahwa senang dan terima kasih kepada Perhutani atas kegiatan ini, dengan adanya kegiatan pelatihan dan sosialisasi, karyawan bisa nenerapkan K3 dengan baik.

 

"Saya lebih paham dalam nenerapkan K3 pada pekerjaan kami, semoga dengan pemahaman K3 tidak ada kecelakaan kerja, sehingga berjalan baik," Kata Sudarmin.  (DNR/Red)

Share:

Sinergitas TNI Polri Dalam Karya Bakti Kodim Blora di Mejurang Sambong

 


 

BLORA - Kekompakan antara Camat Sambong Martono S.Sos, M.Si, Danramil Sambong Lettu Lukman H, serta Kapolsek Sambong Iptu Rustam beserta anggota masing-masing dalam kegiatan Karya Bakti Kodim 0721/Blora yang dilaksanakan di dukuh Mejurang desa Sambongrejo, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora. Jumat, (22/10/2021)

 

Antusias dalam Kegiatan tersebut diawali dengan apel bersama anggota Polsek, Koramil, Satpol PP Kecamatan Samong, di dukuh Mejurang, bersama warga masyarakat setempat, secara gotong royong untuk melakukan kerja bakti.

 

Dandim 0721/Blora Letkol Inf Andi Sulistyo Kurniawan Putro, S.Sos., M.Tr (Han) melalui Danramil Sambong Lettu Lukman H menjelaskan bahwa kegiatan fisik Karya Bakti Kodim 0721/Blora kali ini meliputi pekerjaan Box Culvert, pekerjaan jalan Simpang serta pekerjaan Talud Pas Batu. dan Seusai apel anggota TNI, Polri dan Satpol PP langsung membaur bersama warga sekitar melaksanakan kerja bakti.

 

"Sebuah suasana yang indah dan penuh semangat. Bahu membahu mereka bekerja sama dalam balutan hangat mentari pagi yang sedikit menyengat," kata Lettu Lukman.

 

Kapolres Blora AKBP Wiraga Dimas Tama,SIK melalui Kapolsek Sambong Iptu Rustam,SH mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah salah satu wujud sinergitas TNI Polri bersama masyarakat dalam rangka Karya Bakti TNI di dukuh Mejurang desa Sambongrejo.

 

"Alhamdulilah hari ini kita bahu membahu, bersama sama mengerjakan pekerjaan pembangunan jalan. Ini adalah wujud sinergitas yang nyata," kata Kapolsek Sambong.

 

Lebih lanjut Kapolsek Sambong menambahkan, bahwa dalam mendukung pelaksanaan karya bakti TNI di wilayah kecamatan Sambong ini, pihaknya telah memploting anggota untuk setiap harinya membantu kerja bakti dalam Karya Bakti di dukuh Mejurang.

 

"Kita telah ploting anggota, agar setiap hari ada yang ikut membantu disini. Tentunya bersama dengan rekan Koramil, Kodim, dan Satpol PP Sambong, sekaligus kita sampaikan imbauan kamtibmas dan imbauan protokol kesehatan kepada warga," tandas Iptu Rustam. (DNR/Red) 


Share:

Thursday, October 21, 2021

Kesigapan Babinsa Bantu Penyandang Disabilitas, Sungguh Mengharukan


 

SRAGEN - Pembagian Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima Dan Warung (BTPKLW) di Kodim 0725/Sragen saat ini sudah berjalan memasuki hari ke empat. Ada pemandangan yang tak biasa pada saat pembagian di hari keempat, yakni Sertu Agus Efendi dan Sertu Mikha yang keduanya merupakan Babinsa anggota Koramil 01/Sragen, dengan cekatan membantu penyandang disabilitas yang datang ke Kodim Sragen untuk mengambil bantuan tunai tersebut.

 

"Dengan iklas kita membantu mereka yang sedang membutuhkan," ucapnya.

 

Penyandang disabilitas yang punya usaha saat menerima program BTPKW Kodim 0725/Sragen, Muhadi Suyono adalah penyandang disabilitas, yang tinggal di Kelurahan Sragen Wetan, yang keseharianya berjualan jadah bakar di Kampung Widoro, tepatnya di belakang RS. Permata Hati. Setiap harinya dia berjualan mulai pukul 06.00 sampai dengan 12.00 WIB. kecuali  Minggu

 

"Uang ini akan saya gunakan untuk menambah modal saya berdagang, semoga usaha saya kedepan lebih maju," Ujar Muhadi

 

"Terima kasih Pak Babinsa Kodim Sragen yang telah membantu penyaluran bantuan ini, mudah-mudahan ini kedepan akan berlanjut, karena uang ini sangat membantu terutama bagi pedagang kecil seperti kami," pungkasnya. (DNR/Red)

Share:

Tuesday, October 19, 2021

Kawasan Camping Ground Wana Wisata Mantingan Sudah dibuka Kembali untuk Camping

 


 

MANTINGAN - Semenjak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) turun ke level 2  Kawasan Wana Wisata Mantingan, Perhutani mulai berbenah untuk area tempat - tempat camping dan sarana olah raga tenis lapangan juga sudah mulai dibenahi.

