REMBANG - Sejak Tanaman ditetapkan menjadi aset oleh Direksi Perhutani, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) mantingan melakukan pemeliharaan tanaman lanjutan di 6 Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH). (05/03/2021)
Administratur KPH Mantingan Widodo Budi Santoso melalui Kepala Sub Seksi Perencanaaan tanaman dan Perhutanan Sosial (PS) menjelaskan kepada awak media, bahwa untuk pemeliharaan tanaman ke III dan IV di Perhutani masih sangat perlu sekali. Mengingat tanaman masih rentan dengan segala macam
gangguan. mulai dari rumput liar ataupun tanaman umbi umbian yang menjalar dan melilit batang tanaman jati. sehingga sulit untuk berkembang.
"Gangguan mulai dari rumput liar ataupun tanaman umbi umbian yang menjalar dan melilit batang tanaman jati. sehingga sulit untuk berkembang, termasuk disiangi (Dangir) agar tenaman tetap bebas dari akar tanaman liar,” jelas Arif Yudiarko.
“Lanjut Arif, untuk pemeliharaan tanaman ke 4 dan ke 5.ini merupakan rangkaian kegiatan silvikutur dalam usaha merawat dan menjaga tanaman hutan dari ganngguan yang dapat merusak serta merugikan pertumbhan pohon atau tegakan hutan tanaman, maupun memperbaiki kualitas tanaman. pekerjaan pemeliharaan lanjutan ke VI dan V ini melaksanakan pembuatan batas lokasi ,blok dan babad terowongan serta pemasangan papan informasi pemeliharaan.
"Termasuk babad tumbuhan liar, memangkas tanaman sela dan tanaman pagar. wiwil dan pangkas cabang serta mengatur sampah dhasil babadan, gebrus jalur dan dangir tanaman pokok, pemupukan untuk tanaman kerdil dan sulaman bagi tanaman yang mati. sedangkan untuk pembuatan tapal batas dan Petak coba Penjarangan (PCP) kebutuhan sarana Cat sudah diseluruh Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) untuk cat merah 98 kg, cat kuning 89 kg kuas 111 thiner 560 liter. keluasan babad trowongan ataupin jalur luas 484 hektar untuk penandaan 1.778,87 hektar,” tutur Arif Yudiarko.
Tanaman Jati (Tectona Grandis) merupakan salah satu tanaman di Kawasan Hutan yang di dimanfaatkan kayunya. Jati merupakan tanaman kayu dengan kualitas yang sangat baik dan memiliki harga jual tinggi dipasaran. Umumnya kayu jati di manfaatkan untuk bahan baku pembuatan Furnitur seperti lemari, meja, kursi, alat – alat rumah tangga, dan beberapa juga dimanfaatkan untuk mempercantik tampilan rumah, karena dengan menambahkan unsur kayu pada dinding, lantai, atap atau yang lainnya akan menimbulkan kesan minimalis natural. Imbuhnya.
"Selain itu kayu jati juga terkenal sangat kuat dan tahan lama terhadap cuaca maupun serangga/ binatang pemakan kayu seperti rayap dan lain – lain. Harga kayu jati dipasaran cukup mahal. Walaupun mahal, permintaan kayu jati di pasaran tetap tinggi. makanya kami selalu meelakukan kegiatan pemeliharaan lanjutan tanaman jati untuk agar produksi kayu jati Perhutani tetap berkwalitas,” beber Arif Yudiarko, disela-sela pemeriksaan lapangan di BKPH Kebon.(Humas/Mantingan/Sigit/Red)
0 komentar:
Post a Comment