Wednesday, November 21, 2018

MAYAT DI DEKAT HUTAN KAGETKAN WARGA DESA JIWOREJO

Evakuasi Mayat Parijah Oleh Anggota Polsek Jiken
Dibantu Warga Dan Petugas medis Puskesmas Jiken
Blora,– Warga Desa Jiworejo, Rabu (21/11/2018) sekira pukul 03.00 WIB, digegerkan adanya temuan mayat wanita tergeletak di jalan kawasan hutan masuk  Alur AB  petak 7021 A RPH Nglamping BKPH Wonogadung di Dukuh Kedungprahu Desa Singonegoro Kecamatan Jiken Kabupaten Blora.

Kondisi mayat sudah kaku diperkirakan meninggal beberapa jam sebelum ditemukan warga. Indentitas mayat diketahui bernama Paridjah (70th), warga RT.002/RW.004 Dukuh Nglamping, Desa Bogorejo, Kecamatan Bogorejo, Blora.

“Ternyata mayat di jalan hutan itu mbah Parijah, umurnya sekitar 70-an tahun,” kata Sarji (43th), warga Singonegoro.

Sarji melanjutkan, mayat ditemukan kali pertama oleh lelaki yang tengah berburu di hutan, selanjutnya dilaporkan ke Kepolisian Sektor (Polsek) Jiken, dan informasi dengan cepat menyebar luas di masyarakat.

Mendengar informasi ada mayat wanita, warga langsung berdatangan ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melihat dari dekat keberadaan mayat itu, hingga akhirnya diketahui bernama Parijah.

Salah satu saksi warga Desa Jiworejo, Juwanto (29th), membenarkan wanita yang meninggal di tengah jalan kawasan hutan itu adalah Parijah. Sebelum meninggal, korban sering jalan tanpa tujuan, sudah tua, dan linglung.

Mendapat laporan ada temuan mayat, sejumlah anggota Polsek dan petugas medis Puskesmas Jiken, tiba di TKP untuk melakukan pemeriksaan serta evakuasi.

Hasil pemeriksaan petugas medis, Paridjah diperkirakan meninggal karena sakit jantung, adanya sedikit luka di bagian punggung, diduga akibat terjatuh saat korban tidak sadarkan diri.

Selanjutnya, jenazah nenek Parijah (70th), warga RT.002/RW.004 Dukuh Nglamping, Desa Bogorejo, Kecamatan Bogorejo diangkut dengan mobil operasional Polsek Jiken untuk dikirim ke rumah keluarganya di Dukuh Nglamping, Desa Bogorejo, Kecamatan Bogorejo, Blora.

Kapolres Blora AKBP Saptono melalui Kapolsek Jiken Iptu Putoro Rambe, membenarkan ada temuan mayat wanita di jalan kawasan hutan masuk Desa Ketringan bernama Parijah.

Korban usia 70 tahun, kondisinya sudah linglung, dan dalam kesehariannya keluar rumah pergi tanpa tujuan yang jelas. Paridjah meninggal karena sakit jantung.

“Jenazah sudah dikirim ke keluarganya, siang ini dimakamkan di pemakaman umum Nglamping,” pungkas Iptu Putoro Rambe. (Agung/Red)
Share:

Wednesday, November 14, 2018

KLARIFIKASI PERNYATAAN CAPRES 01 DI SAMBUT BAIK OLEH DBM

Kyai Ma'ruf Amin Bersama Kaum Difabel

Blora,- Reaksi Forum Tunanetra menggugat terhadap pernyataan calon wakil presiden nomor urut 01, Kyai Ma'ruf Amin dalam acara peresmian posko dan deklarasi relawan yang mengatasnamakan Barisan Nusantara (Barnus) di kawasan Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat, Sabtu (10/11/2018) dinilai terlalu berlebihan oleh komunitas difabel dari Blora.

Sebelumnya Kyai Maruf sudah mengklarifikasi pernyatannya bahwa tak ada konteks buta (fisik). Saya cuma bilang, yang tak mengakui itu kayak orang buta karena tak mau melihat. Kayak orang budek karena tak mau mendengar. Kayak orang bisu yang tak mau ungkapkan kebenaran. Itu saja sebenarnya. Kalimat itu juga biasa bunyi di Alquran. Lihat saja di Alquran kalau tak percaya.

Menganggapi pernyataan tersebut Komunitas Difabel Blora menegaskan bahwa Kyai Maruf adalah sosok yang sangat peduli terhadap komunitas difabel. Kyai Maruf bahkan pernah bertemu dan mengapresiasi hasil batik difabel.

Kandar yang merupakan Wakil Ketua Difabel Blora Mustika mengatakan Kyai Maruf juga sangat peduli dengan pemberdayaan kaum difabel.

"Program pemberdayaan yang digagas oleh kyai Maruf betul-betul kita rasakan. Kita sudah sering diundang ke pameran-pameran untuk memasarkan produk batik kita. Terakhir kemarin kita diundang dan diminta memastikan batik kita di pulau Bali", kata Kandar di sanggar DBM, Senin (12/11/2018)

Seperti diketahui bahwa gagasan pemberdayaan masyarakat yang disampaikan oleh Kyai Maruf Amin diterjemahkan oleh  Santri Milenial Center (SIMAC). Salah satu sasarannya adalah kelompok difabel.

Lebih lanjut, Kandar mengakui jika selama ini, pemasaran pemberdayaan DBM melalui karya batiknya tidak terlepas dari keberadaan program SIMAC dan NU. 

“Melalui program SIMAC, kelompok Difabel Blora Mustika bisa memasarkan karya batiknya hingga ke berbagai daerah,” pungkas Wakil Ketua Difabel Blora Mustika. (Purnomo/Red)
Share:

BURSA INOVASI DESA BLORA, MEMBANGUN BLORA UNTUK INDONESIA

Bupati Blora Mengunjungi Stand TPID Kecamatan Kunduran 
Dalam Bursa Inovasi Desa Di Alun2 Kota Blora 2018
Blora,- Bursa Inovasi Desa (BID) Kabupaten Blora dilaksanakan pada 14 November 2018 bertempat di Alun-alun Kota Blora. Kegiatan tersebut adalah proyeksi jumlah dana desa yang semakin meningkat tetapi pemanfaatannya belum optimal. Selain itu, Kurangnya pengetahuan pemerintahan desa akan kegiatan yang inovatif sehingga memerlukan contoh-contoh kegiatan yang inovatif.

