Acara yang dilangsungkan dengan metode daring ini diikuti di beberapa tempat, salah satunya di ruang rapat Bupati Blora, dimana selain Sekda jg diikuti oleh seluruh pejabat di lingkungan Sekretariat Daerah Blora dari eselon II sampai dengan eselon III.
Arief rohman dalam talkshow ini menyampaikan bahwa, peternakan sapi sebagai "rojo koyo", bisa dikelola mulai dari hulu sampai ke hilir (pembibitan sampai pengolahan).
"Kami berharap supaya peternakan sapi di Blora bisa menjadi salah satu faktor mengurangi angka kemiskinan, untuk itu kami berkeinginan agar peternakan ini dikelola mulai dari hulu sampai ke hilir, dimana di sisi hulu konsep "bengkel sapi" yang dikemukakan oleh Prof. Ali Agus, dapat diterapkan, dan dari sisi hilir dalam hal ini penjualan hasil ternak bisa dimaksimalkan, kita punya "pasar pon" sebagai tempat jual-beli hasil ternak (terutama sapi dan kambing) bisa dimaksimalkan, sehingga peternak bisa meningkat secara kesejahteraan," jelas Arief Rohman.
Dalam talkshow ini, berperan sebagai speach keynote adalah Firman Soebagyo, ST, MH, yang merupakan anggota DPR RI komisi IV, dengan pembicara selain Wakil Bupati Blora, Arief Rohman, M.Si, adalah Prof. DR. Ir. Ali Agus, DAA, DEA, yang merupakan Guru Besar Fakultas Peternakan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogjakarta, yang merupakan kebanggaan warga Blora, karena beliau merupakan asli Blora, yaitu kelahiran Banjarejo 55 tahun yang lalu, Prof. Dr. Ir. Muladno, MSA, dimana keseharian sebagai Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) serta Prof. Dr. Imam Mustofa drh., M.Kes, yang merupakan Guru Besar di Universitas Airlangga, Surabaya. (ADY/Red)
0 komentar:
Post a Comment