Sunday, October 24, 2021

Di Rembang BBM Solar Langka Sebulan, Kapal Terancam tak Melaut

 


 

REMBANG - Di Rembang bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar langka, para Nelayan terancam tak bisa melaut, antrean para nelayan yang ingin membeli solar untuk BBM kapalnya di SPBU mengular, kelangkaan bahan bakar minyak jenis solar, berimbas terhadap aktivitas nelayan di Kabupaten Rembang, Jawa tengah. Para nelayan terpaksa berhenti melaut karena ketiadaan bahan bakar kapal tersebut.

 

Berdasarkan pantauan di SPBUN KUD Saroyo Mino yang berada di Pelabuhan Ikan Tasikagung, antrian kendaraan pengangkut puluhan jerigen tampak mengular.

 

Para nelayan memilih mengantrikan jirigen di SPBU untuk menunggu pengiriman solar dari Pertamina. Salah satu nelayan bernama Eko Toro mengatakan, bahwa kelangkaan solar sudah terjadi sebulan lalu.

 

"Bisa dilihat sendiri. Ini ada tiga tossa dan dua colt bak terbuka. Ratusan dirigen juga ditinggal pemiliknya antri disini. Ini biasanya bisa sampai 3 hari. Kayak kemarin baru datang, sore sudah habis. Ini antri lagi," kata Eko, Sabtu (23/10/2021).

 

Tak Bisa Melaut

 

Lebih lanjut, Eko mengatakan bahwa kelangkaan ini membuat para nelayan merugi. Para nelayan tidak bisa melaut, karena ketiadaan bahan bakar kapal.

 

"Kami para nelayan sangat merugi, karena terhalang dengan bahan bakar. Sementara berhenti melaut sambil menunggu solar ada lagi," ucap Eko.

 

Hal senada juga dikeluhkan nelayan lain, Yeyen mengaku kelangkaan pasokan solar sudah berlangsung selama hampir sebulan. Hal ini membuat para nelayan di Rembang tak bisa melaut.

 

"Sudah langka, pembelian solar juga dibatasi. Kami berharap pasokan BBM solar segera kembali normal. Sehingga para nelayan khususnya di Kabupaten Rembang bisa kembali melaut," imbuh Yeyen.

 

Para Nelayan Protes

 

Sementara itu, Pengelola SPBUN KUD Saroyo Mino Tasikagung, Bambang Purnomo menjelaskan, terkait kelangkaan pasokan BBM solar untuk nelayan, pihaknya sudah menghubungi pihak Pertamina untuk segera ada pengiriman pasokan solar.

 

"Untuk hari-hari ini, keterlambatan pengiriman pasokan BBM solar biasanya 2 sampai 3 hari. Biasanya satu hari sudah dikirim. Tapi ini sampai 2 hari baru dikirim," kata Bambang Purnomo.

 

Bambang mangaku banyak mendapat protes dari nelayan akibat kelangkaan solar ini. Namun SPBUN pun tidak bisa berbuat banyak.

 

"Protes banyak. Tapi mau bagaimana. Kita kan hanya nunggu kiriman dari Pertamina. Harapannya bisa kembali normal seperti biasa," tandas Bambang. (DNR/Red)

Share:

0 komentar:

Post a Comment

Terbaru

Perdana, Bupati Arief Rohman dan Wakil Bupati Blora Sri Setyorini Pimpim Apel ASN

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Sejak dilantik Presiden Prabowo beberapa waktu lalu, Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, serta Wakil Bupati Hj. Sri ...

Total Pageviews

Contact Form

Name

Email *

Message *

Labels

Education

SELANJUTNYA »