Kegiatan ini bertujuan untuk Meningkatkan  efektivitas penggunaan  dana di desa  melalui proses pengelolaan pengetahuan secara sistematis, terencana dan partisipatif. Dan Memberikan contoh-contoh kegiatan inovatif untuk dicontoh (di replikasi) oleh desa dan dianggarkan melalui APBDes tahun 2019.

Di tempat yang sama sebelum acara pembukaan BID, Hastati, salah satu tenaga ahli pendamping desa menjelaskan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi di desa harus terus didorong guna meningkatkan kesejahteraaan sosial ekonomi masyarakat dan kemandirian desa.

Menurutnya, program ini ada beberapa kegiatan, pertama capturing adalah pendokumentasian inovasi yang telah dilaksanakan oleh desa. Hasil dari capturing dipamerkan pada acara Bursa Inovasi Desa (BID).  Bursa ini bukan pameran barang, tapi pameran gagasan dan ide. Kegiatan yang dilaksanakan di alon-alon kota Blora ini diikuti oleh Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) dari 16 Kecamatan yang dengan menampilkan 43 Kegiatan Inovatif.

Dalam Program BID ini Kepala Desa, BPD dan tokoh masyarakat diundang untuk melihat inovasi-inovasi yang telah disajikan. Diharapkan desa-desa mengisi kartu komitmen yang telah disediakan oleh Tim Inovasi Kabupaten untuk mereplikasi atau mencontoh inovasi-inovasi yang sekiranya cocok dilaksanakan di desanya masing-masing.

Dengan demikian, diharapkan pemanfaatan dana desa di tahun-tahun kedepan lebih inovatif. Dalam melakukan replikasi, desa nantinya akan dilakukan pendampingan oleh tim.

"Masing-masing Kepala Desa telah diberikan Dokumen pembelajaran untuk dilaksanakan didesanya masing2," katanya.

Kepala Dinas PMD Kabupaten Blora Gunadi, S.Sos dalam Laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai upaya mengexplore potensi desa  yang ada di Kabupaten  Blora, dengan cara memamerkan ide dan inovasi desa.

Sehingga muncul ide dan gagasan baru desa di Kabupaten Blora. Contohnya jamur janggle bonggol jagung. Batik difabel. Limbah jati, bonggol bambu. Dan buah naga.
Kampung salon. Kampung rumah penjahit. Desa pembuat kaos tim 17san. Kampung Inggris.

“Semua kegiatan di desa dapat menggunakan dana pemberdayaan,” katanya.

Sementara itu, Dalam sambutannya Bupati Blora H. Djoko Nugroho mengatakan bahwa Kegiatan ini merupakan krenovasi desa. Setelah munculnya Undang-undang  desa yang diperuntukkan meningkatkan kesejahteraan desa sehingga kabupaten maju.
“Itulah roh nya undang-undang desa, mari bangun pemikiran atau karakter itu lebih sulit, tapi hasilnya lebih bermanfaat kedepan," tegas Bupati Blora

Ada tiga jenis inovasi yang disajikan dalam Bursa Inovasi Desa ini adalah Inovasi Pengembangan Sumber Daya Manusia, Inovasi Kewirausahaan dan Pengembangan Ekonomi Lokal dan Inovasi dalam bidang Infrastruktur.

“Inovasi desa lebih penting untuk memajukan desa tersebut, Desa di Kabupaten  Blora Jangan sampai kalah dengan desa2 di kabupaten lain,” pungkas Bupati. (Koed/Red)
Share:

Tuesday, November 13, 2018

PDIP BLORA AMANKAN APK GAMBAR JOKOWI RAJA

Petugas DPC PDIP Mencopot APK Gambar Jokowi Raja

Blora,- Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Blora kemarin (13/11/2018) mencopot alat peraga kampanye (APK) bergambar Joko Widodo (Jokowi) memakai pakaian raja. Ada sekitar 1.000 APK telah diamankan di kantor DPC PDIP Blora.

APK itu diamankan dari 16 kecamatan di semua wilayah Kabupaten Blora. Pencopotan APK ini, karena dalam APK tersebut ada logo PDIP, serta merasa tidak pernah mendesain. Gambarnya dinilai menghina Jokowi.

Ketua DPC PDIP Blora Dasum mengatakan, gambar tersebut dipastikan berasal dari luar PDIP, atau berasal dari lawan politik Jokowi. Sebab selama ini dari pengurus pusat, provinsi dan kabupaten tidak pernah memerintahkan untuk memasang APK dengan gambar yang saat ini marak di Jawa Tengah dan salah satunya di Kabupaten  Blora. Selain itu, dalam gambar tersebut tersematkan logo PDIP dan nomor urut partai.

 ''Sekarang semua APK itu sudah kami amankan,'' ujarnya kemarin di Kantor DPC.

Yang paling membuat DPD PDIP geram adalah adalah terkait pakaian yang dikenakan oleh Jokowi dalam spanduk tersebut. Jokowi terlihat memakai blangkon, kuluk yang biasa dikenakan pada era kerajaan. Sehingga, Jokowi terlihat seperti raja.

Dari gambar tersebut, terkesan sangat melecehkan capres nomor urut satu ini,seolah akan menjadi raja.

''Sekarangkan masanya Demokrasi,'' ujarnya.

Dasum menduga, dengan terpasangnya APK ini, ada upaya kampanye gelap yang dilakukan lawan politik Jokowi. Adapun APK ini terpasang sejak 2 hari lalu bahkan  lebih lama. Tapi pihaknya masih belum menemukan orang yang memasang.

Namun, dari informasi kabupaten lain yang sudah berhasil mengamankan pelaku pemasangan mengatakan, pemasang tersebut dibayar oleh orang satu APK mendapatkan jasa 5.000 rupiah.

Tapi sampai saat ini masih belum ada langkah kongkrit dari PDIP. Karena belum ada langkah hukum atau mencari pelaku.

Untuk penindakan ini menurut Dasum, tindak lanjut kasus ini dibawah koordinasi DPD PDIP Jateng.

