Tuesday, June 21, 2022

Giliran Desa Tanjung Jadi Sasaran Sosialisasi Tebu Mandiri


REMBANG - Perhutani Kesatuan Pemanangku Hutan (KPH) Mantingan terus kembangkan dan mengepakkan sayap dalam Agroforestry Tebu Mandiri (ATM). Untuk memperluas tanaman Tebu Mandiri Senin Malam (20/06/22) di balai desa Tanjung kecamatan Sulang lakukan sosialisasi ATM tersebut.

Hadir dalam sosialisasi perluasan areal tebu mandiri Kepala Seksi Perencanaan dan Pengembangan Bisnis (PPB) Kriswantoro, Kepala sub seksi Kemitraan Produktif Ismartoyo, Kepala Desa Tanjung Muhtarom dan jajarannya, polsek Sulang  Agus Sumardi Halid, Bintara Pembina Desa  (babinsa) Serda Sarwo Edy dan pemngku wilayah Hutan Sudo Irwan Istianto.

Kasi PPB Kriswantoro menjelaskan bahwa dengan semakin menipisnya sumber daya hutan Perhutani KPH Mantingan mengembangkan bisnis tanaman tebu guna membantu pemerintah dalam ketersediaan gula dalam negeri.

"Kami sudah bekerja sama dengan menggandeng PG Rendeng Kudus untuk pola penanaman dan pendampingan selama dalam proses pengembangan tebu,” terang Kriswantoro.

Dari lahan yang ada, lanjut Kriswantoro di Perhutani keluasan tebu mandiri untuk KPH Mantingan sekitar 392 hektar yag terbagi dalam 4 bagian kesatuan pemangku hutan (BKPH).

"Untuk wilayah desa tanjung keluasan mencapai 17,46 hektar yang masuk petak 43 A1 dan 44 C . RPH Tanjung. Secara detail nanti akan dijelaskan oleh Ismartoyo selaku nara sumber," ungkap Kriswantoro.

Pada kesempatan itu, Kepala desa Tanjung Muhtarom memberikan apresiasi kepada Perhutani dimana masyarakatnya banyak menggunakan dan mengarap lahan di kawasan hutan desa sudo. 

"Bagi masyarakat yang menggarap yang petaknya kena program ATM dapatanuya nanti diganti atau dialihkan garapannya,” ujar Tarom panggilan akrab Muhtarom.

"Dan harapan kami untuk masyarakat desa tanjung yang buruh tani dapat menjadi tenaga tanam maupun tenaga pemeliharaan hingga panen,” imbuhnya. 

Muhtarom juga berpesan dimana masyarakat penggarap ikut mengamankan tanaman tebu, karena tebu itu rawan dengan kebakaran.

"Ini sebagian  tanggung jawab penggarap dalam kerjasama kemitraan dengan Perhutani,” beber Muhtarom.

Nara sumber ATM Ismartoyo menyampaikan untuk para pesanggem dan penggarap yang garapanya terkena program ATM tidak usah risau.

"Nanti kita akan mencarikan lahan garapan baru yang masih belum tergarap. Karena saat ini kita butuh tanaman jangka pendek untuk menghidupi dan mengembangkan Perusahaan," kata Ismartoyo.

Lanjut Ismartoyo, karena untuk bisnis tanaman kayu jati butuh waktu yang panjang untuk memanen. sedangkan Perhutani  butuh untuk menggaji karyawan tiap bulannya. makanya Perhutani mengembangkan bisnis jangka pendeknya dalam tanman tebu dan tanaman Biomassa.

"Agar kelangsungan Perusahaan tetap terjaga dan juga program pemerintah ketersediaan gula dalam negeri dapat tercukupi,” tutur Ismatyoyo.

Sementara itu, LSM Pendamping Perhutani Aliansi Tajam untuk penggarap lahan sekitar desa tanjung dan LMDH-nya bisa bersinergi agar program tanaman jengka pendek tebu ini bisa berhasil dari mulai tanam sampai dengan memanen.

"Yang penting penggarap tetap lahan tidak memperjual belikan gaapan kepada pihak lain,” pesannya.

Perlu diketahui sejak  potensi turunnya sumber daya hutan Perhutani terus mengembangkan bisnis perusahaan agar tetap eksis di masa pandem ini. SDH boleh turun tetapi kelangsungan perusahaan harus tetap dipertahankan.(Kom/pht/mnt/Sgt/DNR/Red). 
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Terbaru

Perdana, Bupati Arief Rohman dan Wakil Bupati Blora Sri Setyorini Pimpim Apel ASN

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Sejak dilantik Presiden Prabowo beberapa waktu lalu, Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, serta Wakil Bupati Hj. Sri ...

Total Pageviews

Contact Form

Name

Email *

Message *

Labels

Education

SELANJUTNYA »