 

Hal ini untuk menarik wisata camping bagi para kawula muda yang senang dengan camping di area wisata. beberapa waktu yang Lalu kejaksaan negeri Blora mendirikan tenda camp sambil bawa motor trail untuk jelajah hutan Mantingan, mereka datang dengan jumlah rombongan 8 orang.

 

Kajari Blora Yohanes Avilla Agus Awanto Putra SH ikut mengamati area wisata Mantingan yang juga hoby ngetrail mengatakan bahwa untuk area Wana Wisata Kartini sangat cocok untuk digunakan kegiatan berkemah bagi remaja, anak-anak maupun organisasi masa dan juga perkantoran.

 

"Disini hawanya juga sejuk nyaman. Karena masih banyak pohon yang rindang dengan sumber mata air alami yang ada di kolam renang," ujar Kajari Blora.

 

Lanjut Yohanes Awanto kebetulan teman-teman kejaksaan juga senang ngecamp di Wana Wisata Mantingan, sambil bawa motor trail. Yang setiap minggu, nanti sekaligus bisa menyusuri hutan di kawasan sekitar wana wisata.

 

"Di wisata Mantingan juga ada penangkaran rusa dan pohon-pohonya juga macamnya jenisnya juga banyak, jadi sangatlah cocok untuk edukasi wisata anak-anak sekolah,.” ucap Yohanes Awanto.

 

Pada kesempatan di area Wana Wisata Mantingan, Administratur KPH Mantingan Marsaid melalui Kasi PBB Kriswantoro menambahkan dimasa PPKM level 2 ini kita benahi untuk sarana olah raga lapangan Volly, Tenis dan trak untuk sepeda gunung serta pembenahan area camping dan tempat ibadah. (19/10/2021)

 

"Untuk pohon-pohon yang sudah tua, lapuk dan membayakan pengunjung kami potong agar saat berkunjung di area ww wisata pengunjung bisa nyaman," terang Kriswantoro.

 

Lebih lanjut Kriswantoro menjelaskan bahwa wana wisata kartini tergolong wisata alam yang dibangun sejak jaman Belanda. karena dulu didepan pesanggrahan ditemukan mobil tua yang sudah terpendam ribuan ratusan tahun. Dengan nilai historis sejarah yang panjang wana wisata ini akan kita persoleh agar rombongan yang membawa bus-bus besar bisa masuk di lokasi wisata.

 

"Khusus untuk area camping sudah kita setting di atas pesanggrahan dan lapangan tenis dengan diterangi lampu yang bisa dipasang maupun dicopot untuk lokasi perkemahan," tandas Kriswantoro..

 

Salah seorang pengunjung dari Juana, Wiwik Widayati ketika berkunjung di Kolam renang Wana  Wisata Kartini Mantingan saat ditemui media mengatakan bahwa sangat suka sekali camping dan berkemah di wana wisata Mantingan, karena udara masih segar dan hawanya adem.

 

"Ya karena airnya jernih langsung dari sumber mata air dari kawasan hutan," ucap Wiwik, sambil bermain ayunan di area wana wisata Mantingan. (DNR/Red).

Share:

Saturday, October 16, 2021

Gowes Bareng Bupati Rembang dalam Penutupan TMMD Reguler 112

 


 

MANTINGAN - Perhutani  KPH Mantingan Bersama Bupati Rembang  dan Dandim 0720/Rembang  melaksanakan Gowes Bareng dalam penutupan TMMD Reguler 112. Start Rumah dinas Bupati Rembang menuju  desa Trembes kecamatan Gunem, rute jarak tempuh sekira 31 KM. Kamis (14/10/21) kemarin.

 

Gowes bareng melibatkan Bupati Rembang H Abdul Hafidz, Dandim 0720 Rembang Letkol Kav. Donan  Wahyu Sejati S. Sos,Waka Polres Rembang, Jajaran Perwira  Kodim Rembang dan GMC Perhutani Mantingan.

 

Administratur KPH Mantingan melalui Asper Demakan, Rusmanto disaat sebelum berangkat Start mengatakan bahwa dengan adanya gowes bareng ini kita bangun sinergitas Pemerintah daerah , Kodim  Rembang dan jajaran satuan organisasi perangkat daerah  (OPD) di Kabupaten Rembang.

 

"Karena lokasi TMMD Reguler ini berada di Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Demakan dan Perhutani  dengan Gowes Mantingan Club  (GMC) menyemarakkan dan penutupan TMMD lewat gowes bareng," ujar Rusmanto yang di iyakan oleh KSS Perhutanan Sosial (PS) Ismartoyo sebagai Ketua GMC Mantingan.