''Kalau sekarang instruksi DPD hanya mengamankan saja,'' imbuhnya.

Semenatra itu anggota tim pemenangan tim Prabowo Sandi, Susanto Budi Susetyo memastikan dengan adanya pemasangan APK tersebut bukan dari timnya.

''Tidak mas,'' ujarnya singkat saat dikonfirmasi. (Purnomo/Red)

Share:

Thursday, November 8, 2018

ANAK YANG MEMBONCENG IBUNYA DI BERI HELM KAPOLRES BLORA


Kapolres Blora Bersama Kasat Lantas Mengenakan Helm
Kepada Anak Sekolah Yang Sedang Berangkat Sekolah

Blora,- Hari kesepuluh pelaksanaan Operasi Zebra Candi 2018, Kapolres Blora, AKBP Saptono turun langsung ke lapangan untuk memberikan himbauan kepada masyarakat. Selain itu, Kapolres juga membagikan helm kepada pengguna kendaraan yang membawa anak namun tidak memakai helm.



Kepada sejumlah pengendara,Kapolres berpesan agar mengutamakan keselamatan selama berkendara. Ia juga menghimbau kepada orang tua untuk lebih bisa memperhatikan keselamatan anak mereka dengan melengkapinya menggunakan helm.

"Meskipun masih anak-anak namun keselamatan juga harus dijaga. Pemberian helm ini semoga bisa menyadarkan orang tua akan pentingnya keselamatan dalam berkendara untuk anak mereka", ucap Kapolres, Kamis pagi (8/11) di blok T.

Sementara itu, Kasatlantas polres Blora, AKP Himawan Aji Angga mengatakan, sebanyak 25 helm dibagikan kepada sejumlah pengendara yang membawa anak mereka. Pemberian helm ini sebagai edukasi kepada masyarakat akan pentingnya menggunakan helm saat berkendara.

"Kita bagi hari ini sekitar 25 helm anak. Ini untuk apa, agar para orang tua juga peduli akan keselamatan anak mereka. Jadi tidak orang tuanya saja, tapi anak mereka juga penting", jelas Kasatlantas.

AKP Himawan menambahkan, hingga hari kesepuluh ini, total sudah ada dua ribu lebih pengendara baik roda dua maupun roda empat yang kena tilang. Kebanyakan dari jumlah tersebut karena tidak memiliki surat-surat kelengkapan kendaraan.

"Hingga hari kesepuluh ini kita sudah dapatkan 2.200 tilang yang sudah kita dapatkan. Operasi akan terus kita lakukan hingga 12 november mendatang", Tandas Kasatlantas. (Purnomo/Red)
Share:

BUPATI BLORA BERIKAN BONUS ATLET PERAIH MEDALI PORPROV JATENG


Bupati Blora Memberikan Penghargaan Kepada Atlet Blora
Peraih Medali Porprov Jateng 2018 Didampingi Ketua KONI Blora

Blora,- Atlet Blora peraih medali di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah 2018 seluruhnya telah menerima bonus, kemarin. Peraih emas menerima bonus 40 juta rupiah, perak 20 juta rupiah dan perunggu 10 juta rupiah. Selain atlet, pelatih yang atletnya meraih medali juga  mendapatkan bonus. Besarnya 50 persen dari nominal bonus yang diterima atlet.

‘’Jumlah total bonus yang kami serahkan mencapai 2,546 miliar rupiah. Ketika daerah lain masih heboh masalah bonus, ternyata Blora sudah bisa cair,” ujar Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Blora, Hery Sutiyono, Rabu (7/11).

Bonus tersebut ditransfer melalui nomor rekening masing-masing cabang olahraga. Setelah mengambil bonus itu, atlet menandatangani berkas surat pertanggungjawaban yang telah disiapkan KONI.

‘’Bonus akan saya belikan sapi,’’ kata Rini Astutik, lifter Blora yang mendapatkan perak di Porprov.

Sementara itu, pada Selasa (6/11) malam sebelum bonus diberikan, digelar Penghargaan Patriot Olahraga Kabupaten Blora Porprov Jateng 2018 di pendopo rumah dinas Bupati. Bupati Djoko Nugroho mengaku bangga atas capaian prestasi para patriot olahraga ini.

Pasalnya dengan persiapan yang terbatas dan dana yang terbatas pula, masih bisa meraih medali dan menduduki peringkat ke 11 dari 35 Kabupaten/Kota se Jawa Tengah.

‘’Ini merupakan apresiasi Pemkab Blora untuk atlet dan pelatih yang telah berjuang keras sehingga bisa memperoleh medali di Porprov,’’ katanya.

Bupati menyakini prestasi itu masih bisa ditingkatkan lagi di Porprov berikutnya empat tahun mendatang.

‘’Blora sing lagi melu 24 dari 46 cabang olahraga wae bisa rangking 11. Ndahneyo yen Blora melu kabeh cabang olahraga. Masuk lima besar bukan hal yang tidak mungkin,’’ tuturnya.

Bektiningsih, salah satu sprinter Blora yang meraih medali emas di ajang Porprov Jateng 2018 mengaku senang dan bangga karena bisa mempersembahkan kemampuan terbaiknya untuk Blora. Dirinya yang kini berstatus sebagai anggota TNI berharap regenerasi atlet di Kabupaten Blora bisa berjalan dengan baik.

Ketua KONI Blora, Hery Sutiyono, menjelaskan, jumlah medali yang diperoleh kontingen Blora di Porprov 2018, 19-25 Oktober di Solo sebanyak 17 emas, 20 perak dan 31 perunggu.

Jumlah tersebut meningkat dibanding perolehan di Porprov Jateng 2013 sebanyak 16 emas, 11 perak dan 11 perunggu. Ketika itu kontingen Blora menempati rangking 12.

‘’Kami mohon maaf karena target masuk 10 besar tidak tercapai. Kami berterima kasih kepada Pemkab Blora yang telah mencurahkan perhatian dan memperhatikan kami,’’ katanya.

