REMBANG - Dalam kurun waktu sembilan bulan ratusan pohon Jati
dan sonokeling di hutan Perhutani KPH Mantingan
dibalak para pelaku ileggal logging. Karena harga kayu jati mahal dan
Kayu sono keling melangit harganya, maka banya dari mereka memilih pohon sono
keling untuk dibabat. (28/09/2021).
Disela sela
Persiapan Tanaman tahun 2022 Waka Administratur KPH Mantingan Dwi Anggoro Kasih
menyampaikan untuk di wilayah Mantingan dari Januari hingga september
2021 kita sudah kehilangan 388 pohon yang terdiri dari sonokeling dan Jati.
Rata-rata
mereka membabat di daerah bagian hutan kalinanas dan bagian hutan Ngiri .
karena di kedua wilayah itu masih cukup banyak tanaman tahun 1930 hingga tahun
1980.“ tuturnya.
Lanjut
Anggoro dari 388 pohon yang hilang itu terjadi dalam 76 kasus pencurian. dan
kerugian mencapai 175 juta dengan prosentase 73,30%. ini ejadian tahun 2021.
sedangkan untuk untuk tahun 2020 kita kehilangan 474 pohon dan kerugian kita
mencapai 238 juta dengan prosentase 81,86 %.
Dibandingkan
dengan tahun lalu ,ada penurunan 6,56%. . dengan nilai kerugian 63 Juta,” terang
Anggoro. Walaupun masa pandemi sudah turun dilevel 2 namun para pelaku masih
tetap nekat untuk membabat pohon-pohon di hutan negara.
Kita sudah
intensifkan petugas kita mulai Polisi hutan sampai mandor Polter dan bntuan
Polisi Sabhara dari Polres Blora untuk membek up keamanan di wilayah hutan
kita. dari kasus illegal logging yang terjadi di Mantingan hampir 50% dapat kita gagalkan,“ jelas Anggoro.
Dengan
intesitas patroli rutin secara berkala cukup mengurangi pelaku pembalakan dan
juga mempersempit gerakan dan kesempatan bagi para pembalak kayu. hal inilah
yang menjadikan turunya pencurian di dalam hutan Negara.
Anggoro
berharap untuk akhir tahun 2021 keamanan hutan wilayah KPH Mantingan tetap
waspada dan stabil. karena masa pandemi masih diperpanjang ,ekonomi masih tetap
sulit. walaupun pemerintah talah menggelontorkan banyak bantuan,tetapi tidak
mengurangi para pelaku pembabatan Hutan untuk berhenti melakukan penebangan
liar.” tandasnya sambil melanjutkan pemeriksaan oper
spin di area persemaian Bulu Rembang. (SIGIT/Red)
0 komentar:
Post a Comment