REMBANG - Perhutani Kesatuan
Pemangkuan Hutan (KPH) Mantingan terus menggali potensi Agroforestry untuk
dikerjasamakan dengan Lembaga Masyarakat desa Hutan (LMDH) baik untuk tanaman
jagung, padi maupun buah-buahan. (15/09/2021)
Administratur
KPH Mantingan Marsaid melalui Kepala Seksi Perencanaan Sumber Daya Hutan (SDH)
dan Pengembangan Bisnis Kriswantoro disela-sela Rod show persemaian mengatakan untuk
semester dua ini kami menggali potensi agroforestry buah-buahan yang ada di
BKPH Ngiri.
"Hari ini Kamis 15/09 nanti tim KPH akan meninjau
lokasi yang akan dikerjasamakan dengan LMDH Jati Mulyo.” ujar dia.
Lanjut
Kriswantoro, Untuk Aggroforestry buah –Buahan Superviser agro Kusnadi langsungmelakukan peninjauan langsung
dilokasi yang berada di petak 113b
dengan luas bakunya 14.00 hektar sedangkan
yang akan dikerjasamaksn seluas
0,5 hektar dengan jumlah pohn sebanyak 36 pohon.
"Sedangkan di petak
113h dengan luas baku 10,79 hektar yang dikerjasamakan 1 hektar dengan jumlah
158 pohon. adapun lokasi yang dikerjasamakan adalah merupakan lokasi Kawasan
Perlindungan setempat (KPS) petak tersebut digarap oleh Ngatman warga desa
Sendang mulyo Bulu turut LMDH Jati Mulyo desa Ngiyono Kabupaten Blora.”tuturnya.
Katua
LMDH Jati Mulyo Djamin mengatakan untuk petak 113 b dan petak 113 h
berada pada KPS yang akan kami tambah tanaman buah buahn lainya yang berdaur
pendek. ini untuk mengantisipasi shering dari kayu jati yang jangka waktunya hingga
50 tahunan.
"Untuk itu kami butuh
tanaman dan petak lainya dikerjasamakan
ada tanaman berdaur pendek misalkan klereside ataupun Gamal. “ terang Djamin.
Kades
Ngiyono Jari menambahkan untuk Perhutani agar memberikan ruang yang banyak bagi
LMDH untuk dapat mengembangkan tanaman buah-buahan di lokasi KPS dan juga
memberikan dampingan agar penggarap dan pesanggemnya mematuhi aturan kerjasama
yang telah disepakati keduannya.
"Sedangkan untuk LMDH
sebagai Mitranya Perhutani dapat menjaga kepercayaan yang telah diberikan
berupa petak pangkuan untuk tetap digarap warga lokal. atau kepada warga yang
tidak punya tanah garapan sendiri,” pintanya.
Isnina
Sa’diyah Lembaga Swadaya Masyarakat
Karya Alam Lestari (Kalal) serta
Zulfa Wafda dari Aliansi Tajam
pendamping Perhutani Juga menambahkan untuk LMDH dapat mencari terobosan
baru ataupun menggali potensi yang ada di desa untuk dikembangkan didalam
koperasi LMDH ataupun masuk dalam Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS).
"Ini akan menambah
usaha organisasi menjadi hidup dan berkembang.” Beber Isnina
Yang lebih penting kami akan selalu mendampingi dalam
kegiatan LMDH untuk dan mendorong agar organisasi ini tetap hidup, berkembang
dan jalan.
"Dalam menjaga hutan
pangkuan kawasan di desa Ngiyono kecamatan Todanan kabupaten Blora,” ucap Zulfa. (Kom/PHT/Mnt/SGT/Red).
0 komentar:
Post a Comment