Selain bonus atlet peraih medali di Porprov, dalam kesempatan malam penganugerahan itu diserahkan pula hadiah bagi tim gerak jalan 28 km Blora yang telah meraih juara pertama se Jawa Tengah dalam rangka Sumpah Pemuda di Kabupaten Pati. (Purnomo/Red)

Share:

Saturday, November 3, 2018

SILATURAHMI ORMAS ISLAM SE-KABUPATEN BLORA JELANG PEMILU 2019

Silaturahmi Forkopimda Blora Bersama FKUB
Di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora

Blora,- Jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Blora bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan segenap organisasi masyarakat Lintas Agama, menggelar silaturahmi pertemuan guna menyikapi permasalahan nasional, terkait isu provokasi, berita Hoax, SARA menjelang Pileg dan Pilpres 2019.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di pendopo rumah Dinas Bupati Blora dengan dihadiri Kapolres Blora AK  Saptono S.I.K, M.H, Kasdim 0721 Mayor Kav. Hiyasintus Waleng, Wakil Bupati Arif Rohman, Ketua Pengadilan, Kajari Blora, Banser, Kokam serta Furkopimcam Se-Kabupaten Blora, Jumat (02/11).

Bupati Blora H. Djoko Nugroho mengatakan, pertemuan diselenggarakan untuk menyamakan persepsi tentang isu nasional yang terjadi sekarang ini. Sebagai upaya menangka berbagai informasi berita Hoax, provokasi dan Isu Sara yang ramai di berbagai media sosial yang sangat meresahkan masyarakat.

"Kita patut bersyukur, karena pada kesempatan ini, kita bisa berkumpul duduk bersama dari berbagai elemen bangsa dalam perasaan aman dan tentram. Seperti tema pada kesempatan kali ini “Ormas Islam Bersatu, Indonesia Maju” itulah tujuannya,” ujar Bupati.

Dari hasil rapat koordinasi yang digelar di kantor Kemenag Kab. Blora beberapa hari yang lalu. Kata Bupati, telah disepakati bersama untuk menjaga kondusifitas agar Kabupaten Blora tetap guyub dan rukun. Kalaupun ada isu nasional kita serahkan kepada aparat penagak hukum.

"Saya menghimbau kepada FKUB, NU, Muhammadiyah, LDIIm, Banser, Kokam dan ormas lainnya untuk tidak terprovokasi berita negatif dan tetap menjaga kondusifitas serta menahan diri," seru Djoko Nugroho.

Bupati juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak menyebarkan berita hoax melalui media sosial, yang dapat memicu permasalahan dan kegaduhan serta keresahan masyarakat.

"Saya harap masyarakat bisa menahan diri dalam menggunaan media sosial dengan bijak. Jangan sebarkan informasi yang dapat menimbulkan hal-hal yang tidak di inginkan," pinta Bupati.

Sementara itu, Kapolres Blora AKBP  Saptono menambahkan, masyarakat Blora yang sudah guyup rukun jangan sampai terpancing dan terpengaruh dengan isu yang terjadi di Kabupaten Garut, Jabar.

"Kondisi keamanan di Blora sudah kondusif. Masyarakat tidak terlalu terpengaruh dengan peristiwa di Garut. Mudah-mudahan jangan sampai ada aksi mobilisasi masa. Situasi yang sudah adem ayem di Blora ini mari kita jaga dan hormati bersama,” pinta Kapolres.

Dikatakan, semua lintas ormas dan tokoh agama siap membantu TNI, Polri untuk menjaga kondusifitas keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Tokoh agama dan ormas sepakat telah sepakat untuk menyampaikan statment yang menenangkan dan menyejukkan. Tetap menjunjung Pancasila, UUD 1945 sebagai dasar negara, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika harga mati" pungkas AKBP  Saptono. (Koed/Red)
Share:

Tuesday, October 23, 2018

KURIR NARKOBA BERHASIL DI GELANDANG SAT NARKOBA POLRES BLORA

Diduga AS Membawa Sabu-sabu 0,23 Kilogram

Blora,- Tim Cobra dari Satuan Resese Narkoba Polres Blora berhasil menangkap AS (21), yang bekerja sehari-hari sebagai sopir, Terangka ditangkap terkait kepemilikan sebungkus kecil barang haram dari saku kantong celananya.

Penangkapan berawal dari adanya informasi masyarakat pada hari Kamis, (18/10/2018) sekira pukul 11.00 WIB bahwa akan ada transaksi narkoba jenis sabu di Jalan Cendana wilayah Kelurahan Beran, Blora.

Mendapati hal tersebut dibawah kendali Kasat Narkoba Polres Blora AKP Suparlan langsung menuju lokasi untuk melakukan penyelidikan.

Setelah melakukan penyelidikan dan pemantauan petugas berhasil mengamankan seorang tersangka bersama barang bukti 1 (satu) plastik klip berisi kristal bening yang diduga sabu.

Selain mengamankan barang bukti yang tersebut petugas juga mengamankan sebuah Handpone dan sebuah ATM yang digunakan sebagai alat komunikasi dan transaksi jual beli.

Kasat Narkoba membenarkan bahwa telah terjadi penangkapan seorang pemuda yang diduga pengedar Narkotika. Dari tangan tersangka anggota Polres Blora berhasil mengamankan sabu-sabu.

"Memang benar telah kami amankan seorang pemuda yang diduga kurir sabu. Kami berhasil mengamankan barang bukti seberat 0,23 gram sabu-sabu dan saat ini  tersangka masih dalam proses penyidikan lebih lanjut,” Ujar AKP Suparlan, Senin (22/10) pagi. (Agung/Red)
Share:

SEMANGAT PABBSI BLORA BANGKITKAN ATLET ASAL BLORA DI PORPROV XV


Siti Nafizatul Hariroh (17th) siswi kelas 12 SMA Negeri 11 Semarang
 Persembahkan Emas buat Blora di kelas 48kg Untuk Blora

Blora,- Pada Pekan Olahraga Propinsi XIV Jawa Tengah tahun lalu Atlit PABBSI Blora tidak boleh bertanding, kali ini Atlit PABBSI di PORPROV XV Jateng bangkit lagi menunjukan kemampuanya menggondol 2 medali Emas dan 1 Perak pada hari kedua di Solo. (21/10/2018)

Kembalinya PABBSI Blora pada Porprov XV Jateng di Solo kali ini tidak sia-sia, terbukti di hari kedua berhasil mempersembahkan 2 medali Emas dan 1 Perak untuk Blora.

