Tuesday, August 10, 2021

Tanaman Biomassa Perhutani Rembang Siap di Produksi untuk Bahan Bakar Ramah Lingkungan

MANTINGAN - Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mantingan siapkan tanaman biomassa sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Tanaman Biomassa Gamal (Clericide) yang ditanam di KPH Mantingan dari tahun 2019, 2020 dan 2021 ada di 6 Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sudo, Demaan, Medang, Kebon, Ngiri dan Kalinanas Blora. Selasa,  (10/08/2021).

Administratur KPH Mantingan Marsaid melalui Kasi PBB dan Perencanaan Hutan Sudartomo mengatakan bahwa tanaman Biomassa yang sekarang menjadi tanaman jangka  pendek Perhutani.

"Tanaman Biomassa menjadi tanaman jangka  pendek Perhutani dalam usaha bisnis selain Kayu Jati dan Rimba lainya," jelas Sudartomo disela-sela kesiapan kunjungan Direktur Pengembangan Bisnis Rabu besok. 

Lanjut Sudartomo,
karena umur kayu jati dan rimba lainnya baru bisa dipanen maka kita mencari celah lain yang bidang tanaman yang bisa dipanen sekitar 5 tahunan. Karena untuk Kayu Jati.

"Kayu Jati baru bisa dipanen bila berumur kisaran 50 sampai dengan 100 tahun. untuk menutup sumber daya hutan yang semakin menipis dan berkurang maka ditanam jenis kayu lain yang dapat digunakan sebagai penganti bahan bakar ramah lingkungan. yaitu Clerecide (Gamal)," terang Kasi PBB dan Perencanaan Hutan.

Saat ini luas tanaman  Gamal yang ada di KPH Mantingan tahun 2019 ada sekitar 1814,29 hektar, tahun 2020 375,86 ha dan tahun 2021 311,98 hektar. dan tanaman yang ada sekarang tingginya sudah mencapai 2 meter lebih dengan pencabangan yang cukup rapat.

"Hal ini dapat menambah nilai tambah dalam penjualan gamal," ungkapnya dengan penuh optimis.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) KPH Mantingan Parlan menyambut gembira bahwa ada rencana di desa Landoh akan didirikan Pabrik biomassa pengolahan biomassa.

"Di desa Landoh akan didirikan Pabrik biomassa pengolahan biomassa.
tentunya ini sangat membntu LMDH yang tidak punya sharing kayu jati," ujarnya.

Dengan adanya tanaman pengganti bahan bakar ramah lingkungan akan membantu para pesanggem dan LMDH untuk menghidupkan organisasinya yang selam ini masih kembang kempis untuk menghidupi roda organisasi. karena tanpa ada pemasukan, imbuhnya.

Lanjut Parlan, apalagi dimasa pandemi level 3 ini, kita kesulitan untuk berkumpul dan berkerumun mengingat pandemi masih cukup tinggi di kabupaten Rembang.

"Saya tetap memberikan apresiasi kepada Perhutani masih tetap memberikan penguatan kepada LMDH baik lewat Whatsapp maupun lewat radio dalam acara gending-gending tayub untuk penguatan tanaman biomassa," tandasnya.  (Kom/PHT/Mnt/Sgt/Red).

Share:

0 komentar:

Post a Comment

Terbaru

Danramil 01/Blora Lepas Anggota yang Purna Tugas

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 (SUARABARU.ID) — Danramil 01/Blora Kapten Inf Subeno melepas satu orang anggotanya yang telah purna tugas, dalam acar...

Total Pageviews

Contact Form

Name

Email *

Message *

Labels

Education

SELANJUTNYA »