Thursday, June 10, 2021

Mahasiswa SITH ITB Apresiasi Cara Bikin Stek Pucuk Jati Perhutani

MANTINGAN -  Perhutani  Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mantingan memberikan penjelasan dan tata cara pembibitan stek pucuk pada Mahasiswa Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung. Kamis (10/06/2021).

Kegiatan kunjungan ke Persemaian Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kebon dipimpin oleh Kepala Sub Seksi Tanaman  dan Perhutanan Sosial Arif Yudiarko.

Ke-4 yang praktek mahasiswa  SITH ITB  Firras Daffa Ibrahim, Aldri Hardiansyah, Amalthea Bisyara, Friska Dinata Aritonang, langsung dapat penjelasan dari Asisten Perhutani (Asper) BKPH Kebon Hari Juli Prihariyanto.

Asisten Perhutani (Asper) BKPH Kebon Hari Juli Prihariyanto
menjelaskan bahwa kebun pangkas untuk pembuatan stek pucuk luasnya sekira 0,5 hektar berada di sekitar kantor BKPH dan Rumah dinas Asper.

"Untuk masa pembuatan stek kita menyerap 18 tenaga kerja dari Lembaga masyarakat Desa Hutan (LMDH) disekitar desa Mantingan dan kadiwono," jelas Hari.

Lanjut Hari, Stek pucuk adalah metode perbanyakan vegetatif  secara konvensional  yang dimiliki oleh Perhutani KPH Mantingan yang berlokasi di Desa Mantingan kecamatan Bulu Kabupaten Rembang.

"Bulan Januari 2021 ini sudah mulai lagi dipanen untuk persiapan pembibitan dan disemaikan," ucapnya.  

Kebun pangkas di lokasinya bisa menghasilkan sekitar 220.000 per sekali panen. Imbuh Hari.

"Kita bisa penen 3-5 kali pemanenan stek pucuk. untuk peesediaan persemaian kita tiap tahunya mencapai 1juta 200 ribu plances jati," tandasnya.

Lebih lanjut Hari mengatakan bahwa 
stek pucuk sendiri,  metode dengan  menumbuhkan terlebih dahulu  tunas-tunas axilar pada media  persemaian sampai berakar sebelum dipindahkan ke lapangan.

Keberhasilan Stek pucuk tergantung pada beberapa faktor  dalam  dan luar.  Yang termasuk faktor dalam  diantaranya  adalah tingkat  ketuaan donor  stek,  kondisi fisiologi stek, waktu pengumpulan stek, dan sebagainya.  

"Sedangkan yang termasuk faktor luar antara lain adalah  media perakaran,  suhu, kelembaban, intensitas cahaya dan  hormon pengatur tumbuh,” Jelasnya

Salah satu Mahasiswa Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung, yang sedang praktek Aldri Hardiansyah mengatakan bahwa ia baru pertama lihat bagaimana rumitnya membuat stek pucuk tanaman jati. ia sangat mengapresiasi Perhutani dengan banyak melibatkan tenaga kerja dari LMDH.

"Dan ini sangat membantu pada kegiatan kemitraan Perhutani dengan masyarakat sekitar hutan serta memberikan dampak sosial ekonomi masyarakat setempat dan keamanan kawasan hutan yang ada di pangkuan desa setempat dan LMDH-nya ,” ujarnya. 
(SGT/Red)
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Terbaru

Danramil 01/Blora Lepas Anggota yang Purna Tugas

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 (SUARABARU.ID) — Danramil 01/Blora Kapten Inf Subeno melepas satu orang anggotanya yang telah purna tugas, dalam acar...

Total Pageviews

Contact Form

Name

Email *

Message *

Labels

Education

SELANJUTNYA »