Siti Nafizatul Hariroh (17th) siswi kelas 12 SMA Negeri 11 Semarang anak pertama dari salah satu petugas Pemadam Kebakaran Satpol PP Blora bernama Sarmidi megaku baru pertama kali ikut Porprov, merasa senang bisa mempersembahkan Emas buat Blora di kelas 48kg.

"Saya senang bisa mempersembahkan emas buat Blora, tidak sia -sia saya berlatih, dan baru pertama kali saya ikut di kejuaraan Porprov,” kata Siti Nafizatul

Emas kedua di raih oleh M. Yasin  dan Perak oleh Adi Putra di kelas 69 Kg. Selain dari PABBSI, Atletik juga mempersembahkan 2 Emas oleh Try Sutresno dan Bektiningsih, 1 perak  oleh Septiana dan  1 perunggu oleh Ahmad Zaki di kelas 1500 Putra/putri, serta 1 perak oleh krisna  cabang tolak peluru.

Menyusul , Cabor Judo 1 perunggu Sinung, dan Panahan Sriyono di kelas tradisional 1 perunggu, serta Norika perunggu di kelas ricep.

Ketua KONI Blora Hery Sutiyono merasa senang, namun masih perlu perjuangan untuk mencapai posisi 10 besar di Porprov XV Jateng di Solo kali ini.

"Kami bangga di hari kedua sudah bisa merasakan kemenangan, namun jangan terlena, masih perlu perjuangan menuju 10 besar," kata Hery dengan semangat.  (Purnomo/Red)
Share:

Friday, October 19, 2018

GOTONG ROYONG PENGERASAN JALAN DI LOKASI TMMD KADENGAN KECAMATAN RANDUBLATUNG

Sejumlah personil TNI dan Polri, bersama-sama warga tengah kerja bhakti
 merampungkan pengerasan jalan di Dukuh Baceg, Desa Kadengan,
Kecamatan Randublatung. Jalan tersebut merupakan
sasaran fisik utama TMMD Sengkuyung
Tahap III, Kodim Blora

Blora,- Kepolisian Resor (Polres) Blora terjunkan puluhan personil di proyek fisik, pembangunan jalan makadam di kegiatan TMMD Sengkuyung III Kodim 0721/Blora di desa sasaran Desa Kadengan Kecamatan Randublatung, Jumat (19/10/2018)

Puluhan personil dari Polres Blora yang diwakili personil dari Polsek Randublatung, bersama TNI Satgas TMMD dan warga, menata batu di pembangunan jalan di Dukuh Baceg, Desa Kadengan yang menjadi sasaran fisik utama TMMD Sengkuyung.

Sebagaimana diketahui,  secara resmi TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap III Kodim 0721/Blora tahun anggaran 2018 di  Desa Kadengan, Kecamatan Randublatung, dibuka oleh Wakil Bupati Blora, Arief Rohman, M.si Senin  (15/10/2018) lalu.

Dikegiatan fisik utama akan mengeraskan jalan berlumpur sejauh 1,100 Km yang menghubungkan Dukuh Baceg ke Dukuh Ngumbluk, Desa Kadengan. Selain itu, TNI Kodim Blora bersama-sama warga masyarakat akan membangun  tembok penahan beton panjang 21 meter dan tinggi 3,5 meter.

Untuk sasaran non fisiknya cukup bervariasi, diantaranya penyuluhan pendidikan karakter, penyuluhan kewajiban WNI dalam bela negara, penyuluhan kerukunan umat beragama, dan penyuluhan kamtibmas serta pencegahan terorisme, peningkatan hasil pertanian, menjaga kebersihan lingkungan.

Kapolsek Randublatung AKP Supriyo, mengemukakan jajaran Polsek Randublatung siap mendukung pelaksanaan TMMD Sengkuyung tahap III Kodim Blora.

"Alhamdulilah sampai saat ini sinergitas dengan jajaran TNI, dan instansi lainnya termasuk dengan warga masyarakat di kegiatan TMMD ini, sudah berjalan dengan baik,'' tandas Kapolsek Supriyo.

Antusias warga Desa Kadengan untuk terlibat langsung dikegiatan yang akan berlangsung 1 bulan itu cukup tinggi. Disetiap harinya tidak kurang 40 warga masyarakat bergabung dengan TNI Satgas TMMD untuk merampungkan pengerasan jalan.

Jono, salah seorang warga Desa Kadengan mengatakan, semua warga Kadengan merasa senang menyusul dijadikan Kodim Blora sebagai sasaran TMMD, untuk itu tanpa diperintah secara sukarela warga melibatkan diri.

"Kami sangat senang ikut berpartisipasi di TMMD. Semua ini sebagai ucapkan terimakasih kepada jajaran Kodim Blora yang menjadikan Desa Kadengan sebagai desa sasaran sehingga jalan desa kami dibangun,'' ungkapnya.

Pada umumnya warga Desa Kadengan berharap pembangunan jalan di desanya bisa segera rampung, mengingat sebentara lagi akan memasuki musim penghujan. Harapannya saat musim penghujan nanti jalan di Dukuh Baceg bisa dilalui oleh warga untuk kegiatan sehari-hari. (Agung/Red)
Share:

ANGGOTA POLSEK TODANAN BERIKAN PENYULUHAN TENTANG KENAKALAN REMAJA

Kapolsek Todanan Memberikan Penyuluhan Kepada
Siswa MTs Miftahul Huda Todanan

Blora,- Untuk mengantisipasi dan pencegahan kenakalan remaja dilingkungan Sekolah baik Tawuran, penyalahgunaan Narkoba, bullying, dan kenakalan remaja lainya, Kamis 18 Oktober 2018 lalu. Polsek Todanan Polres Blora melaksanakan Pembinaan dan Penyuluhan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Miftahul Huda Desa Karanganyar Kecamatan Todanan.

Sebagai penyampai materi Kapolsek Todanan AKP Siswanto, S.Sos yang di dampingi oleh Kanit Binmas, Kanit Sabhara dan Bhabinkamtibmas. Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala sekolah berserta dewan guru serta Siswa MTs Miftahul Huda.

