MANTINGAN - Masyarakat desa Sendangmulyo beramai-ramai
melakukan karya bakti pembuatan lobang tanaman di petak 90b Resort Pemangkuan Hutan
(RPH) Ngiri Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ngiri Kesatuan Pemangkuan
Hutan (KPH) Mantingan. Minggu Sore (14/11/2021)
Kegiatan Pembuatan Lobang tanaman di hadiri oleh
Pelaksana Tugas Harian (PLH) Asper Ngiri Dwi Anggoro Kasih yang Juga Waka Administratur,KRPH
Ngiri Suroto,Kepala Desa Sendangmulyo, Bambang Istiyono, Ketua Lembaga
Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Ngiri Sejahtera Sumangat, tokoh masayarakat desa
Sendamgmulyo dan masyarakat sekitar hutan di petak 90b dan Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) Kalal pendamping Perhutani Isnina Sa’diyah.
Administratur KPH Mantingan Marsaid melalui waka Administratur
Dwi Anggoro Kasih mengapresiasi warga desa sendangmulyo yang telah ikut membuat
lobang tanaman di sekitar petak 90b RPH Ngiri. Rencananya pembuatan lobang ini
sebanyak 15.000 lobang yang akan digunakan untuk penanaman bersama dengan stake
holder lain.
"Petak 90b ini tanahnya berbukit dan
bila terkena hujan terus-menerus bisa longsor. untuk itu petak 90 rencananya
akan ditanami buah-buahan dan tanaman peneduh yang bisa menahan erosi bila
hujan turun degan lebat,” kata Anggoro.
Kepala Desa Sendangmulyo Bambang Istiyono menambahkan pihaknya ingin kawasan hutan di BKPH
Ngiri ini tetap lestari. sebagai bentuk kepedulian kami hari minggu kami
kerahkan warga kami untuk membantu Perhutani Mantingan dalam pembuatan lobang
tanaman.
"Ya karena terbatasnya para penggarap,
dan lobang tanaman yang kita persiapkan sebanyak 15 ribu lobang,” ungkap Bambang Istiyono.
Sumangat yang juga ketua LMDH Ngiri Sejahtera kita
kompak dengan masyarakat desa Sendangmulyo untuk membantu Perhutani dalam
mempersiapkan penanaman tanaman Ijo di wilayah RPH Ngiri dan sepanjang Alur I
yang menghubungkan ke arah wisata rintisan Kedung Semar turut desa Sendangmulyo
kecamatan Bulu kabupaten Rembang.
"Agar kawasan hutan Ngiri untuk petak
90b bisa menjadi hutan kembali dan tetap lestari. Ini mumpung hujannya sudah
turun jadi tanahnya mudah untuk dicangkul,” jelas Sumangat.
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kalal pendamping
Perhutani Isnina Sa’diyah mengungkapkan bahwa dengan maraknya bencana alam dimusim
hujan ini masyarakat Sendangmulyo bertekat untuk tetap mempertahankan kawasan
hutan pangkuannya agar tetap lestari. Karena Hutan sebagai sumber mata air, penampung karbon
diolsida, habitat Flora dan Fauna, modulator arus hidrologika dan pelestari
tanah dalam kawasan hutan.
"Selain itu masih banyak manfaat hutan
untuk keberlangsungan hidup manusia dan lingkungan,” pungkas Isnina, disela-sela karya bakti
bersama masyarakat. (Kom/pht/Mnt/Sgt/Red).
0 komentar:
Post a Comment