![]() |
Evakuasi Mayat Parijah Oleh Anggota Polsek Jiken
Dibantu Warga Dan Petugas medis Puskesmas Jiken
|
Blora,– Warga
Desa Jiworejo, Rabu (21/11/2018) sekira pukul 03.00 WIB, digegerkan adanya
temuan mayat wanita tergeletak di jalan kawasan hutan masuk Alur AB
petak 7021 A RPH Nglamping BKPH Wonogadung di Dukuh Kedungprahu Desa
Singonegoro Kecamatan Jiken Kabupaten Blora.
Kondisi mayat sudah kaku diperkirakan meninggal
beberapa jam sebelum ditemukan warga. Indentitas mayat diketahui bernama
Paridjah (70th), warga RT.002/RW.004 Dukuh Nglamping, Desa Bogorejo, Kecamatan
Bogorejo, Blora.
“Ternyata mayat di jalan hutan itu mbah Parijah,
umurnya sekitar 70-an tahun,” kata Sarji (43th), warga Singonegoro.
Sarji melanjutkan, mayat ditemukan kali pertama
oleh lelaki yang tengah berburu di hutan, selanjutnya dilaporkan ke Kepolisian
Sektor (Polsek) Jiken, dan informasi dengan cepat menyebar luas di masyarakat.
Mendengar informasi ada mayat wanita, warga
langsung berdatangan ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melihat dari dekat
keberadaan mayat itu, hingga akhirnya diketahui bernama Parijah.
Salah satu saksi warga Desa Jiworejo, Juwanto (29th),
membenarkan wanita yang meninggal di tengah jalan kawasan hutan itu adalah Parijah.
Sebelum meninggal, korban sering jalan tanpa tujuan, sudah tua, dan linglung.
Mendapat laporan ada temuan mayat, sejumlah anggota
Polsek dan petugas medis Puskesmas Jiken, tiba di TKP untuk melakukan
pemeriksaan serta evakuasi.
Hasil pemeriksaan petugas medis, Paridjah
diperkirakan meninggal karena sakit jantung, adanya sedikit luka di bagian
punggung, diduga akibat terjatuh saat korban tidak sadarkan diri.
Selanjutnya, jenazah nenek Parijah (70th), warga RT.002/RW.004
Dukuh Nglamping, Desa Bogorejo, Kecamatan Bogorejo diangkut dengan mobil
operasional Polsek Jiken untuk dikirim ke rumah keluarganya di Dukuh Nglamping,
Desa Bogorejo, Kecamatan Bogorejo, Blora.
Kapolres Blora AKBP Saptono melalui Kapolsek Jiken
Iptu Putoro Rambe, membenarkan ada temuan mayat wanita di jalan kawasan hutan
masuk Desa Ketringan bernama Parijah.
Korban usia 70 tahun, kondisinya sudah linglung,
dan dalam kesehariannya keluar rumah pergi tanpa tujuan yang jelas. Paridjah
meninggal karena sakit jantung.