 

Pada kesempatan itu, Bupati Rembang H Abdul Hafidz begitu bersemangat dengan gowes bareng yang selalu didampingi oleh Dandim Rembang Donan Wahyu Sejati beserta rombongan langsung tancap pedal begitu meninggalkan Rumah dinas Bupati Rembang Jl Gatot Subroto 1 Rembang untuk menempuh jarak sekitar 31 KM tempat penutupan TMMD Reguler 112.

 

Memasuki kecamatan Pamotan di Pos 1 peserta Gowes beristirahat sejenak untuk sarapan pagi  yang telah disediakan oleh Panitia di area Koramil Pamotan dan sekitarnya. tepat 07.30 tim Gowes berangkat menuju desa Gambiran dengan rute tumpuh sekitar 6 KM.

 

Sampai dilapangan desa Trembes Abdul Hafizd berhenti untuk istirahat sejenak di pos 2 dan mencoba permainan Wood ball yang ada dilapangan desa trembes.

 

Abdul Hafizd mengatakan  bahwa sulit juga olahraga ini, permainan wood ball membutuhkan konsentrasi penuh dalam memukul bola kayu udah mirip dengan permainan Golf.

 

 

"Ayo teman - teman gowes bisa nyoba,” ujar bupati didepan peserta gowes.

Dandim 0720/Rembang Letkol Kav. Donan  Wahyu Sejati menambahkan permainan dari negara taiwan yang ditemukan disekitar tahun 1990 ini membutuhkan skiil atau keahlian dalam memukul bola kayu dengan jarak pendek, sambil memberikan komando Donan mengajak  untuk melanjutkan tujuan gowes sampai finis di balai desa Trembes dan sekaligus penandatangan Berita acara TMMD untuk diserahkan kepada Pemerintah daerah kepada Bupati Rembang.

 

"Permainan dari negara taiwan yang ditemukan disekitar tahun 1990 ini membutuhkan skiil atau keahlian dalam memukul bola kayu dengan jarak pendek, menengah maupun jauh untu sampai kegawang, kata Letkol Kav. Donan  Wahyu.  (Kom/PHT/Mnt/SGT/Red).

Share:

Thursday, October 14, 2021

Dandim Rembang Serahkan Hasil TMMD Reguler 112 kepada Bupati Rembang

 


 

REMBANG – Komandan Kodim (Dandim) 0720/Rembang  serahkan hasil TMMD Reguler 112 sekaligus  menutup secara resmi kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler  112 Tahun 2021 di Balai Desa Trembes Kecamatan Gunem Kabupaten Rembang, Kamis,(14/10/2021).

 

Sebelumnya diawali dengan gowes bareng dari Rumah Dinas Bupati Rembang menuju balaidesa Trembes Kecamatan Gunem Kabupaten Rembang yang juga diikuti oleh jajaran Kodim, Waka Polres Rembang  dan Juga klub sepeda  MGC Perhutani Mantingan. Begitu sampai di lapangan sepakbola desa Trembes Bupati Rembang H Abdul Hafidz istirahat sejenak sambil mencoba permaian Wood Ball bersama dengan Dandim Rembang Letkol Kav. Donan Wahyu Sejati.

 

Kegiatan penutupan dan penanda tanganan berita acara penyerahan dilakukan di balaidesa Trembes. Hadir dalam kegiatan tersebut Dandim 0720/Rembang Letkol Kav Donan Wahyu Sejati, S.Sos, Bupati Rembang Abdul Hafidz, S.Pd.I, Wakil Bupati Rembang Mohammad Hanis Cholil Barro, Jajaran Forkopimda Rembang, Seluruh Perwira Kodim 0720/Rembang, Forkopimcam Gunem dan  Kades Gunem Edy Susyanto serta Ketua  Persit KCK Cab XLI Ny. Asih Donan Wahyu dan pengurus persit Rembang.

 

Dandim Rembang Letkol Kav Donan Wahyu Sejati menyampaikan bahwa TMMD Reg 112 Tahun 2021 berhasil menyelesaikan pembangunan fisik berupa pembuatan infrastruktur yang sudah dibangun mencapai 100%.

 

Yang meliputi jalan makadam panjang 1222 meter lebar 2,5 meter, Jembatan panjang 6 meter lebar 4 meter, Plat beton panjang 4 meter lebar 2 meter tinggi 1 meter, dengan panjang 650 meter dan lebar 2,75 meter, Jembatan dengan panjang 5 meter dan lebar 2 meter, imbuhnya.

