Saturday, May 22, 2021

Pohon Panggang Mercusuar Nelayan Rembang Di Siang Hari


MANTINGAN - Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pohon Panggang yang tumbuh di petak 99 C1 Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Ngiri pada Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) sebagai Mempunyai Mercusuar Nelayan di siang hari.

Ketua Persatuan wartawan Indonesia (PWI) Musafak Musa mendatangi kantor Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ngiri KPH Mantingan untuk mengecek kebenaran yang dihembuskan oleh para nelayan di kabupaten Rembang. Jum,at (21/05).

Kedatangan Musa disambut oleh Asper BKPH Ngiri Moh Taffif, Kepala Resor Pemangkuan Hutan (KRPH) Ngiri Suroto beserta Jajarannya, Ketua lembaga Masyarakat Desa (LMDH) Sendangmulyo  Sumangat yang juga merupakan Kepala Dusun di Sendangmulyo.

Singgah sebentar di kantor BKPH Ngiri Musa langsung menuju petak 99 C 1 dimana pohon panggang itu tumbuh. perjalanan menuju puncak dengan menggunakan sepeda motor sekitar ½ jam nyampai di petak 99 c1.  Ketinggian dari permukaan laut sekira 500 – 600 m.

Asper BKPH Ngiri Moh Tafif menjelaskan bahwa pohon panggang pohon itu dilindungi. dan ini satu-satunya pohon langka yang ada di sekitarnya. dan Pohon pahon ini juga merupakan penanda arah dari para nelayan yang mau melaut. Ternyata pohon besar itu sebagai penanda arah selatan saat mereka berada di tengah laut.

"Jadi Perhutani bersama masyarakat desa Hutan Ngiri tetap menjaga keberadaan Pohon Panggang untuk tetap hidup dan tidak akan ditebang,” Tutur Moh Tafif.

Disekitar pohon Panggang (sebutan Orang Perhutani), sementara masyarakat menyebutnya pohon ijo (mbah Go) ditanami tanaman clericide atau gamal tanaman biomassa pengganti batubara.

"Clericide tanaman biomassa pengganti batubara sebagai pengganti bahan bakar ramah lingkungan,” pungkasnya.

Sementara itu, ketua LMDH Ngiri Sejahtera Sumangat menyampaikan bahwa pohon itu sudah ada sejak ia masih kecil. di era Reformasi saat penjarahan hutan di tahun 1998 masyarakat desa Sendangmulyo tidak ada yang berani menyentuh bahkan mengambil rencek disekitarnya.

"Konon ceritera turun temurun pohon itu dikeramatkan,” jelas Sumangat.

Ia bersama Perhutani tetap berkomitmen untk menjaga dan menjadikan pohon peninggi ini sebagai cagar budaya dan akan menumbuhkan kawasan ini untuk tetap lestari agar ketersediaan air dalam kawasan hutan tetap terjaga,” bebernya sambil istirahat di Pos Tanaman.

Untuk diketahui, Keberadaan pohon Panggang yang sudah berumur ratusan tahun itu bagi nelayan Rembang merupakan mercusuar di siang hari dan pohon itu terlihat menjulang tinggi sendirian bila dilihat dari jalur pantura Semarang – Surabaya bila kita lihat ke arah selatan. (Kom-PHT/Mnt/Sgt/Red)

Share:

0 komentar:

Post a Comment

Terbaru

Danramil 01/Blora Lepas Anggota yang Purna Tugas

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 (SUARABARU.ID) — Danramil 01/Blora Kapten Inf Subeno melepas satu orang anggotanya yang telah purna tugas, dalam acar...

Total Pageviews

Contact Form

Name

Email *

Message *

Labels

Education

SELANJUTNYA »