Saturday, February 5, 2022

Pohon Mecusuar dibuat Wisata Rintisan oleh Warga Desa Sendangmulyo Rembang



REMBANG - Warga desa sendangmuyo kecamatan Bulu Kabupaten Rembang membuka wisata rintisan relegius di area Pohon Panggang atau lebih dikenal pohon mercusuar. Untuk mempertahankan pohon panggang tetap menjadi pohon mercusuar dan menkjadi daya tarik bagi pengunjung Masyarakat bersama Babinsa desa sendang mulyo membersihkan lokasi sekitar pohon. Sabtu (5/02/22).

Mereka juga membuat pagar dan area untuk berdoa bila ada pengunjuang yang ingin ke Pohor mercusuar. Asper  Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Ngiri Edy Pramono mengatakan Pohon panggang yang terletak di petak 99c1 Resor Pemangku Hutan (RPH) yang merupakan pohon mercusuar bagi nelayan oleh masyarakat desa sendangmulyo akan dibuat wisata rintisan Religi. “tutur Edy.

Karena pohon panggang itu sudah berumur ratusan tahun, keberadaanya sangat dilindungi dan oleh masayarakat setempat dijadikan (punden) penanda sebagai pohon tua. Edy juga menambahkan dengan banyaknya masyarakat yang ingin melihat dari dekat keberadaan pohon panggang masyarakat bekerjasama dengan Perhutani lakukan pembuatan pagar dan area untuk melakukan doa bersama bagi pengunjung.

Ketua Lembaga masyarakat desa Ngiri Sejahtera Sumangat pohon panggang itu sudah ada sejak ia kecil. Menurut Sumangat pohon itu juga dikeramatkan. masa penjarahan tak satupun masyarakat yang berani untuk menebangnya. 

"Kami ingin pohon panggang ini jadi wisata rintisan relegius. karena sudah banyak penunjung yang berkemah dan berwisata sambil memendangi ke arah utara laut jawa untuk melihat keindahan pantai utara di pulau jawa ini," jelas Sumangat.  


"Ketinggian yang sekitar 400-500 dpl.” ujar Sumangat. 

Sementara itu, Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) dari Yayasan Karya Alam Lestari (Kalal) Isnina Sa’diyah menambahkan untuk tetap menjaga kearifan lokal dan membuat area sekitar pohon panggang tidak digarap namun dihijaukan sehingga sekitar pohon panggang jadi sejuk dan sumber mata air sekitar petak 99c1 ini tetap terjaga. 

"Dengan dibukanya wisata rintisan religius dapat merubah dan menumbuhkan perekonomian masyarakat sekitar hutan. dengan demikian pembangunan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan hutan dapat terwujud sesuai dengan program pemerintah untuk penanggulanangan kemiskinan,“ ungkap Nina. (Sigit/DNR/Red). 

Share:

0 komentar:

Post a Comment

Terbaru

Danramil 01/Blora Lepas Anggota yang Purna Tugas

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 (SUARABARU.ID) — Danramil 01/Blora Kapten Inf Subeno melepas satu orang anggotanya yang telah purna tugas, dalam acar...

Total Pageviews

Contact Form

Name

Email *

Message *

Labels

Education

SELANJUTNYA »