Kegiatan berlangsung penuh semangat penuh keceriaan, dimana penyampaian materi juga di selingi dengan tanya jawab. Nampak suasana yang hidup disaat penyaji materi menyampaikan materi kemudian ada siswa yang bertanya.


"Kami himbau semua siswa MTs Miftahul Huda untuk rajin dan semangat belajar, serta jauhi kenakalan remaja seperti merokok, miras, tawuran dan bahkan narkoba.” jelas Kapolsek dihadapan siswa.

Dalam materinya Kapolsek Todanan mengajak seluruh pemuda Todanan terutama siswa-siswi MTs Miftahul Huda untuk rajin belajar dan jauhi kenakalan remaja. Kegiatan yang dilaksanakan di Masjid Sekolah ini berlangsung selama 60 menit.
"Taati dan patuhi orang tua serta guru kalian untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Jadilah generasi penerus bangsa yang berprestasi demi masa depan yang cerah.” Pungkas Kapolsek.

Sementara itu, usai kegiatan Kepala Sekolah Bapak Sunawi menyampaikan terimakasih kepada Polsek Todanan yang selalu bersinergi dalam kegiatan sekolah.

"Kami ucapkan terimakasih kepada Kapolsek dan anggotanya yang ikut memberikan pembinaan dan penyuluhan kepada siswa siswa kami. Semoga kegiatan ini bisa berkelanjutan.”Ucap Kepala sekolah.

Kegiatan di akhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh guru agama MTs Miftahul Huda. (Sandi/Red)

Share:

Thursday, October 18, 2018

38 HEKTAR LEBIH LAHAN PERHUTANI KPH BLORA TERBAKAR

Petugas Perhutani Berusaha Memadamkan Kebakaran

Blora,- Kemarau panjang menyebabkan Sebanyak 38,175 hektar lahan hutan di Kabupaten Blora mengalami kebakaran. Wakil administratur KPH perhutani Blora, Antony Tadanyu mengatakan, kebakaran lahan hampir terjadi di sejumlah Bagian Kesatuan Pemangkuan  Hutan ( BKPH ).

Kebakaran sendiri lebih disebabkan karena ulah manusia yang sengaja membakar lahan.

"Penyebabnya macam-macam, tapi yang paling banyak ulah manusia. Ada penggarap yang membakar lahan atau Selasar biasanya seperti itu. Namun kita tidak tahu siapa itu", ucap Antony di kantornya, Senin (15/10/2018).

Antony menyebutkan, luasan lahan yang mengalami kebakaran meningkat dibanding tahun lalu. Kemarau panjang diduga menjadi faktor kebakaran tersebut.

"Tahun lalu yang kebakar 20 hektar. Jadi meningkat. Ini kan karena kemaraunya cukup panjang", lanjutnya.

Luas wilayah KPH Blora kurang lebih 15.000 ha, yang rawan terjadi kebakaran berada diwilayah Ngaluwungan kecamatan  Tunjungan.

Langkah yang di ambil KPH Blora dengan adanya kebakaran hutan di musim kemarau saat ini adalah dengan menyediakan alat pemadam kebakaran.

“Kita berusaha meningkatkan patroli hutan masing -masing BKPH, serta memberikan penyuluhan kepada masyarakat sekitar hutan,” pungkasnya. (Purnomo/Red).
Share:

Saturday, October 13, 2018

PERINGATI HARI PAHLAWAN JAMAN SEKARANG, KENALI MAKNA DAN SEJARAHNYA

Marilah Kita Mengenang Jasa2 Pahlawan
Yang Telah Gugur

bidiklensa.com - Tahukah Anda bahwa setiap 10 November ditetapkan sebagai hari pahlawan, untuk memperingati jasa-jasa pahlawan Indonesia? Pada tahun 2018 ini, genap 73 tahun sudah Indonesia merayakan hari bersejarah yang bertempat di kota Pahlawan, Surabaya. 10 November 1945 merupakan hari yang bersejarah bagi tanah air Indonesia, hari tersebut kini dikenal sebagai Hari Pahlawan Indonesia.

Mungkin tidak banyak orang terutama pemuda-pemudi yang ingat bahkan mengetahui bahwa 10 November merupakan peringatan Hari Pahlawan Indonesia atau mungkin tidak mengetahui alasan mengapa 10 November dijadikan Hari Pahlawan Indonesia.

Oleh karena itu, lewat artikel ini kita akan membahas sejarah dan makna Hari Pahlawan Indonesia sekaligus memperingati Hari Pahlawan Indonesia yang jatuh pada 10 November 1945.

Sejarah Hari Pahlawan
Peringatan Hari Pahlawan ditetapkan karena adanya suatu peristiwa besar yang berlangsung di kota Surabaya, yang hingga saat ini kota tersebut juga sering disebut sebagai kota Pahlawan.

Peristiwa tersebut ditandai dengan adanya konfrontasi di kota Surabaya yang melibatkan warga Surabaya dan pasukan dari NICA (Pemerintahan Sipil Hindia Belanda).

Karena adanya peristiwa tersebut, Sumarsono yang merupakan mantan dari gerakan PRI (Pemuda Republik Indonesia) yang juga turut andil dalam peristiwa tersebut mengusulkan kepada Presiden Soekarno pada waktu itu untuk menjadikan 10 November sebagai hari untuk memperingati Hari Pahlawan.

Peristiwa peperangan berlangsung di kota Pahlawan, Surabaya tersebut menjadi legitimasi peran prajurit dalam usaha memperjuangkan kemerdekaan Indonesia yang sudah dideklarasikan pada 17 Agustus 1945.

Perjuangan rakyat Surabaya dan juga sukarelawan yang membantu dalam menghadapi agresi militer saat itu menjadikan suatu nilai kepahlawanan yang dinilai cukup untuk menjadikan 10 November sebagai hari untuk memperingati Hari Pahlawan.

Peristiwa ini ditandai dengan insiden yang terjadi di Hotel Yamato Surabaya yang pada saat itu hotel tersebut bernama Hotel Oranje. Setelah ditetapkannya kemerdekaan Indonesia dari kubu Jepang, pemerintah Indonesia saat itu mengeluarkan maklumat yang mengatakan bahwa bendera Sang Saka Merah Putih agar terus dikibarkan ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk Surabaya.

