REMBANG - Kolam renang Wana Wisata Kartini Mantingan semakin terpuruk dimasa pandemi Pembelakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4, dengan diperpanjang PPKM oleh pemerintah pusat sektor pariwisata semakin terjerembab dalam pengelolaan wisatanya.
Administratur KPH Mantingan Marsaid melalui waka Administratur KPH Mantingan Dwi Anggoro Kasih mengatakan dengan kondisi pandemi yang belum usai wana wisata kita mengalami keterpurukan.
"Hal ini karena kasus Covid-19 di Indonesia masih cukup tinggi. dan untuk jawa tengah sendiri masih menjadi daerah zona merah," ujar Anggoro.
Lanjutnya, hingga akhir Juli pendapatan wisata Mantingan baru mencapai 41.175.000 dari target 160.000.000. Prosentasentasenya mencapai 25%.
"Sedangkan Agroforestry sampai dengan Juli hanya mencapai Rp. 286.085.020 dari target awal 512.778.700 dengan prosentasenya mencapai 56%," terangnya.
"Kami sempat bergembira begitu wisata boleh dibuka pertengahan bulan puasa. kami optimis untuk target bisa terlampaui. ya karena masyarakat sudah jenuh dengan pemberitaan tentang covid-19. mereka haus berwisata," jelasnya.
Namun harapan itu sirna, sambung Anggoro, begitu pemerintah menerapkan kembali darurat PPKM yang sekarang dikenal dengan PPKM level 4. karena tingginya penularan covid-19 usai perayaan Idhul Fitri.
"Kami masih harus membayar tenaga kebersihan, membeli makan satwa rusa, belum lagi, bayar Listrik Wana wisata,” ungkap Anggoro.
"Semoga pandemi ini segera berakhir ,agar keberadaan wisata tidak semakin terpuruk dan masyarakat kembali bergairah untuk memulihkan ekonomi di sektor pariwisata di kabupaten Rembang," kata Anggoro dengan penuh harap. (Sigit/Red)
0 komentar:
Post a Comment