Wednesday, May 13, 2020

Blora Sudah 7 Kecamatan Zona Merah, Kasus Covid-19

H. Arief Rohman Dalam Konferensi Pers
Rabu siang (13/05/2020)

BLORA - Perkembangan persebaran wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Blora nampaknya masih terjadi. Wakil Bupati Blora, H. Arief Rohman, M.Si selaku Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blora, dalam keterangan pers-nya, mengatakan bahwa hingga hari ini sudah ada 7 Kecamatan yang ditetapkan sebagai zona merah karena sudah ada kasus positif Covid-19.  Rabu siang (13/05/2020)

“Tujuh Kecamatan yang masuk zona merah itu adalah Kecamatan Blora, Cepu, Jepon, Ngawen, Kunduran, Kradenan dan Jati. Sedangkan zona orange yang sudah ada kasus rapid-test reaktif adalah Kecamatan Sambong, Kedungtuban, Randublatung, Banjarejo dan Todanan,” ucap Arief Rohman.

Sisanya masih ada empat Kecamatan yang masih zona hijau, yakni Kecamatan Japah, Tunjungan, Bogorejo dan Jiken, imbuhnya.

“Semoga yang masih hijau ini tetap bertahan. Kuncinya seluruh masyarakat harus tertib dan patuh pada protokol kesehatan yang seringkali disampaikan pemerintah,” kata Wakil Bupati.

Adapun datanya, menurut Wakil Bupati untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) ada 164 orang, kemudian ODP masih 40 orang, PDP ada 13 orang, Rapid test reaktif meningkat jadi 54 orang.

“Rapid test reaktif semakin bertambah karena hasil tracking para pendatang dan petugas medis. Selanjutnya yang positif Covid-19 secara lab PCR (swab-test) ada 12 orang (3 meninggal, 9 sedang dirawat). Dari 12 ini didominasi dari kluster Temboro yang mencapai 50 persen, yakni 6 orang, selebihnya ada pendatang dari Jakarta, dan penularan dari kasus pertama Kunden,” ujar Arief Rohman.

Menurutnya, kasus positif Covid-19 ini masih berpotensi bertambah karena rapid-test reaktif mencapai 54 dan dilakukan pengambilan swab.

“Semoga hasil swab-nya nanti negative semuanya, aamiin,” tandas Wakil Bupati.
Pasien positif Covid-19 ini menurut Wakil Bupati dikarantina atau diisolasi di RSUD Blora, RSUD Cepu dan Klinik Bakti Padma Klopoduwur, Banjarejo.

“Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, hingga kini klinik Bakti Padma sudah penuh digunakan untuk isolasi pasien positif Covid-19 dan isolasi pasien rapid-test reaktif. Sedangkan pasien rapid-test reaktif dari tenaga medis diisolasi di Hotel Grand Mega Cepu dan Hotel Mustika Blora,” ungkap Wakil Bupati.

Selanjutnya pihaknya menyampaikan bahwa pemudik atau pendatang hingga semalam mencapai 31.068 jiwa. Pendatang diminta wajib lapor ke desa, isolasi mandiri 14 hari di rumah dan diminta jujur ketika memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan, agar penanganan medisnya sesuai SOP dan tidak menyebabkan penularan ke tenaga medis.

“Kejujuran pasien sangat dibutuhkan oleh para tenaga medis,” ujar Wakil Bupati.

Acara ditutup dengan melakukan video call dengan tenaga medis RSUD Blora yang sedang menjalani isolasi diri di Hotel Mustika. Wakil Bupati didampingi Direktur RSUD Blora berdialog langsung menggunakan handphone, mengapresiasi kegigihan paramedis dan memberikan semangat.

Salah satu poin yang disampaikan tenaga medis yakni meminta tolong kepada masyarakat agar tidak mengucilkan keluarganya di rumah. Karena ternyata ketika tenaga medis menjalani isolasi di hotel, keluarganya di rumah juga ikut tertekan akibat dijauhi masyarakat sekitarnya.

“Dalam video call tadi, mereka meminta tolong agar masyarakat di sekitar rumahnya tidak mengucilkan keluarga tenaga medis. Ini benar, memang harus disupport, bukan malah dijauhi. Kami akan koordinasikan dengan Camat dan Kades agar bisa memberikan sosialisasi dan pengarahan kepada masyarakat, sehingga hal seperti ini tidak terjadi,” terang Wakil Bupati.

“Kita berdoa agar seluruh tenaga medis yang diisolasi bisa segera pulang dengan hasil swab negative. Sehingga saat lebaran nanti sudah bisa berkumpul dengan keluarga,” pungkas Wakil Bupati.

Sementara itu, Direktur RSUD Blora, dr. Nugroho Adiwarso, Sp.OG menyampaikan bahwa di rumah sakit yang ia pimpin dari 5 kamar isolasi yang ada, sudah penuh untuk merawat PDP, dan pasien terpapar Covid-19.

“Sedangkan di Klinik Bakti Padma sudah penuh juga. Kami berharap agar masyarakat bisa tertib agar tidak bertambah lagi. Kami mohon dengan sangat pengertiannya,” ungkap dr. Nugroho.

Pihaknya juga terus mengontrol proses isolasi tenaga medis RSUD Blora yang ada di Hotel Mustika. Menurutnya setiap hari pihak RSUD mengirimkan makanan gizi seimbang dan berkecukupan vitamin untuk paramedis yang diisolasi agar imunitas tetap baik serta segera sembuh, pungkasnya. (HR/Red)
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Terbaru

Perdana, Bupati Arief Rohman dan Wakil Bupati Blora Sri Setyorini Pimpim Apel ASN

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 — Sejak dilantik Presiden Prabowo beberapa waktu lalu, Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, serta Wakil Bupati Hj. Sri ...

Total Pageviews

Contact Form

Name

Email *

Message *

Labels

Education

SELANJUTNYA »