Namun pada 18 September 1945 sekelompok masyarakat Belanda yang dipimpin oleh Mr. Ploegman mengibarkan bendera Belanda tanpa persetujuan dari Pemerintah Indonesia Daerah Surabaya, hal ini tentu saja menyulut amarah warga Surabaya yang menganggap apa yang dilakukan oleh Ploegman merupakan penghinaan terhadap kemerdekaan Indonesia yang sudah diproklamirkan pada 17 Agustus 1945.

Mr. Ploegman yang menolak untuk menurunkan bendera Belanda dari Hotel Yamato membuat geram banyak rakyat Surabaya. Setelah diadakannya perundingan yang mengakibatkan tewasnya Mr. Ploegman, kemudian terjadilah baku tembak antara masyarakat Indonesia dengan tentara Inggris yang berlangsung pada 27 Oktober 1945.

Peperangan yang melibatkan masyarakat Indonesia dengan tentara Inggris tersebut terus berlangsung hari demi hari sampai ditandatanganinya gencatan senjata antara kedua belah pihak pada 29 Oktober 1945, keadaan sempat mereda.

Namun beberapa bentrokan masih terjadi di beberapa tempat, puncaknya adalah pada saat pimpinan tentara Inggris Brigjen Mallaby tewas terbunuh. Brigjen Mallaby tewas karena serangan yang dilakukan terhadap mobil yang dikendarainya, ledakan terhadap mobilnya tersebut mengakibatkan jenazah Mallaby sulit dikenali.

Puncaknya terjadi pada tanggal 10 November 1945, ketika Mayjen Robert Mansergh selaku pengganti Brigjen Mallaby mengeluarkan ultimatum terhadap semua masyarakat Indonesia yang bersenjata termasuk pimpinan perang dari Indonesia.

Ultimatum tersebut dianggap sebagai hinaan kepada Republik Indonesia dengan alasan bahwa Indonesia sudah merdeka dan tidak ada hak bagi pemerintahan Belanda untuk mengambil kembali kemerdekaan Republik Indonesia.

Kemudian, tentara Inggirs melakukan serangan besar-besaran dengan melakukan pengeboman ke gedung-gedung. Awalnya tentara Inggris menduga bahwa serangan yang dilakukan untuk merebut kota Surabaya dapat dilakukan hanya dengan tiga hari saja, namun Sutomo yang biasa dikenal dengan Bung Tomo memberikan pengaruh besar terhadap pemuda-pemuda Surabaya sehingga serangan Inggris tersebut berlangsung sampai dengan tiga minggu sampai pada akhirnya seluruh kota Surabaya jatuh ke tangan Inggris. Setidaknya 6,000-16,000 pejuang dari pihak Indonesia tewas dan sekitar 200,000 rakyat sipil mengungsi dari Surabaya.
Pertempuran di Surabaya ini menginspirasi masyarakat Indonesia lainnya untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia dan mengusir penjajah.

Banyaknya rakyat Indonesia terutama pemuda yang tewas pada peristiwa ini menjadikan tanggal 10 November sebagai peringatan hari pahlawan untuk selalu mengenang jasa-jasa para pahlawan.

Makna Hari Pahlawan
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai dan menghormati jasa-jasa pahlawannya” merupakan ungkapan populer di Indonesia, seperti kata Bung Karno juga yang mengatakan “Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah” atau yang disingkat “Jasmerah” olehnya.

Ungkapan-ungkapan tersebut mengingatkan kepada masyarakat Indonesia modern untuk selalu mengingat jasa-jasa pahlawan dan memahami makna Hari Pahlawan, apabila bangsa tidak memiliki pahlawan sama saja bangsa tersebut tidak memiliki hal yang dapat dibanggakan, sehingga makna Hari Pahlawan itu sendiri tidak akan ada.

Oleh karena itu, setiap 10 November ditetapkan oleh pemerintah sebagai peringatan untuk memperingati Hari Pahlawan di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pejuang Indonesia yang bertempur hebat untuk memerdekakan Republik Indonesia menjadikan salah satu alasan mengapa 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Pada saat itu, para pahlawan Indonesia hanya bersenjatakan bambu runcing dan senjata-senjata yang dilucuti dari tentara Jepang, namun para pahlawan Indonesia tersebut mampu menahan gempuran tentara Inggris yang ada di Surabaya selama 3 minggu.

Senjata yang dimiliki Indonesia sangatlah minim, akan tetapi, perjuangan yang dilakukan oleh para pahlawan Indonesia sangatlah besar. Bung Tomo merupakan tokoh terkenal dalam pertempuran Surabaya tersebut, Bung Tomo lah yang dengan gagah berani mengobarkan semangat para pemuda di Surabaya untuk ikut andil dalam pertempuran Surabaya.

Cara Memperingati Hari Pahlawan
Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai warga negara yang baik, seperti:

1.   Dengan melakukan upacara bendera untuk menghormati jasa para pahlawan yang telah bertempur demi merebut dan mempertahankan kedaulatan Indonesia,
2.  Mengunjungi makam para pahlawan, mengunjungi makam para pahlawan bisa menjadi cara untuk memperingati Hari Pahlawan,
3. Kemudian cara yang paling mudah untuk memperingati Hari Pahlawan adalah dengan selalu menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia, dan selalu berperan aktif dalam kegiatan pembangunan Indonesia.


Bagaimana dengan Anda? Apa yang Anda lakukan untuk memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November 2018? Apakah Anda akan melakukan upacara bendera, atau mengunjungi makam para pahlawan, semuanya terserah pada Anda yang terpenting adalah kita harus selalu mengenang dan menghormati para pahlawan yang sudah berjuang demi merebut dan mempertahankan kedaulatan Indonesia tersebut.

Memang saat ini masyarakat Indonesia tidak lagi dituntut atau turun andil untuk melawan para penjajah seperti yang dilakukan oleh para pahlawan Indonesia pada waktu itu. Melalui artikel di atas, dapat diketahui bahwa banyak pahlawan Indonesia terutama yang terlibat di pertempuran Surabaya adalah pemuda-pemuda Indonesia.

