Tuesday, August 31, 2021

Perhutani Rembang Adakan Pelatihan Pembuatan Sirup dan Abon Jambu Mete untuk warga Logede

MANTINGAN -  Perhutani  Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mantingan bersinergi dengan Dinas Perindagkop UMKM Kabupaten Rembang adakan pelatihan pembuatan abon dan sirup Jambu mete di Desa Logede Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang. Selasa (31/08/2021).

Hadir dalam kegiatan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Rembang Hj. Hasiroh Hafizd (isntri Bupati Rembang),  Administratur KPH Mantingan Marsaid, Kabid Sulistiyono, kepala desa logede Sinawi, ketua Tim Penggerak PKK desa Logede  Khalimah,  Kepala Sub Seksi Komper & Perhutanan Sosial Ismartoyo, ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan Wono Surojoyo Damijan, LSM Pendamping Karya Alam Lestari (Kalal) Isnina Sa’diyah.

Administratur KPH Mantingan Marsaid mengatakan dimasa pandemi ini kita tetap memberdayakan masyarakat desa Logede untuk tetap berkarya dengan mengadakan pelatihan pembuatan sirup dan Abon dari buah jambu mete.

"Kita tetap memberdayakan masyarakat desa Logede, 
ini kan sangat luar biasa,”  ucapnya.

Lanjutnya, bisa dikembangkan untuk menjadi abon dan Sirup. karena kebanyakan jambu mete yang dikonsumsi hanya metenya saja.

"Sedangkan buahnya tidak seberapa dimanfaatkan untuk itu pagi hari ini mencoba terobosan baru membuat abon dan sirup dari buah jambu mete,” ucap  Marsaid.

Ketua tim Penggerak PKK Kabupaten Rembang Hasiroh Hafidz mengatakan ini sangat bermanfaat bagi ibu-ibu untuk bisa membuat usaha rumahan sirup jambu dan abon.

"Yang penting prokes juga harus ditaati , karena masih pandemi walaupun kita saat ini sudah dilevel 2," jelasnya. 

Jambu monyet ini ongkesnya juga mahal, buahnya bisa dibikin sirup, bisa di oseng jambu mete, bisa dibikin sirup dan juga abon dari jambu mete. Karena jambu monyet ini kan musiman ini bagaimana caranya kalau tidak musim jambu tetap bisa menghasilkan sirup dan abon. 

"Pengalaman pribadi saya, ketika panas dalam makan jambu mete bisa cepet sembuh,” tutur Hasiroh.   

“Lanjut Hasiroh, karena didesa logede ini kan banyak jambu mete nanti bisa dimanfaatkan untuk usaha rumahan. akan menambah inkam ibu-ibu sekaligus membuka lapangan pekerjaan bagi warga didesa logede. kan bisa menambah untuk jajan anak-anak dan membantu keuangan bapaknya.

"Untuk pemasarannya nanti dari Indakop yang akan memberikan cara pengemasan dan pemasarannya,” terangnya.

Nara sumber Pelatihan Iing Mustanti menjelaskan  bahwa untuk proses membuat sirup  bahan yang diperlukan 1 kg jambu mete,1/2 kg gula pasir.1/2 sendok teh citrum (pengatus keasaman). sedangkan caranya pisahkan sari buah jambu mete dan ampasnya. masukkan sari perasan  jambu mete dalam panci yang telah mendidih airnya. setelah mendidih diamkan selama 5 menit.  setelah itu baru masukkan acid dan biarkan hingga dingin.

Sedangkan untuk bahan pembuatan abon ½ kg  yang jambu mete yang sudag diperas airya, ½  kg butir kelapa, 5 siung bawang merah,3 siung bawang putih,1 sendok teh ketumbar, jahe secukupnya, 1lembar daun salam, 1 ruas jari lengkuas, 2 lembar daun jeruk, garam secukupnya dan gula jawa atau gula pasir.

Lanjut Iing, cara membuatnya, lembutkan jambu mete yang sudah diblender, setelah dikukus. lalu parut kelapa untuk dijadikan santan sekitar 200 cc.

"Haluskan bumbu kemudian ditumis ataupun di gongso sampai berbau harum. setelah itu baru masukkan jambu mete yang sudah dihaluskan dan tambahkan santan. goreng hingga kering dan matang,” paparnya.  

Pada kesempatan itu, Kepala Desa Logede Sunawi sangat mengapresiasi Perhutani yang telah memberikan kepercayaan kepada masyarakat desa logede ditunjuk sebagai tuan rumah. Untuk pelatihan pembuatan sirup jambu mete dan abon sebenarnya sudah kami anggarkan 2 tahun yang lalu.

"Namun karena masa pandemi dan covid semua anggaran ADD kami limpahkan untuk kegiatan Bantuan Langsung Tunai (BLT) di masyarakat," kata  Sunawi.

Ia juga mengatakan, bahwa  yang paling banyak untuk tanaman jamu mete berada di dukuhan jentir dan dukuhan sangrah. dimana untuk wilayah timur itu cocok untuk tanaman jenis buah-buahan. Sedangkan untuk wilayah barat cocok untuk tanaman tembakau. 

"Kami untuk pelatihan ini bisa ditindaklanjuti untuk pelatihan lanjutan dan ada makanan kas Abon dari jambu mete menjadi ikon untuk desa Logede. dan pelatihan ini diikuti oleh ibu-ibu PKK sejumlah 20 mengingat masih dimasa pandemi," harap Sunawi. (Kom/PHT/MNT/SGT/Red)
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Terbaru

Danramil 01/Blora Lepas Anggota yang Purna Tugas

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 (SUARABARU.ID) — Danramil 01/Blora Kapten Inf Subeno melepas satu orang anggotanya yang telah purna tugas, dalam acar...

Total Pageviews

Contact Form

Name

Email *

Message *

Labels

Education

SELANJUTNYA »