MANTINGAN - Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mantingan, Rembang terima kunjungan kerja (kungker) Kepala Divisi Regoinal (Kadivre) Jawa Tengah Dr Budi Widodo MP. Kamis (12/08/2021).
Ikut menyambut kungker Administratur KPH Mantingan Marsaid, Wakil Administratur Dwi Anggoro Kasih, Kasi PBB Sudartomo, Kasi Keuangan dan SDM Sugiyanto dan jajaran KSS KPH Mantingan.
Kungker kali ini difokuskan pada persemaian dan petak-petak tanaman yang tahun 2019 dan 2020. Sambil keliling kantor Administratur KPH Mantingan Marsaid menjelaskan bahwa KPH Mantingan tadinya minus 8 milyard kini tinggal 3 milyard.
"Mungkin kita bisa surplus bila alur H kita yang dipinjam Semen Indonesia keuanganya masuk ke KPH Mantingan," terang Marsaid.
Menurut Kepala Divisi Regoinal (Kadivre) Jawa Tengah Dr Budi Widodo MP. bahwa alur H itu sudah masuk ke Divre Jateng dan Perjanjian Kerjasamanya juga dengan Direksi Jakarta.
"Ouw.. Kalau gitu nanti biar masuk KPH Mantingan saja," ujar Budi Widodo.
Usai keliling Kantor Budi Widodo langsung menuju ke Persemaian stek pucuk Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kebon. Dan langsung berdialog dengan mandor persemaian Rosidi.
"Untuk mengejar target pekerjaan harian harus dihitung riil," pesan Widodo.
Sehingga bila nanti, Lanjut Widodo, bibit ataupun ada kemtian dalam menyemai kita sudah punya cadangan, jadi tidak ada lagi kata sambil berjalan kita hitung yang mati.
"Itu akan membuat pekerjaan di persemaian justru makin tertinggal bahkan tak bisa memenuhi target," bebernya Widodo.
"Kita harus mulai memilah bagaimana pekerjaan kita, target harian kita mulai sekarang harus sudah tertata," tandasnya.
Karena waktu itu tidak bisa diulang seandainya target tidak tercapai kita gak punya cadangan bibit semai dari awal pekerjaan dilapangan sangat kacau dan kita juga beburu dengan cuaca. sekarang cuaca itu sangat extrim, gak bisa ditebak, imbuhnya.
Budi Widodo juga menekankan kepada mandor maupun Pak Mantri pandai-pandai memanfaatkan tanah kawasan hutan untuk tanaman semusim ataupun tanaman yang menguntungkan.
"Kita perlu menggali potensi untuk mencari penghasilan lain. karena Sumber Daya Hutan Kayu sudah berkurang, yang penting tidak bermain dengan pelaku illegal logging," pungkas Widodo.
(Kom/PHT/MNT/SIGIT/Red).
0 komentar:
Post a Comment