Oleh karena itu, sekarang ini tugas untuk para pemuda Indonesia selaku penerus bangsa adalah untuk terus memperingati Hari Pahlawan serta memberikan suatu arti baru mengenai kepahlawanan untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia yang tentunya disesuaikan dengan perkembangan jaman sekarang. (Redaksi)

Share:

GOTONG ROYONG ANGGOTA TNI-POLRI BERSIHKAN PUING SISA KEBAKARAN RUMAH

Anggota TNI-Polri Kerja Bhakti Membersihkan Puing-puing Sisa Kebakaran
Di Desa Keser Bersama Warga Setempat

Blora,- Kebakaran yang terjadi, Jumat (12/10/2018) pagi kemarin sekitar pukul 08.00 WIB di Dukuh Ngrojo, Desa Keser, Kecamatan Tunjungan, Blora telah mengakibatkan setidaknya dua unit rumah warga hangus terbakar.

Meski tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, namun kerugian materiil berupa bangunan rumah beserta isinya ditaksir mencapai tujuh puluh juta rupiah. Amarah Si Jago Merah menghanguskan dua rumah kayu, satu unit sepeda motor merk Honda Supra serta seluruh benda yang ada di dalamnya.

Kapolsek Tunjungan AKP Sugiharto, S.H mengatakan bahwa di lokasi, dua unit rumah warga yang hangus terbakar itu masing-masing milik Saridin (50th) dan Suparti (53th).

Sebelumnya dari keterangan saksi dan olah TKP Unit Reskrim Polsek Tunjungan, diperkirakan sebab kebakaran konsleting arus listrik dari rumah korban Saridin.

“Pada saat rumah dalam keadaan kosong ditinggal korban ke sawah, saksi bernama Gunari, melihat kepulan asap dan ternyata rumah korban terbakar. Mendengar laporan tersebut Polsek Tunjungan bersama warga dan Damkar membantu memadamkan api supaya tidak menjalar ke rumah sekitarnya,” ungkapnya.

Hari ini, Sabtu (13/10/18) pasca kebakaran, sebanyak 15 orang anggota Polsek Tunjungan dan anggota koramil Tunjungan bersama warga Desa Keser melakukan kerja bakti gotong royong membantu membersihkan puing-puing rumah korban sisa kebakaran tersebut.

“Hari ini fokus pada puing-puing bangunan dibawa kepinggir dulu baru nanti bersama membersihkan dan mulai tahapan membantu membangun kembali rumahnya,” jelas Kapolsek Tunjungan.

AKP Sugiharto yang terjun langsung ke lokasi mengatakan kerjasama TNI-Polri dilakukan untuk mempercepat proses evakuasi material bangunan yang telah hancur.

“Kita lakukan kerja bakti bersama, dengan mengerahkan elemen Polri, TNI, masyarakat, dan warga Desa agar cepat selesai. Untuk sementara kedua korban kebakaran dan keluarganya mengungsi ke rumah saudaranya,” tambahnya.

Dengan kegiatan tersebut bermanfaat juga, untuk memupuk rasa kebersamaan dan silaturahmi antar warga sehingga terbina kerukunan dan rasa toleransi antar warga dan untuk meningkatkan sinergitas antar anggota Polri dan TNI.

“Suasana gotong royong ini diharapkan dapat tercipta kemitraan antara aparat TNI-Polri khususnya dengan masyarakat, karena kemitraan dengan masyarakat merupakan langkah positif dalam menekan bahaya gangguan kamtibmas.” Pungkasnya (Purnomo/Red)
Share:

Friday, October 12, 2018

APEL SIAGA KEAMANAN HUTAN PERHUTANI-POLRI DI PERBATASAN JATENG-JATIM

Apel Siaga Di Desa Getas Kawasan Hutan Nglandok

Blora,- Hutan adalah salah satu sumber daya alam yang harus kita jaga dan kita lestarikan. Terhindar dari bahaya bencana alam maupun dari perusakan atau pencurian kayu.  Sinergitas Perhutani dengan Polri melaksanakan Apel Siaga.

Seperti yang dilaksanakan Kamis (11/10/2018) kemarin telah dilaksanakan Apel Siaga Keamanan Hutan Perhutani bersama Kepolisian Resor (Polres) Blora Dan Polres Ngawi di  petak 20 RPH Ngladok BKPH Getas Desa Getas Kecamatan Kradenan.

Hadir dalam apel tersebut Kapolsek Randublatung, Kapolsek Kradenan Polres  Blora dan Kapolsek Pitu Polres Ngawi Jawa Timur. Serta 15 Asper KPH Ngawi. Adapun peserta apel adalah gabungan personil Polri dan perhutani.Apel dipimpin oleh Leaison Official ( LO ) Perhutani Ngawi AKBP Riyan Suhariyadi dengan Komandan Apel Asper Getas Eko Adang Supriyanto.

Perlu diketahui wilayah BKPH Getas memang meliputi perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur sehingga apel ini melibatkan kepolisian dari jawa tengah dan jawa timur, yakni gabungan dari Polsek Kradenan,Polsek Randublatung Polres Blora Polda Jateng dan Polsek Pitu Polres Ngawi Polda Jatim.

Dalam amanatnya LO Perhutani divre Jatim Menyampaikan bahwa Apel siaga ini dilaksanakan dengan maksud untuk menekan kejadian pencurian kayu jati, yang berada di wilayah hutan Jateng dan Jatim. 

Lebih lanjut AKBP Riyan Suhariyadi menjelaskan bahwa 15 Asper yang berada di perbatasan Jateng dan Jatim agar berkoordinasi dengan polsek setempat dan tokoh masyarakat sehingga bisa menekan kerugian hasil hutan.

"Dengan kerjasama dan koordinasi yang baik semoga bisa terjaga hutan kita dari pencurian maupun perusakan, mari bersama kita jaga dan lestarikan hutan kita," Pungkas AKBP Riyan Suhariyadi. (Agung/Purnomo/Red)

Share:

Terbaru

1.000 Anak Yatim Piatu di Blora Terima Santunan Sukun Kudus

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 - Sebanyak 1.000 anak yatim piatu di Blora terima santuan dari Perusahaan Rokok (PR) Sukun. Penyerahan santunan secar...

Total Pageviews

Contact Form

Name

Email *

Message *

Labels

Education

SELANJUTNYA »