Wednesday, June 15, 2022

Perhutani Mantingan Gencarkan Sosialisasi Agroforestry Tebu Mandiri di Kawasan Hutan Rembang


REMBANG - Untuk mempercepat dalam penanganan dan perluasan bisnis diluar kayu jati Perhutani KPH Mantingan terus gencarkan sosialisasi penanaman Agroforestry Tebu Mandiri (ATM) di kawasan hutan Rembang.

Kali ini yang jadi sasaran adalah BKPH Kalinanas.  Kegiatan pelaksanaan penyuluhan dilakukan di balai desa Bedingin kecamatan Todanan Kabupaten Blora.

Hadir dalam melakukan kegiatan sosialisasi waka Administratur Dwi Anggoro Kasih, Kasi Perencanaan Pengembangan dan pengembangan Bisnis Kriswantoro, KSS Kemitraan Ismantoyo, Asper Kalinanas Endang Priyono, LSM Pendamping Perhutani Kalal Isnina Sa’diyah  Kepala Desa Bedingin Sunyoto dan jajaran perangkat desa Bendingin dan Jaga Bintara Pembina Desa (Babinsa) Sersan Suroto  Kecamatan Todanan  Kabupaten Blora.

Administrator KPH Mantingan melalui Waka Administrator Dwi Anggoro Kasih mengatakan bahwa Perhutani secara manejerial sedang mengembangkan bisnis baru berupa agroforestyri Tebu Mandiri.  Untuk wilayah BKPH Kalinanas  ada sekitar 40 hektar yang terbagi dalam 3 RPH.

"Ini salah satu tugas dari pemerintah untuk penguatan bahan dalam kawasan hutan dan stok gula nasional," jelas Anggoro dihadapan para penggarap dan aparat desa Bedingin.

Lebih lanjut, Anggoro menyampaikan bahwa  untuk saat ini potensi sumber daya alam di Perhutani sudah menurun, jadi kami mencari terobosan baru yang bekerjasama dengan PGI untuk menjadi pemasok bahan tebu di perusahaannya. 

"Dan kami juga harus membayar gaji karyawan Perhutani. Jadi beberapa bisnis jangka pendek dan menengah sedang kita kembangkan," ucap Waka Adm Anggoro.

Untuk secara detail nanti akan dijelaskan oleh Nara Sumber Kasi PPB Kriswantoro dan KSS Kemitraan Produktif. Ismartoyo, imbuh Anggoro.

Kepala Desa Bedingin,  Sunyoto menyampaikan  apresiiasinya kepada Perhutani yang telah memberikan ruang untuk masyarakat Desa Bedingin dalam menggarap dilahan Perhutani. Yang penting nantinya untuk tenaga kerjanya dari warga desa sekitar Bedingin utamanya yang tidak mempunyai lahan tanah garapan sendiri dan para buruh tani.

"Mereka ini butuh pekerjaan untuk menghidupi keluarganya,” ungkap Sunyoto.

Kepala Desa juga berharap kepada seluruh penggarap untuk membantu pengamanannya dalam tanaman tebu mandiri ini. Sunyoto juga mengingatkan betapa pentingnya hutan untuk sumber kehidupan.

"Saya masih ingat program Perhutani tahun 1984 ada program mantri lurah. Jadi maknanya antara Perhutani dan desa itu erat hubungannya. Jadi tolong ayo kita lestarikan hutan di desa bedingin ini. Selesai sosialisasi nanti bapak ibu yang hadir akan mendapatkan bingkisan dari Perhutani," tandas Kades Bedingin sambil mengakiri pesannya.

Pada kesempatan itu, Babinsa desa Bedingin Sersan Suroto menekankan jangan sampai masyarakat desa Bedingin merusak kawasan hutan yang sudah dibangun oleh Perhutani. Karena hutan itu manfaatnya banyak sekali.

"Tolong jaga hutan dan bantu Perhutani untuk pengamanan dalam Kawasan hutan. Agar hutan yang ada di desa kita ini lestari dan tumbuh dengan subur hijau royo-royo," tegas Babinsa Bedingin.

Sementara itu, KRPH Bedingin Muhammad menambahkan bahwa untuk masyarakat yang gak punya garapan bisa dialihkan ke lahan yang lain karena luas hutan di pangkuan desa bedingin juga belum banyak yang  tergarap.

Dan bagi yang lahannya ikut dan masuk dalam ATM nantinya bisa pindah ke lahan yang tidak masuk di areal kawasan Tebu mandiri. Untuk lahan  tanaman agroforestry tebu mandiri di desa Bedingin dan sekitarnya mencapai 15,76 hektar," tandas KRPH Bedingin. (Sigit/DNR/Red)
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Terbaru

Perdana, Bupati Arief Rohman dan Wakil Bupati Blora Sri Setyorini Pimpim Apel ASN

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Sejak dilantik Presiden Prabowo beberapa waktu lalu, Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, serta Wakil Bupati Hj. Sri ...

Total Pageviews

Contact Form

Name

Email *

Message *

Labels

Education

SELANJUTNYA »