MANTINGAN - Banyak tenaga Kemananan khususnya Polisi Kehutanan (Polhut) Perhutani Rembang berkurang dan tidak sebanding dengan luas hutan yang diamankan. hal ini tentu sangat disayangkan dengan personil terbatas harus berjibaku mengamankan kawasan hutan yang sangat luas. (03/09/2021)
Dusela-sela pembinaan tenaga Polhut KPH Mantingan Administratur KPH Mantingan melalui Waka Administratur Dwi Anggoro Kasih menyampaikan dengan personil yang terbatas tentunya kita juga perlu mengatus strategin yang efektif.
"Dengan luas wilayah 16.695,07 ribu hektar perlu tenaga patroli yang Mobil dan sigap dalam menjalankan dan menjaga kawasan hutan. Di KPH Mantingan ini wilayah administrasi hutan kita mencakup 2 kabupten yaitu Rembang dan Blora. yang di Rembang luasnya 10.996,66 hektar sedangkan dikabupaten Blora5.698,41 hektar," terang Anggoro.
Lanjut Anggoro, saat ini kondisi yang ada Polhut kita tinggal 7 orang. idialnya harus 1 regu penuh ya 12 orang. Sebetulnya akhir tahun 2020 Perhutani akan melakukan perekrutan Polisi Hutan . Karena terkendala wabah pandemi covid -19 perekrutan ditunda hingga tanpa batas waktu. dan ini yang membuat kami harus pandai-pandai mengatur anggota.
"Beberapa alternatif akan kami coba dengan tenaga dari kantor yang untuk siaga membantu keamanan. kalau kami mengandalkan polisi teritorial (Polter) juga terbatas. karena saat ini hampir semua Kepala Resort kekurangan tenaga pengamanan. dan untuk menambah daya gedor dalam berpatroli kita bekerjasama dengan Polres Rembang dan Blora,” tuturnya.
Danru Polmob KPH Mantingan Tatang Agus Juga berharap direksi segera mungkin untuk menambah amunisi Polhutmob di KPH Mantingan.
"Ya mungkin hampir semua KPH kekurangan tenaga Polhutmob," ungkap Agus Tatang.
Untuk anggota Polhut saat ini aja kita ada 7 orang. sedangkan usianya sudah diatas 40 tahun. kalau untuk mengejar para pelaku sudah ngos-ngosan. belum lagi 2 anggota kami ini sakit dan untuk terjun dilapangan tidak memungkinkan.
Sudah saatnya Perhutani, Lanjut Tatang, untuk memmbuat peremajaan tenaga Polisi hutan yang masih muda dan energik. Pengamanan hutan di kawasan hutan Jati itu sangat beresiko tinggi. para pelaku yang masuk hutan rata-rata masih usia belasan dan mereka kuat kuat larinya bila kita memergokinya.
Kadang anggota kami baru selesai Patroli ,baru istirahat beberapa jam turun piket harus kembali lagi untuk bertugas, karena keterbatasan itulah kami kadang juga haru bekerja ektra keras. kalau ini terus menerus tentu akan mengganggu kesehatan anggota, karena dengan istirahat yang kurang, imbuh Agus Tatang.
"Keterbatasan tenaga kami sangat kurang. kami sudah diatas empat puluh tahun,” keluh Agus Tatang sambil bersiap untuk patroli lagi. (Sigit/Red).
0 komentar:
Post a Comment