MANTINGAN - Gubuk singgah Polter ataupun pesanggem dalam kawasan hutan. Karena jauh dari perkampungan para pesanggem dan Polisi teritorial Perhutani membuat tempat singgah biasa disebut Gubuk. (09/08/2021).
Sejak jaman Belanda hampir di tiap petak ada gubuk singgah untuk para pesanggem. mereka menggunakan gubuk untuk berteduh dari hujan, binatang buas, bahkan untuk tidur bila malam telah tiba dan juga istirahat para polisi teritorial Penjaga kawasan hutan yang patroli keliling kawasan hutan Rembang.
Wakil Administratatur KPH Mantingan Dwi Anggoro Kasih mengatakan untuk di tiap Asper kita berikan kebijakan untuk membuat pos Pengamanan Hutan.
"Pos Pengamanan Hutan
ditempat-tempat strategis untuk memantau dan pengawasan lalulalang orang masuk dalam kawasan hutan,” terang Anggoro.
Pos yang kita dirikan itu ,”lanjut Anggoro, dilengkapi dengan peralatan masak, tempat tidur, dan ruang untuk pertemuan, agar bisa menyusun rencana patroli dalam kawasan di petak-petak rawan dalam kawasan hutan.
Sedangkan untuk gubuk-gubuk tempat tidur sementara dalam perjalanan dibuat oleh Tenaga Pesanggem dan Kepala Resor Pemangkuan Hutan setempat, imbuhnya.
"Mereka secara swadaya membangun gubuk-gubuk di tiap petak untuk tempat istirahat. Namun sama pesanggem dilengkapi dengan peralatan masak tradisionil terbuat dari tanah liat," tandasnya.
Lebih lanjut Anggoro menjelaskan bahwa
hampir ditiap tebangan sudah berdiri gubuk – gubuk tebangan dan dan juga gubuk pemeliharaan tanaman. untuk dalam kawasan hutan di KPH Mantingan puluhan gubuk berdiri hingga kadang sampai lapuk dimakan rayap.
"Karena gubuk-gubuk itu tidak masuk dalam pemeliharaan," ungkapnya.
Kalau sudah lapuk, sambung Anggoro,
biasanya kalau pas ada petugas yang patroli langsung memperbaiki lagi secara swadaya untuk tempat istirahat. jadi dengan menggunakan kayu-kayu rencek mereka memperbaiki gubuk apa adanya.
"Apa yang ada dalam kawasan hutan kita manfaatkan untuk perbaikan gubuk," jelasnya.
Karji salah satu pesanggem dari desa Tegaldowo kecamatan Gunem Kabupaten Rembang yang menggarap lahan sejak ia muda hingga sekarang dan sudah berpindah dari satu petak ke petak lain mengikuti alur Tebangan kawasan hutan, untuk menggarap lahan-lahan usai ditebang.
"Disitu kami mulai membuat gubuk tanaman dan untuk tidur dimalam hari. terangnya sambil terus mencangkul lahan yang baru ia singgahi," ucap Karji. (Kom/Pht/Mnt/Sgt/Red).
0 komentar:
Post a Comment