Blora,- Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Blora dibawah pimpinan AKBP Saptono, S.I.K,
M.H terus berupaya memperkuat mental dan spritual anggota dan meningkatkan
hubungan sinergitas kemitraan dengan masyarakat melalui program Safari Sahur
dan Subuh berjamaah.
Kepada jamaah Masjid At-Taqwa Kecamatan Randublatung, Sabtu
(26/05/2018) pagi,
Kapolres Blora mengajak masyarakat untuk lebih menggalakkan sholat berjamaah di
masjid ataupun mushola untuk lebih mempererat tali silaturahim, dan menambah
pengetahun ke-Islaman.
Usai santap sahur bersama di pendopo kantor Kecamatan Randublatung bersama para
tokoh agama dan masyarakat sekitar.
“Tujuan diadakan Safari Sahur dan Subuh bersama,
yaitu melaksanakan ibadah sebagai kewajiban umat muslim, serta sebagai ajang
bersilahturahmi, bertatap muka secara langsung dengan alim ulama dan masyarakat
agar dapat langsung berkomunikasi dan bertukar informasi,” kata AKBP Saptono.
Dalam sambutannya usai sholat subuh berjamaah, Kapolres mengajak
dan berharap dukungan serta kerjasamanya dari seluruh warga untuk ikut berperan
secara aktif dalam mensukseskan jalannya pesta demokrasi yakni Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
Jateng 27 Juni 2018.
“Kepada
seluruh warga untuk tidak mempermasalahkan adanya suatu perbedaan pilihan,
jangan sampai karena adanya perbedaan pilihan dapat menjadikan suatu permusuhan,” Tandas Kapolres Blora.
Lebih lanjut AKBP Saptono mengatakan bahwasannya perbedaan pilihan menjadi
suatu hal yang biasa dalam era demokrasi semacam ini, bagi warga yang sudah
mempunyai hak pilih hendaknya mengunakan hak pilihnya sesuai dengan keinginan
dan pilihan masing
masing serta warga harus menghindari adanya isu sara maupun money politik.
“Bagi warga yang melihat atau mengetahui adanya
suatu hal yang bisa menimbulkan terjadinya gangguan kamtibmas hendaknya segera menghubungi
Polsek Randublatung agar dapat segera diantisipasi secara sedini mungkin
bersama-sama,” pesan
Kapolres Blora.
Selanjutnya AKBP Saptono menyampaikan bahwa adanya
aksi terorisme beberapa waktu lalu yang terjadi di Surabaya dan wilayah lainnya
jangan sampai dikaitkan dengan ajaran agama mana pun. Sesungguhnya terorisme
adalah suatau perbuatan tindak pidana dengan ekskalasi tinggi bukan merupakan
suatu ajaran agama.
“Terorisme adalah kejahatan bukan ajaran dari suatu agama manapun.
Semua agama tidak pernah mengajarkan kekerasan melainkan mengajarkan hidup
dengan kasih sayang untuk menciptakan kehidupan yang harmonis dan damai,” tegas AKBP Saptono. (Agung)
0 komentar:
Post a Comment