Wednesday, September 22, 2021

Tanaman Biomassa Terus di Sosialisasikan kepada Masyarakat di Pinggiran Kawasan Hutan Rembang



MANTINGAN - Untuk Kesuksesan laju tanaman Biomassa Perhutani terus gencarkan sosialisasi tanaman pengganti bahan bakar ramah lingkungan pada tiap desa di pinggir kawasan hutan. Hal ini untuk memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa sekarang Perhutani sedang mengembangkan bisnis terbarukan dengan penanaman tanaman biomassa (gamal) di setiap pangkuan desa dalam kawasan hutan.

 

Administratur KPH Mantingan Marsaid  melalui  Kepala Sub Seksi (KSS) Komonikasi Perusahaan (Komper)terus road show melakukan sosialisasi pada Masyarakat. Kali ini masyarakat desa  Pomahan yang jadi sasaran sosialisasi. Kegiatan yang dilakukan dibalai desa Pomahan juga dihadiri penggarap perempuan . Rabu (22/09/2021)

 

Turut hadir dalam sosialisasi Asper Demaan Rusmanto,Kepala Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Jukung Bambang Sofiana,kepala desa Pomahan Sukirno, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)Pendamping Perhutani Aliansi Tajam Zulfa Wafda, Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wono Mukti H. Khusaeni dan jajaran pemerintah desa Pomahan. 

 

Asper Demaan Rusmanto mengatakan bahwa sekarang ini Perhutani sedang mengembangkan tanaman biomassa pengganti bahan bakar ramah lingkungan yang sedang dirilis oleh Pemerintah.

 

"Untuk mempercepat perluasan tanaman biomassa (gamal) kami langsung gencar lakukan sosialisasi di masayarakat kawasan lingkungan hutan," kata  Rusmanto.

 

Untuk tanaman Gamal,”lanjut Rusmanto, yang sedang dikembangkan masa panen 3 s.d 5 tahun. Luas Tanaman di BKPH Demaan RPH Jukung sekira 30,98 hektar.Tanaman gamal ini dibutuhkan semua cabangnya kayunnya. Jadi kepada para pesanggem penggarap bila tanaman gamal atau klereside sudah tertanam.

 

"Jangan sampai tanaman ini dirempel (dipotong). Karena tanaman gamal ini juga bisa digunakan pakan ternak, jadi tolong dapat dijaga pertumbuhannya hingga masa panen atau daur, pinta Rusmanto.

 

Kepala Desa  Pomahan Sukirno menghimbau kepada masyarakat desa Pomahan dan juga LMDH untuk dapat menjaga keamanan tanaman biomassa yang baru dikenalkan kepada masyarakat sekitar kawasan hutan.

 

"Untuk tanaman kayu jati di pangkuan LMDH Wono Mukti ini masih  kecil kecil baru 10 sampai 30 tahun. untuk masa daur kayu jati kan puluhan tahun bahkan ratusan tahun. untuk itu tanaman jangka pendek sebagai pengembangan bahan bakar ramah lingkungan tolong dijaga dan diamankan betul," jelasnya dengan tegas.

 

Untuk potensi di desa coba kita gali mungkin bisa dikembangkan di desa Pomahan menurut  Zulfa.

 

"Sedangkan untuk tanaman Agroforestry jagung ,padi akan kita kembangkan juga. Disamping itu  masih adatanaman buah-buahan di Kawasan Perlindungan Setempat (KPS) yang nantinya dapat digarap untuk masyarakat," tandas Zulfa. (Kom/PHT/Mnt/SGT/Red).

Share:

0 komentar:

Post a Comment

Terbaru

Danramil 01/Blora Lepas Anggota yang Purna Tugas

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 (SUARABARU.ID) — Danramil 01/Blora Kapten Inf Subeno melepas satu orang anggotanya yang telah purna tugas, dalam acar...

Total Pageviews

Contact Form

Name

Email *

Message *

Labels

Education

SELANJUTNYA »