![]() |
Bupati Blora Bersama Isteri meninjau pameran produk olahan sampah yang bisa dimanfaatkan |
Blora,- Pemerintah Kabupaten Blora melalui Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) pada Minggu pagi (22/04/2018) melaksanakan
kegiatan Penutupan Hari Peduli Sampah Nasional 2018, yang dirangkaikan dengan Hari
Bumi.
Bertempat di Alun-alun Blora bersamaan dengan
pelaksanaan Car Free Day, kegiatan yang diawali dengan senam bersama itu
dihadiri Bupati Blora H.
Djoko Nugroho, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Blora Dra. Hj. Umi Kulsum,
Sekda Blora Drs. Bondan
Sukarno MM, Ketua Persit KCK Kodim 0721/Blora, Kepala OPD dan diikuti seluruh
tenaga kebersihan se-Kabupaten
Blora.
Setelah senam bersama, dilakukan deklarasi Blora
Bebas Sampah Tahun 2025 oleh perwakilan tenaga kebersihan dan warga masyarakat.
Dilanjutkan dengan penyerahan bantuan kendaraan pengangkut sampah, kartu BPJS
Kesehatan dan sembako secara simbolis oleh Bupati kepada para tenaga kebersihan
yang selama ini telah membersihkan lingkungan Kota Blora setiap hari.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ir. Dewi
Tedjowati dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan pagi hari ini merupakan penutupan
pencanangan Hari Peduli Sampah Nasional tahun 2018 yang telah dilaksanakan
selama tiga bulan terhitung sejak 21 Januari hingga 21 April 2018 kemarin.
“Dalam tiga bulan tersebut sejumlah kegiatan telah
kita laksanakan sebagai upaya peduli sampah. Diantaranya bersih sampah di
aliran Sungai Bengawan Solo, Sungai Grojogan, dan Sungai Lusi. Kemudian Jumat
Gerakan Aksi Untuk Lingkungan (Jumat
GAUL), pembentukan bank sampah di TPA Temurejo, dan masih banyak
lainnya. Semua itu kita tutup hari ini, 22 April 2018 bertepatan dengan Hari
Bumi,” jelasnya.
Dengan begitu, Dewi berharap masyarakat Kabupaten Blora bisa semakin peduli
dengan keberadaan sampah. Peduli untuk mengelola sampah dengan baik sehingga
tidak mengotori lingkungan
sekitarnya.
Bupati Blora H. Djoko Nugroho ketika memberikan sambutan meminta agar
seluruh elemen masyarakat bisa meningkatkan kepedulian terhadap sampah. Tidak
hanya tukang sapu saja, namun juga semuanya. Misalnya membuah sampah pada
tempatnya dengan memisahkan antara sampah organik dan non organik. Sehingga mempermudah dalam
pengolahan selanjutnya.
“Saya ingin kedepan tidak hanya sekolah saja yang
dilombakan untuk penilaian Adiwiyata, namun instansi pemerintahan juga harus
ikut dinilai agar lingkungannya hijau dan terawat. Karena menjaga kebersihan
lingkungan itu juga penting dan akan menjadi contoh dalam masyarakat,” tegas Bupati Blora.
Menurut Bupati, jika sampah di Blora bisa dikelola
dengan baik dan benar maka ia yakin Kota Sate ini bisa memperoleh penghargaan
Adipura kembali.
“Peralatan sampah terus kita lengkapi, bank sampah
sudah didirikan. Maka sudah seharusnya semua komponen bergerak bersama
mewujudkan Blora yang bersih dan sehat, bebas sampah,” ungkapnya.
Usai memberikan sambutan, Bupati didampingi tamu
undangan berkesempatan meninjau pameran produk olahan sampah yang bisa
dimanfaatkan kembali persembahan
beberapa sekolah Adiwiyata yang ada di Kabupaten Blora.
Dalam acara tersebut, DLH Blora juga menggandeng
sejumlah rumah sakit yang ada di Blora untuk melaksanakan pemeriksaan kesehatan
gratis untuk seluruh tenaga kebersihan. Mereka yang setiap hari menyapu
jalan-jalan protokol dan taman kota harus selalu tampil dalam kondisi sehat. (Agung)
0 komentar:
Post a Comment