 

"Untuk Talut panjang 68 meter lebar 0,2 meter tinggi 3,39 meter dan saluran air panjang 150 meter lebar 0,6 meter dan tinggi 0,6 meter serta sasaran tambahan RTLH, rehap Masjid Al Furqon dan rehap Madrasah Diniyah desa Trembes kecamatan Gunem,” ungkap Letkol Kav Donan.

 

Lanjut Dandim Rembang, TMMD Regular merupakan upaya untuk memperkokoh kemanunggalan TNI dengan rakyat, untuk mendukung terwujudnya ketahanan wilayah dalam sistem ketahanan semesta, serta memotivasi dan menumbuhkan semangat gotong royong untuk pemberdayaan masyarakat agar berpartisipasi aktif dan peduli dalam pembangunan di desa, ditengah masa pandemi seperti ini.

 

 

"Dengan dibangunnya jalan dan jembatan didesa Trembes ini bisa mempermudah warga Trembes untuk menuju ke Kulutan lebih cepat dan efektif, dan saya menghimbau kepada Kades Trembes dan warga untuk selalu menjaga infrastruktur yang telah dibangun agar bermanfaat dengan baik, “ tandas Letkol Kav Donan Wahyu.

 

Sementara itu, Bupati Rembang H. Abdul Hafidz  mengatakan bahwa kegiatan TMMD yang diadakan oleh Kodim Rembang sangat membantu pemerintah Kabupaten Rembang untuk memaksimalkan sarana dan prasarana infrastruktur yang ada.

 

“Program ini sangat bagus dan sudah berjalan lama yang melibatkan TNI serta masyarakat ditengah masa pandemi seperti ini,” ucapnya.

 

“Dari kegiatan TMMD ini akan timbul kegotong royongan dan kebersamaan sehingga TNI bersama masyarakat dan komponen pemerintahan lainnya membangun, sinergitas kekuatan keamanan yang ada di wilayah tersebut,” jelas Bupati.

 

Bupati Hafidz juga menyebutkan bahwa jalan Makadam hasil TMMD ini akan ditindaklanjuti yaitu dengan pengaspalan jalan desa Trembes sampai dengan desa Kulutan dan membikin selokan air agar jalan lebih bagus. (SIGIT/Red)

Share:

Mantingan Kembali Terima Tambahan Senpi Laras Panjang dan Laras Pendek



 

REMBANG - Perhutani Mantingan kembali terima tambahan senjata 5 pucuk yang terdiri dari senjata laras panjang 4 pucuk dan senjata laras pendek 1 pucuk. yang diserahkan kepada Asper, KRPH dan Polisi kehutanan. Kamis (14/10/2021).

 

Penerimaan senjata dilakukan di ruang rapat KPH Mantingan. Turut hadir dalam penerimaan senjata Administratur Mantingan Marsaid yang didampingi oleh Waka Adm Dwi Anggoro Kasih, Perwira Pembina AKP Kusairi, Intelkam Polres Rembang Aipda Nawawi  Sedangkan dari Divre Jateng Kasi Utama perlindungan SDH Sugeng Bowo Leksono, Intelkam Polda Jateng Aipda Riza S dan Bripka Naro Tri H.

 

Adm Mantingan Marsaid menyampaikan dengan adanya tambahan senpi ini ia berharap keamanan untuk daerah rawan minimal bisa ditekan. Sedangakan untuk pengguna senpi lebih berhati-hati dan jangan sembrono. Artinya apa?

 

"Jangan sampai senjata ini menjadikan kita angkuh, namun senjata bisa digunakan betul-betul terdesak atau membahayakan pemegang senpi. mungkin mau merebut senjata contohnya,” terang Marsaid.

 

Sementara itu, Kasi Perlindungan SDH Sugeng BL  yang juga mantan Waka ADM Mantingan menekankan pemegang senjata api harus selalu kontrol dan membersihkannya agar sewaktu-waktu dipergunakan saat terdesak tidak error atau macet.

 

"Gunakan senpi saat perlu dan terdesak saja. karena untuk peta kerawanan mungkin daerah Kalinanas dan Ngiri masih cukup tinggi, jelas dia.

 

Yang lebih penting lanjut Sugeng, surat ijin pemegang senjata selalu dikontrol dan bila habis untuk segera diperpanjang dengan ketentuan dan aturan dalam pemegang senpi.

 

"Dengan tambahan senpi ini ia berharap daerah rawan dapat di back-up dan juga petugas selalu waspada dalam menjaga kawasan hutan negara, pungkasnya. (Sigit/Red).

Share:

Terbaru

1.000 Anak Yatim Piatu di Blora Terima Santunan Sukun Kudus

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 - Sebanyak 1.000 anak yatim piatu di Blora terima santuan dari Perusahaan Rokok (PR) Sukun. Penyerahan santunan secar...

Total Pageviews

Contact Form

Name

Email *

Message *

Labels

Education

SELANJUTNYA »